Aku ingin kembali membangun
Namun nyatanya kau menghancurkan
Hingga berkeping tak bersisaSeorang gadis dengan stelan hodie berwarna merah jambu tengah melangkahkan kakinya melewatinya sepinya jalan. Sesekali gadis itu menggoyang-goyangkan kepalanya kekanan dan kekiri, menikmati alunan musik yang berasal dari earphonennya.
Garneta, gadis itu menguap disela langkahnya. Keputusannya untuk kemini market hanya untuk membeli sebuah cemilan adalah kesalahan besar. Mengapa ia dapat mengambil keputusan bodoh itu?. Bahkan hanya ia yang terlihat berkeliaran dimalam yang selarut ini.
Langkah garneta terhenti, gadis itu menatap kesekeliling. Sepi dan sunyi mendominasi tempat itu. Tanpa sadar garneta bergidik ngeri, dengan cekatan gadis itu berlari meninggalkan tempat itu secepat mungkin.
Garneta menumpu kedua tangannya dikedua lututnya. Gadis itu mengatur nafasnya yang naik turun. Oh ayolah, mengapa ia menjadi sepenakut ini?.
Gadis itu membelalakkan matanya, keringat dingin menyeluruh dipelipisnya. Bibirnya kaku, ia tak dapat berkata apa-apa. Ia linglung, seolah dunianya berhenti saat itu juga.
Bagaiamana tidak?, bayangkan saja!. Dua kelompok pria seusianya lengkap dengan berbagai macam senjata tengah berada disisi kanan dan kirinya. Ya, garneta berada ditengah-tengah tawuran itu.
Gadis itu mengumpat, lain kali ia akan memikirkan hal untuk keluar malam hanya demi membeli cemilan. Sungguh. Garneta ingin berlari, namun kakinya terasa lemas ia benar-benar tak tau harus berbuat apa.
Serang!
Garneta makin tak karuan saat mendengar kata itu. Dapat ia lihat dari arah kanan dan kirinya para cowok-cowok itu tengah menunjukkan senjatanya. Seketika kaki garneta keram, apa ia akan mati terbunuh dengan situasi seperti ini?.
Aaa
Garneta refleks berteriak histreris bersamaan dengan ia memejamkan matanya. Sebuah batu dengan ukuran sedang melayang tepat kearahnya.
Gadis itu perlahan membuka matanya, mengapa ia tak merasakan apa-apa?. Tersadar dari lamunannya, gadis itu terkejut bukan main saat seseorang seperti tengah memeluknya.
"A-alvin."
"Lo ngapain masih disini?!."
Garneta tak dapat berucap, gadis itu tak tau harus merespon bagaimana?. Dapat garneta dengar erangan yang keluar dari bibir alvin. Cowok itu dipukul habis-habisan oleh para peserta tawuran.
Gadis itu terlonjak kaget saat alvin tiba-tiba menariknya dari tempat keramaian itu. Pupil matanya masih melebar menatap punggung alvin yang masih berusaha membawanya lari.
"L-lo gak papa?."
Garneta menatap alvin yang tengah menduduki tubuhnya dibangku taman dengan raut wajah bingungnya. Gadis itu masih syok atas apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.
Tubuh garneta membeku dikala ia mendapat pelukan tiba-tiba dari alvin. Dapat garneta rasakan elusan dari kepalanya. Gadis itu masih bingung harus bereaksi bagaiamana.
"Tenang. Lo aman. Ada gue."
■■■
Lain kali garneta akan berjanji tidak akan membicarakan hal-hal yang tidak perlu kepada kedua temannya ini. Dikala ia tak sengaja menceritakan perihal mengenai kakaknya itu, dafa. Lisa dan bella tiba-tiba menjadi sangat terobsesi pada kakak satu-satunya itu.Dan lebih menyesalkan lagi, mengapa dulu ia memperlihatkan penampakan kakaknya itu pada mereka. Tentu saja hal itu membuat kedua temannya menggila. Bahkan, mereka melupakan fakta jika mereka terpaut umur yang cukup jauh.
"Udah deh. Gue bosan tau nggak ngedenger cerita kalian." tutur garneta.
Lisa memasang wajah seriusnya. "Maaf net. Urusan hati gue gak bisa berhenti."
Bella terkekeh pelan, merangkul lisa dengan bersemangat. "Bener. Gue setuju."
"Kakak gue tu jorok tauk." garneta masih berusaha memengaruhi lisa dan bella.
Lisa dan bella memasang wajah kagetnya, setelah beberapa detik kedua gadis itu segera memasang wajah normalnya. Bahkan mereka terkikik geli.
"Gak papa mah. Yang penting kakak lo ganteng." lisa memasang wajah kerennya.
"G-"
Kedua gadis itu tak jadi melanjutkan perkataannya. Kedua teman dari garneta itu bungkam saat melihat alvin berjalan kearah mereka. Tentu saja tatapan mereka tertuju pada garneta.
Lain dari yang difikirkan, mereka kira akan terjadi sebuah keributan besar. Namun yang membingungkan kali ini adalah, garneta menampilkan senyuman manisnya?!. Tolong katakan apa yang tengah terjadi?.
"Mau kekantin bareng garneta?."
***
Mohon
Vote
Dan
Comment:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Mantan[Complete]
Teen FictionApa yang kalian fikirkan jika mendengar kata "mantan?". Enam huruf itu memang sudah menjadi topik umum dalam kehidupan. Lalu, mungkinkah mereka yang sudah berpisah dapat kembali bersama.