Tragedy

3.5K 281 35
                                        

Kau saja melupakan ulang tahunku bulan kemarin, kenapa aku harus mengingat harimu?

.

.

.

Part 1 : Jaejoong (26 Januari)

Senyum indahnya telah terulas begitu pagi menyapa, melirik sosok tampan yang terlelap di sampingnya sebelum meninggalkan kecupan manis pada pipi sang pasangan. Sapaan bernada menyejukan hati mengalun merdu.

"Pagi, uri appa~ Kau sudah bangun? Ingin saparan dengan menu apa?"

Yunho yang baru saja merengkuh kesadaran lantas melirik Jaejoong dengan tatapan tanya, setiap kali tingkah manja itu muncul pasti Yunho akan selalu menghadapi hari-hari tak terduga, "Kau masih mabuk?" teringat jika semalam mereka sempat menikmati sampanye, "Kupikir kau masih memiliki toleransi yang baik dengan alkohol,"

Manik bulat Jaejoong memicing oleh kalimat provokatif Yunho, namun berusaha mengabaikannya. Dirinya tidak ingin menciptakan awal yang buruk di hari istimewa ini, "Kau ini sarapan apa, tampan?"

Kali ini Yunho telah mendudukan diri, dengan surai berantakan khas bangun tidur yang Jaejoong gilai, "Tidak biasanya..." dan lekuk lebar Yunho tetap terulas, jarang-jarang Jaejoong semenggemaskan ini setelah mereka memiliki Jeyun, "Sarapan diluar saja, boleh?"

"Tentu," Jaejoong berusaha menahan diri, apakah Yunho akan memberikan kejutan untuknya? "Memangnya kau ingin sarapan dimana?"

"Hotel, sebenarnya aku juga tidak tertalu tertarik namun aku penasaran dengan menu di sana." Yunho beranjak pun matanya masih ingin menikmati penampilan telanjang Jaejoong. Tidak, mereka tidak melakukan apapun semalam. Tidur dengan saling berpelukan tanpa mengenakan busana adalah kegiatan yang wajar bagi pasangan menikah seperti mereka, bukan?

Sudut mata Jaejoong berkedut antusias, "Kebetulan sekali, padahal kau tidak selalu suka pergi keluar rumah saat pagi selain bekerja,"

"Ingin saja, lagipula sudah lama kita tidak pergi bertiga."

Jaejoong melompat dari atas ranjang, tidak lagi mengindahkan mata Yunho yang terus saja menghunus pada tubuhnya usai selimut ditanggalkan, "Kalau begitu aku akan membersihkan diri,"

"Ingin melakukannya bersama?" ujar Yunho ikut melepaskan kaosnya, dan menyisakan bokser pendek yang membalut area intimnya, "Mempersingkat waktu,"

"Janji untuk tidak melakukan apapun?" Jaejoong melebarkan matanya memperingatkan.

"Memangnya kau pikir aku akan melakukan apa? Mesum sekali uri umma."

"Hey! Siapa di sini yang selalu bertingkah mesum?!"

Yunho mengedikan bahunya tak acuh, "Aku bahkan tidak memikirkannya sampai ke sana, dan kau malah memancingku?"

"Aku tidak-"

"Ah~ Kau menginginkannya, eoh?" Yunho mendekati Jaejoong dengan raut penuh arti, tentu saja situasi Jaejoong yang terfokus untuk terus membalas kalimatnya itu menguntungkan Yunho. Jaejoong memang mudah terhasut dan tidak mau kalah, bahkan jarang memperdulikan sekitar lebih-lebih penampilannya sendiri. Yunho serasa akan memenangkan undian saat ini.

Jaejoong bersedekap, sengaja tidak menghindar. Ini hari spesial baginya, bukan?

"Tidak. Aku bukan maniak sepertimu, Jung!"

"Benarkah? Selama ini siapa yang-"

Kedua tangan Jaejoong membekap paksa mulut Yunho yang masih akan terus berbicara, "Tidak perlu melanjutkannya. Jeyun akan bangun dua jam lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Bear -Jung Jeyun-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang