Part 1

4.3K 328 45
                                    

Suara dentingan piano memenuhi seluruh ballroom moon hotel. Laki-laki berjas dan wanita bergaun nan anggun menghiasi setiap sudut ruangan.

Suara orang-orang tertawa kecil dan berbisik beradu dengan indahnya musik.

"Bukankah keterlaluan jika kau tak tersenyum sedikitpun?" Suara Kim Taehyung berbisik pada Park Sooyoung

Sooyoung tersenyum sinis, "mereka bahkan tak peduli denganku"

"Siapa yang akan peduli dengan wanita berhati batu sepertimu? Jika bukan karena eomma, aku bahkan tak sudi bertunangan denganmu" ucap Taehyung

Tak menanggapi, Sooyoung mengibas rambutnya, berjalan pergi meninggalkan Taehyung.

Persetan dengan pesta pertunangan, semua tamu sibuk membanggakan diri mereka dan saham yang mereka miliki.

Sejak diumumkannya persatuan antara Blue Corp dan South Shine, nilai saham kedua perusahaan go public itu memuncak. Seluruh pemegang saham berpestafora, kecuali Park Sooyoung.

Direktur utama South Shine itu hanya bisa menghela nafas panjang setiap kali ada orang-orang yang menyelamatinya atas kesuksesan merger tersebut.

Tentu saja Sooyoung tak senang, semuanya karena kedua orang tua nya memang sudah menjodohkannya dengan Kim Taehyung sejak kecil, lalu orang tua Kim Taehyung tentu saja mendukung seratus persen. Siapa yang tak akan senang memiliki menantu yang hebat dalam dunia bisnis? Semua orang menginginkan Park Sooyoung dan Blue corp mendapatkannya dengan sangat mudah.

"Kepalamu pasti sudah penuh dengan strategi untuk membangkitkan Blue Corp. Ahh apa kita harus menyebutnya Blue Shine sekarang?" Suara Park Jimin kakak kandungnya sekaligus direktur operasional.

Sooyoung mengambil satu gelas wine dari pelayanan. "Ya... aku harus menendang beberapa hama disana. Perusahaan itu penuh dengan lalat-lalat yang menjijikan"

Jimin tertawa mendengar jawaban adiknya. Lalu Ia berdiri di sebelah Sooyoung memandang setiap tamu yang datang ke acara pertunangan adiknya itu. "Semua terlihat bahagia. Kecuali kau?"

"Apa kebahagiaanku penting?"

Jimin menoleh, "katakan padaku jika Kim Taehyung menyakitimu"

Sooyoung tertawa hambar, "oppa.. kau bahkan tidak berani menatap matanya"

"Siapa bilang?"

"Matamu mengatakan semuanya oppa. Sadarkah kau jika matamu bergetar saat berhadapan dengannya?"

Jimin mendengus kesal. Ia benci mengakui bahwa Kim Taehyung terlalu kuat untuknya. Tapi setidaknya Kim Taehyung tak berdaya di hadapan Sooyoung.

"Hyung..." suara seorang laki-laki membuat Jimin dan Sooyoung menoleh.

Sosok laki-laki tampan, tinggi dan tegap berjalan mendekati Jimin.

"Wow... aku pikir kau masih berada di Jepang" ucap Jimin sebelum memeluk laki-laki itu

Sooyoung mengerjap, Ia tak mengenal laki-laki itu. Bahkan wajahnya sangat asing bagi Sooyoung.

Laki-laki itu tersenyum lalu menoleh menatap Sooyoung. "Selamat atas pertunangan anda" laki-laki itu mengulurkan tangan

Sooyoung menatap tangan laki-laki itu, menimbang apakah Ia harus menjabatnya atau tidak. Ia benci bersentuhan dengan orang-orang yang tak ia kenal.

Melihat adiknya yang ragu, Jimin memukul punggung Sooyoung, yang sontak membuat Sooyoung langsung menjabat tangan laki-laki itu. "Terimakasih" ucapnya dengan wajah datar

"Dia ini...."

"Aku harus mencari Kim Taehyung" sela Sooyoung sebelum Jimin sempat mengenalkan laki-laki itu

Belong to Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang