29. Anak Minang

47 2 0
                                    

Hanna dan aci sudah sampai di rumah aci, keduanya langsung bergegas membersihkan diri dan langsung merebahkan badannya di kasur.

"ci, apa maksudnya ya dimas ngomong gitu tadi?" tanya hanna kepada aci, sementara aci hanya sibuk memainkan ponselnya.

"ci! Serius hanna nanya" sambung hanna sambil menggeplak paha aci.

"aw!! Kedengeran kok han sekali juga" jawab aci.

"ya menurut kamu dimas kenapa ci?"

"mungkin dimas tau kamu lagi deket sama pak imut"

"kamu tau aku lagi deket sama kak dito ci?"

"aku tau dari bi yuyu, gossip gossip gurl gitu soalnya"

"ish, bi yuyu comel juga ya!"

"euhh gatau aja kamu han sama mulut badai nya bi yuyu"

"iya sih,"

Saat mereka sedang asik mengobrol dalam keadaan rebahan, tiba tiba aci bangun.

"kenapa ci?" tanya hanna yang juga bangun dari rebahannya.

"hanna tatap mata aci deh!" suruh aci

"kenapa?" hanna menatap aci.

"hanna suka sama pak imut?"

"hah?"

"suka atau engga han?"

"gatau ah" hanna memalingkan wajahnya.

"liat aci han" aci menyentuh wajah hanna dan mengarahkannya ke tatapan aci.

"hanna udah harus mutusin, sekarang hanna harus berpikir. Kak dito, meskipun dia orang baru, tapi dia mampu ada untuk kamu, dan dia juga seiman sama kamu. Dimas, meskipun dia kenal lama sama kamu, dia sayang sama kamu, dia tulus, tapi kalian beda. Kamu liat aku, hubungan aku sama eman. Yang seagama aja berat han, apalagi kamu yang beda sama dimas. Mana mungkin tuhan kalian mau besanan coba?"

"hanna tau ci, tapi pertemuan hanna sama dimas juga bukan disengaja kan? Pasti Allah punya jalan yang terbaik buat hanna."

"han, Allah aja bilang takdir itu masih bisa diubah."

"iya hanna tau ci, hanna juga udah berusaha. Sekarang gak usah dipermasalahin lagi. Keimanan itu milik masing - masing, aku menyukai dimas bukan berarti aku ikut ajarannya dia kok." hanna kembali merebahkan dirinya dan menyelimuti seluruh badannya, tidur di kerumuni selimut sambil memutar lagu kesukaannya.

Tuhan memang satu ...

Kita yang tak sama ...

Haruskah kita lantas pergi,

Meski cinta takkan bisa pergi ...

*now playing : marcell - peri cintaku

"hanna susah dikasih tau juga ternyata," ucap aci yang juga mengerumuni badannya dengan selimut.

***
Mentari pagi sudah menyengat ke mata hanna, namun dirinya tak kunjung juga membuka mata dan hanya tertidur diatas sejadah lengkap masih memakai mukenanya.

Drt .... Drt ...

Suara getar handphone hanna mampu membangunkan aci yang sedang tertidur lelap.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang