Voment, mumpung bonus:v
Dunia kamu begitu suram seakan hancur. Akhir-akhir ini kamu sering mengalami Insomnia dan cemas berlebihan.
Kamu juga sudah sering periksa pada dokter karena rasanya tubuhmu itu seakan sekarat, tapi apa, jawaban dari beberapa dokter bilang jika kamu baik-baik saja dan kamu hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat.
Kamu juga jarang sekali keluar rumah, apalagi kamu hanya diam dikamar. Pergi dari kamar hanya untuk minum atau makan, kadang sih kamu gak keluar karena enggak selera buat nelan apapun.
Kamu merasa kesepian. Skripsi yang menjadi tugas akhir kamu sebelum lulus selalu ditolak dan dosen pasti menyuruhmu untuk mengulangnya.
Apa perlu kamu cerita? Biar semua dunia tahu. Kamu belum cerita kesiapa-siapa termasuk sahabat kamu soal keadan kamu dan batin terutama hati.
Mau mendengarkan? Kamu rasa perlu untuk menceritakannya.
Oke.
Kamu putus dengan Soobin. Karena kalian sering bertengkar karena hal yang sepele. Kamu merasa bersalah padanya, karena kamu yang sering mulai marah-marah ke Soobin dan nuduhnya.
Bilang jika Choi Soobin yang kamu kenal egois, naif dan gak romantis. Padahal enggak, kalian cuma salah paham.
Lebih tepatnya kamu yang salah paham. Keadaan kamu memang lagi gak enak.
Kamu juga yang salah karena sudah berteriak kepadanya jika kamu ingin putus.
Dan apa? Soobin pasrah dan menerimanya.
Semenjak kejadian itu kamu stress, tidak ada semangat yang bisa kamu terima untuk menguatkan diri kamu. Rasanya kamu selalu gengsi untuk minta maaf.
Kamu rasanya setiap malam ingin terus menangis karena memori tentang kalian berdua berputar dikepalamu.
Hal apapun. Tentang Soobin.
Dan saat ini, kamu menangis, menumpahkan semuanya didalam kamar. Bahkan bundamu sudah mengetuk pintu namun kamu tidak pedulikan.
Kamu hanya ingin Soobin.
Dan keinginan itu hanya bisa kamu teriaki dalam hati. Kamu merindukannya, ingin meminta maaf dan kembali padanya.
Kamu terisak kencang, bundamu yang masih didepan pintu kamarmu menjadi sangat panik. Adikmu juga sudah menelpon Hp milikmu beberapa kali tapi kamu membiarkannya.
Dadamu sesak, kamu benar-benar emosional, ini sudah malam. Laptop didepanmu masih hidup karena kamu masih mengerjakan tugas yang belum selesai.
Masa bodoh! Tidak peduli dengan tugas itu sekarang, yang kamu mau hanya Soobin.
Kamu ingin laki-laki tinggi itu kembali padamu dan memeluknya.
Kamu sudah merasa tenang, lelah karena menangis, lalu kamu duduk dengan air mata yang masih keluar.
Tiba-tiba pintu kamu terbuka. Karena kamu tidak menguncinya, kamu menghapus air mata kamu karena kamu kira itu adalah bundamu dan adikmu.
Kamu bersikap biasa saja, mulai kembali mengerjakan tugasmu dan berusaha untuk tenang.
Seseorang mengelus kepala kamu, elusannya begitu lembut. Kamu tidak yakin itu adalah bundamu ataupun adikmu.
Ayahmu pun tidak mungkin karena belum pulang, jadi kamu menoleh dan terkejut dengan siapa yang ada dibelakang.
Kamu kembali menangis, lebih keras. Menutupi wajahmu karena tidak percaya. Itu Soobin, ia langsung memelukmu dan mendekap kamu dengan erat.
Soobin mengucapkan kata baik-baik saja karena dia ada disini dan tidak marah padamu. Kamu terisak semakin kencang, tidak peduli dengan bundamu dan adikmu yang menunggu didepan pintu yang melihatmu dengan sendu.
Kamu membalas pelukan Soobin mengucapkan kata maaf berkali-kali.
"Udah ah jangan nangis. Aku disini, gak malu sama bunda sama Jihoon?"Soobin mengelus rambutmu.
"Maaf...Bin...maafin aku"Kamu mengeratkan pelukan kamu pada Soobin.
"Iya udah gak usah minta maaf. Aku gak salahin kamu atau marah kok"
"Aku kecewain kamu..."Soobin tersenyum. Itu tandanya kamu menyesal karena sudah bersikap salah paham.
"Kita kayak dulu lagi ya. Tapi janji jangan nangisin aku lagi"Kamu mengangguk, Soobin mengecup tengkukmu dengan tulus.
"Aku sayang kamu...jangan nangis lagi. Aku ada disini"
•••
pendek ya?😢
Karena aku ada ide yaudah aku nulis deh