[10] Cukup Paham

421 54 24
                                    

Now Playing
Pedih_Last Child

Kasih vomment
Oh iya, kritik saran juga ya :)

Happy reading 💕

🎨🎨🎨

Kata orang, cinta sering terpendam. Padahal tak hanya cinta, citta pun bisa. Di mana asa tak berniat menghampiri. Tetapi, belati justru ada di ujung kaki.

🎨

Kalau boleh aku jujur, aku lelah harus kayak gini terus. Berpura-pura bahwa aku sedang baik-baik saja. Padahal ... hehe, boro-boro baik senyum aja terpaksa, batin Leva.

Baru saja Andini akan melempar pertanyaan kembali, namun bel masuk sudah berbunyi.

Semua murid telah duduk pada tempatnya masing-masing. Pak Rizi pun, sudah duduk di kursi guru. Bimo membuka pembelajaran dengan memimpin doa. Semua yang ada di kelas 11 MIPA 1 mulai menundukkan kepala. Mereka tengah berdoa.

Pak Rizi mulai membuka pembelajarannya. "Silakan yang belum mengumpulkan cerpen, dikumpulkan sekarang," tuturnya.

"Eh buset. Belum apa-apa udah nagih cerpen," ujar Krisna yang berada tak jauh dari sebelah Leva.

"Hahaha mampus. Makanya, jadi orang tuh yang rajin," sambar Queen yang duduk di belakang Leva.

"Emang cerpen lo udah?" tanya Krisna.

"Udah dong, gue udah ngumpulin dari jauh-jauh hari. Kan, gue sekelompok sama Leva."

"Halah, itu mah pasti cuma Leva yang ngerjain. Jangan ngaku-ngaku ikut ngerjain, deh," ucapnya.

"Gue bantu, yah. Dikit. Ya, kan, Lev?" tanya Queen kepada Leva yang langsung dibalas anggukan kecil.

"Halah. Lo dateng juga cerpennya udah hampir habis," sarkas Andini yang berada di sebelah Leva.

"Gue kalem, gue diem," serobot Tiara.

"Kalem dari mana, heh?" tandas Andini dan Queen bersamaan, dengan suara yang cukup nyaring.

Pak Rizi hanya melirik mereka, kemudian guru itu melihat cerpen-cerpen yang ada di mejanya. Pak Rizi memang guru yang sabar. Bahkan, saat muridnya berisik dijam pembelajaran pun, hanya dibiarkan. Tanpa ditegur.

"Suara kalian, ish," lirih Leva yang sedari tadi hanya diam.

"Maaf maaf."

"Masih ada yang belum mengumpulkan cerpen, ya?" tanya Pak Rizi. "Kurang satu kelompok," lanjutnya.

"Iya Pak. Kelompok saya belum mengumpulkan. Jadi, kami mengumpulkan dipertemuan selanjutnya saja, ya, Pak?" tawar Rizki.

"Boleh saja."

"Emang the best!" bisik Rizki ke telinga Krisna.

🎨

Bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi, namun Leva dan Devan baru akan pergi menuju kantin. Devan sedari tadi menunggu Leva yang sedang mencatat.

Leva [Finished] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang