Jangan lupa vote:)
Kamu dan kekasihmu sibuk pada tugas yang diberikan dosen pada diri masing-masing. Akhir-akhir ini juga kamu jarang membalas pesan dari Kai dengan alasan tugas dan makalah mu semakin menumpuk. Untung kekasihmu sabar, jadi dia rela menunggu pesannya agar terbalas olehmu.
Kalian memiliki jurusan dan tempat kuliah yang berbeda. Biasanya, jika Kai sudah pulang dan selesai tugas dia akan menjemputmu dan rela menunggumu agar bisa mengantarmu pulang dan selamat pada tujuan. Kamu bukan orang yang juga suka menunggu apalagi ingkar janji, jadi Kai benar-benar merelakan jadwal tugas biasanya untuk mengantarmu.
Kamu hari ini sedang mengistirahatkan otakmu yang sepertinya sudah ingin terbakar. Lelah rasanya hanya untuk menyelesailan tugas yang diberikan dosenmu. Apalagi sekarang tugasnya menumpuk dan semuanya tentang jurusan teknik yang kamu benci. Belum lagi dosennya yang menyebalkan, jika kamu belum selesai menulis tugas yang A maka dosenmu sudah memberikan dan menyuruh menulis tugas yang B. Menyebalkan bukan?
Salah satu temanmu sedang relanya mengantri di salah satu warung kantin. Untungnya dirinya sedang baik dan mau memesankan makananmu dengan satu temanmu lagi.
"Gila, Cakep sih tuh dosen. Tapi kok galak dan ngeselin banget sih?"Celetuk temanmu sambil memainkan ponselnya. Kamu mengangguk setuju membiarkan dirimu istirahat dan kamu sama sekali gak memegang ponsel dan membiarkannya memganggur seharian.
"Eh, Tadi pacar lo SMS gue, kok Chat nya dia gak lo balas?"Ucapnya tiba-tiba dengan senggolan di tangan kamu. Kamu menekuk keningmu, pesan apa orang Hp kamu gak bunyi dari tadi.
Kamu akhirnya mencoba untuk membuka ponsel kamu. Saat kamu sudah menekan sekali tombol untuk menghidupkan, layarnya tidak menyala. Membuat mu semakin bingung, namun saat kamu menekannya lama tulisan nama Hpmu dan layar hitam dipenuhi tulisan putih dan kamu sadar bahwa dari tadi Hpmu dimatikan daya. Kamu mengumpat kebodohanmu sendiri dalam hati.
"Goblok sih Lu"Kata temanmu yang membuat Kamu menggaruk tengkuk kamu yang tidak gatal sebenarnya. Kamu menyalakan data, dan beberapa pesan masuk beberapa detik kemudian. Terutama Sipriotas kamu akhir-akhir ini, sudah mengirim Chat padamu dengan banyak dan beberapa panggilan masuk yang tidak terjawab.
"Oon banget gue"Celetukmu pada diri sendiri. Teman kamu yang menyadarinya membenarkan ucapanmu.
"Yaudah gue mau minta maaf dulu sama Kai. Gila gue gak nyadar dia bakal nyepam ke gue"Teman kamu mengangguk dan kamu berdiri dan kembali duduk ada meja kantin yang sepi. Iya kantin lagi Sepi karena kelas kamu yang terlambat keluar jadi dikantin timur hanya beberapa siswa-siswi yang beli dan langsung pergi.
Kamu membalas satu-persatu pesan dari Kai. Kamu langsung menelponnya saat siprioritas tidak keburu untuk menjawab.
"Halo, Kai?"
"Kok baru nelpon aku astaga (Y/N) aku kira kamu udah gak mau kasih kabar ke aku lho. Atau gak kamu..."
"Mas Huening jangan salah paham dulu dong. Bukannya aku gak mau kasih kabar ke kamu tapi aku lupa kalau dari berangkat tadi aku gak hidupin Hp aku dan aku matiin Daya. Maaf ya, jangan salah paham"
"Jadi siapa yang salah? Aku apa kamu?"
Kamu membuang napasmu pelan. "Aku yang salah, maaf"
"Apa hukumannya kalau ada yang ngelakuin kesalahan?"
Sial. Kamu lupa soal itu, siapa yang melakukan kesalahan bakal ada hukuman yang bener-bener buat kamu gak suka dan kesal soal hal ini. "Gak ada ya soalnya aku kan lupa sama salah paham Kai. Gak ada hukuman ya?"
"Yang ngelakuin kesalahan bakal apa, sayaang?"
"Bakal traktir makan iya! Puas!?"
"Jadi?"