Part 8

1.4K 242 37
                                    

Taehyung mengacak rambutnya sendiri di depan meja makan. "Bodoh.." gumam Taehyung

"Apa ada yang salah dengan masakan saya tuan?" Tanya Ahjumma yang sedang menaruh secangkir kopi di atas meja makannya.

"Ah tidak ahjumma"

"Anda harus menghabiskan sup nya agar tidak pengar. Nona Park tengah malam mengantar anda pulang lagi. Apa ada masalah di kantor tuan?"

Taehyung menggeleng, "tidak ahjumma. Aku hanya butuh menenangkan pikiranku"

"Nona Park pasti sangat khawatir. Lebih baik anda menghubunginya segera"

Taehyung mengangguk.

Tanpa Ahjumma beritahu, Taehyung ingat betul bahwa semalam Sooyoung yang mengantarnya. Tapi sialnya dia hanya ingat bagian saat ia memuntahkan isi perutnya dan Sooyoung menepuk-nepuk punggung nya seperti biasa.

Taehyung tak ingat sama sekali apa yang terjadi dan apa yang ia katakan sebelum itu. Tapi Taehyung yakin pasti ia meracau.

***

Sooyoung tak menerima tamu pribadi beberapa hari ini. Ia hanya fokus pada pekerjaannya di kantor hingga di rumah pun ia melakukan hal yang sama.

Kehidupan Sooyoung sebagai direktur utama kembali lagi. Ia hanya bisa tidur satu sampai dua jam sehari. Ia makan hanya satu dua suap. Ia bahkan tak bisa menemui orang tua dan kakaknya.

Urusan kerjasama dengan kedai milik wendy pun diserahkannya pada Jimin dan Yoongi. Karena itu hanya tambahan pekerjaan atas permintaan kakaknya dan Yoongi. Setidaknya Sooyoung sudah mendapatkan dua orang dengan nilai saham yang tinggi jika nanti terjadi hal yang buruk.

"Kau akan mati jika terus memforsir tubuhmu" Namjoon meletakan segelas kopi di atas meja kerja Sooyoung

"Pembebasan lahan untuk proyek kita di jepang sepertinya sedikit terhambat. Aku sepertinya harus pergi kesana"

"Tidak! Kondisimu bahkan tidak sebaik itu" larang Namjoon

Sooyoung menegakan kepala menatap Namjoon

"Lihat wajahmu sekarang. Bagaimana seorang wanita memiliki lingkaran hitam di mata, hanya ada tulang di wajahmu, aku tidak bisa membiarkanmu pergi" lanjut Namjoon

Sooyoung menghela nafas lalu menyesap kopinya. "Proyek ini sangat penting. Kau tahu bukan?"

Namjoon menimbang beberapa opsi. "Biar aku yang pergi"

"Kau??" Sooyoung membelalakan matanya.

"Ya.. kau bisa percaya jika itu aku bukan?"

Sooyoung berpikir sesaat. Ya, dia hanya percaya pada Namjoon untuk proyek sebesar itu.

"Baiklah... tapi jika kau tak bisa, kau harus langsung menghubungiku" ucap Sooyoung

"Selalu.."

***

Jungkook menghela nagas panjang. Membanting tubuhnya ke atas ranjang. Memejamkan matanya sesaat, lalu dengan cepat merogoh saku jas dan mengambil ponsel nya.

Di cari nya nomor Sooyoung dan langsung menelpon gadis itu.

"Yoboseyo" suara Park Sooyoung. Jantung Jungkook langsung berdetak lebih cepat, Ia sangat merindukan suara itu.

Belong to Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang