they don't know about us » markhyuck

O1

please don't be siders!

...

'apakah mereka sadar bahwa aku ini gay?' batin haechan risau.

"jangan menatapku seperti itu, mereka akan curiga." desis mark tidak suka.

haechan tersenyum kikuk . bagaimana tidak? ia sungguh terpana dengan sosok yang berada di depannya itu yang kini menjadi objeknya. yah- itu mark.

"ahahaha, iya aku sudah selesai memotretmu hyung." haechan tersenyum seperti orang bodoh.

"mana yang kau pilih hyung? haechan atau yeri?" tiba-tiba jeno datang menghampiri mereka dengan melontarkan pertanyaan yang tak mendasar. mark pun menyeringai ke arah haechan dan sedangkan jeno menatap haechan dengan tajam.

"..." mark belum merespon.

"menarik! apa hyung seorang gay sama seperti sahabatmu?" jeno menepuk pundak haechan pelan.

"eh! apa-apaan ini." haechan membatin. rupanya semua member mengetahui kalau ia seorang gay. yah- bukan rahasia lagi, hanya saja mereka tidak tau haechan memiliki hubungan special dengan mark.

"tidak! aku menyukai perempuan. tentu saja aku memilih yeri, dia kan cantik! ha-ha-ha" mark tertawa garing .

jeno mengelus dadanya dan mengembuskan napasnya lega. ia sempat mengira mark memiliki ketertarikan lain sepertu sahabatnya haechan. tetapi jeno kelihatan belum puas dengan jawaban mark. entah apa yang ada dipikiran jeno. seolah orientasi seksual seseorang begitu penting. padahal cinta itu bisa datang kepada siapa saja bukan?

"a-aku permisi dulu, ada yang harus ku ambil." haechan menunduk kikuk lalu dengan langkah seribu ia berlari meninggalkan mark dan jeno.

sepeninggalan haechan, jeno terus tertawa berbeda dengan mark yang memasang wajah datar.

"diamlah kau berisik!" teriak mark mengintrupsi kegiatan tertawa jeno.

jeno pun menggumamkan kata 'maaf' berulang kali dengan senyum jahilnya.

mark dan haechan terus mencoba menutupi hubungan terlarang mereka hingga sekarang rumor gay salah satu dari mereka sudah tersebar dimana-mana bahkan beberapa media memberitakan haechan mengencani mark.

"aku peringatkan sekali lagi, jangan memperlihatkannya terlalu jelas. kau mengerti?" teriak mark menggema di kamar mereka.

air mata haechan lolos begitu saja dari mata indahnya, ia memang sudah tau hal ini dari awal akan menjadi seperti ini -mark enggan mengakui orientasi seksualnya. 

haechan masih terdiam tak berani berucap sepatah katapun. lidahnya terlalu kelu untuk berucap saat ini. mark berjalan mendekat dan menarik kasar kerah baju haechan.

"jawab?!"

"maaf.. aku akan me-menjaga jarak." tegas haechan dengan menatap kedua mata mark.

"dengar ini baik-baik! aku ini masih normal."