- berada di pilihan menuruti keinginan terakhir atau menuruti kata hati yang sudah diputuskan dari awal? -
"whoa ..." ditta membuka matanya dan menguap tepat di depan muka aci yang juga baru membuka matanya.
"ihh... Bau bangsat!" aci mendorong ditta sampai terjatuh dari ranjang.
"astagfirullah." ucap hanna yang baru selesai melaksanakan sholat dhuha
"aduh, maafin ditta ya han. Jadi hanna kesenggol deh, ni gara gara si aci nih!" ditta bangkit dari tidurnya.
"lagian, gak sopan banget nguap depan orang. mending kalo harumnya ada varian rasa buah, lah ini bau sampah komplek!" ejek aci yang masih saja betah di posisi rebahannya.
"ihh... Dasar ngeselin siah!" ditta menimpuk aci dengan bantal.
"stop!!!" hanna mulai geram dengan tingkah aci dan ditta.
"aci, kenapa tadi dibangunin sholat subuh gak bangun?" tanya hanna sambil membuka mukenanya.
"asli aci gak bangun?" tanya ditta.
"asli!" sahut hanna.
"wah parah lu parah ci!!"
"ah, ya allah maaf. Kenapa setan setan di hati aci betah ngontraknya siii"
"etdah, bahasanya..." ucap ditta sambil mengambil handuk dan segera menuju ke kamar mandi.
"eh aku dulu dittahh!!" aci berusaha menyerebot ditta, namun langkah ditta terlalu kencang.
"aci! Kamu pake kamar mandi di bawah aja." ucap hanna yang kini sedang memakai kerudung pashmina nya.
"hanna, yang dibawah kan banyak kecoa... Takut ah!!" aci merebahkan dirinya lagi di kasur.
"euh dasar! Ngomong-ngomong kalian kok jam segini udah berebut mandi?" tanya hanna.
"si ditta kan harus ke gym biasa" jawab aci sambil selfie manja di aplikasi snapchat miliknya
"oh iya, kamu mau kemana? Biasanya mandinya ntar tuh pas mau dzuhur kalo weekend." kata hanna yang kini duduk di sebelah aci
"ini han, si ayah nyuruh aku ke BEC. katanya suruh pilihin HP, maklum lah anak nya gaul ayahnya juga harus gaul ..."
"ngomong-ngomong kamu mau kemana?" tanya aci.
"mau jalan dong!" kata hanna sambil tertawa jahat.
"ihh... Sama si jayus yaa?" ledek aci.
"iya, cuman bukan mau main, aku mau tanya tanya soal kerjaan juga."
"oh gitu..."
"tumbenan ci kamu gak jalan sama eman?"
"gatau han, eman sekarang jarang ngabarin aku."
"hmmm, eman lagi sibuk kali..., Kata kamu dia mau kuliah kan?"
"iyaa, tapi aku sama eman udah ikutan tes bareng. Dan kita tinggal tunggu keputusan keterima atau engga, dan gak sibuk kok."
"yaudah, nanti coba aku tanyain ke dimas ya."
Dering chat tiba tiba berbunyi dari handphone hanna.
Dimas mengabari bahwa ia sudah tiba di depan rumah hanna.
"ci, aku berangkat yaa"
"iya han, ntar kalo aku sama ditta berangkat, kunci nya ditaro ditempat biasa ya..."
"eh, biyu kapan kesini?" tanya aci.
"keknya nanti malem ci."
"oh oke, kalo gitu hati hati ya han."
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA
Teen Fiction"tolong, tanyakan pada tuhanmu, apakah aku yang bukan umatnya boleh mencintai hambanya?" tanya dimas sembari menyentuh kedua lengan hanna "kita berbeda. takdir awal yang sudah berbeda pasti akan berjalan semakin bercabang. Takdir awal yang belum ter...