Gemerlap bintang mengiringi pertemuan dimas dan hanna, keduanya saling menatap lembut. Pertemuan yang tak disengaja membuat keduanya saling gugup. pertanyaan dimanakah dia? Sedang apakah dia? Bersama siapakah dia? Kini sudah terjawab.
"hai ... Apa kabar?"
Suara itu, membuat hanna mengingat setiap momen yang mereka jalani bersama. Kini, apakah pemilik suara itu masih sama? Masihkah hatinya untuk hanna?
Kedipan mataku sengaja kulambatkan, agar mataku dapat memandangmu lebih lama. kuharap, kamu tidak berlalu begitu cepat. Kuharap, apa yang dulu kita lalui dapat kamu ingat, dan menarikmu untuk duduk disampingku lagi. Tapi, apakah kita masih berbeda? Tolong, duduklah lebih lama denganku. Aku ingin kita bercerita tentang hari yang sudah lama tak kita lalui bersama. Jangan pergi lagi, aku rindu.
Benak hanna seolah telah menjelaskan segalanya. Keresahan yang menimpa dirinya kini terjawab, bahwa ia mencintai laki laki yang kini berdiri di hadapannya. Meski perbedaan keyakinan masih menjadi batas untuk mereka.
Terima kasih untuk yang sudah mampir baca hanna, happy reading :)
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA
Teen Fiction"tolong, tanyakan pada tuhanmu, apakah aku yang bukan umatnya boleh mencintai hambanya?" tanya dimas sembari menyentuh kedua lengan hanna "kita berbeda. takdir awal yang sudah berbeda pasti akan berjalan semakin bercabang. Takdir awal yang belum ter...