Malam ketika Iori sedang bersantai di halaman kediamannya dia kedatangan seorang tamu tidak di undang yang cukup menyebalkan menurutnya. Untuk Iori, dirinya masih terlalu lemah. Apalagi jika bertarung melawan tamu tidak di undangnya itu.
" Gadis muda, apa kau tahu alasan ke datangan ku ?" Tanya tamu tersebut. Sedangkan Iori dengan santainya menjawab pertanyaan tersebut.
" Jii-san, jika aku benar maka jii-san datang karena mencium aroma darah oni milikku yang tipis ini." Kokkushibou hanya menatap sendu gadis buta. Dia tahu kalau gadis itu sengaja melukai dirinya sendiri tanpa sadar karena memikirkan hal lain.
" Gadis muda, kau tahu kalau darah oni mu sangat sedikit tapi kau tidak tahu kalau dirimu sudah mengeluarkan banyak darah." Ujarnya sambil membersikan sisa darah yang masih ada di pergelangan tangan Iori.
" Kau tahu, kau adalah manusia yang menarik seperti adikku dulu." Sambung Kokkushibou yang mendudukkan diri di samping Iori dan menatap bulan purnama yang sedang menunjukan keindahannya.
" Aku jadi ingin tahu, mengapa kau memiliki hawa yang mirip dengan dengan Tokito Muichiro-nii ?" Tanya Iori sambil memberikan sebagian cemilan malam nya kepada Kokkushibou.
" Hm.....? Kurasa dia keturunanku?" Jawab Kokkushibou ragu.
" Jadi, apa yang sedang jii-san lakukan di dekat sini? "
" Kenapa? Apa kau tidak suka ada oni yang mendatangi tempatmu?" Balas tanya Kokkushibou.
" Tidak juga, setidaknya aku jadi memiliki teman bicara." Jawab Iori dengan santai sambil menyeruput teh miliknya.
" Malam yang sunyi." Gumam Iori saat dia merasakan kalau Kokkushibou sudah pergi dan meninggalkan dirinya sendiri. Tak lama munculah Gyoumei dan Muichiro dari arah yang berlawanan dari kepergian Kokkushibou tadi.
" Io-chan, mengapa kau diluar dan mengenakan pakaian yang setipis itu dan tangan mu terluka?" Tanya Muichiro beruntun saat dia melihat Iori masih memiliki sisa darah di ujung pakaian Iori.
" Mui-nii, Gyou-nii konbanwa. Aku hanya sedang menikmati malam ini dan tanganku tidak sengaja tergores tadi. Jadi aku lupa untuk mengobatinya tadi. " Jawab Iori biasa dan tidak menunjukan tanda-tanda kalau dia baru saja berbicara dengan salah seorang iblis bulan atas tadi.
" Masuk lah ke dalam." Kata Gyoumei menyuruh Iori untuk masuk ke dalam kamarnya.
" Hai, Gyou-nii Mui-nii oyasuminasai." Ucap Iori sambil masuk kedalam kamarnya dan meninggalkan kedua kakaknya di depan kediamannya.
Besoknya Iori terbangun karena suara kegaduhan di depan kediamannya karena ada seorang kokushi menemukan genangan darah yang sangat banyak itu. Selain Suara teriakan kokushi itu ada juga suara Sanemi,Kyoujurou, Tengen dan Shinobu yang ingin bertemu Iori saat itu. Mereka mengira kalau ada oni yang menyelinap masuk dan menyerang Iori.
Iori dengan lunglai berjalan ke depan kediamannya, dia masih mengenakan pakaian semalam saat dia bertemu dengan Kokkushibou dan tentunya jejak darah masih ada di pakaian Iori.
" Kenapa kalian berada di sini ?" Tanya Iori saat merasakan kehadiran yang semakin ramai.
" Iori-chan daijobu? " Tanya Shinobu yang terus membolak-balik tubuhnya dan mengecek kondisi Iori yang hanya memiliki noda darah di pakaian nya.
" Genki desu Shino-nee." Jawab Iori.
Lalu datanglah Tanjirou bersama Nezuko yang memang sedang berjalan-jalan pagi.
" Yukiko-san, kau terluka?" Tanya Tanjirou saat dia mencium aroma darah milik Iori yang langsung membuat semua yang disitu menahan napas terkejut kalau semua darah yang ada di perkarangan ini adalah milik Iori. Nezuko maju ke depan dan memegang pergelengan tangan Iori yang masih memiliki goresan pendek.
" Yukiko-san, Untuk apa kau menutupinya jika kau terluka?" Tanya Nezuko sambil memperhatikan bekas goresan itu.
" Haah...." Iori hanya menghela napas karena dia tahu dia tidak bisa menyembunyikan hal kecil seperti ini.
" Aku hanya tidak sengaja menggores pergelengan tangan ku semalam dan juga lupa mengobatinya. Tapi jangan lupa aku masih seperempat oni," Jawab Iori sambil mengingatkan.
" Jadi walau aku mengeluarkan banyak darah aku masih baik-baik saja." Sambungnya. Tak lama kemudian ada seekor rubah membawa sepucuk surat muncul di hadapan Iori.
" Untuk ku?" Tanya Iori sambil berjongkok di hadapan rubah itu dan mengambil surat itu, kemudian menyerahkannya kepada Shinobu agar dapat di bacakan.
" Gadis muda, bagaimana kondisi mu? Jangan kau lakukan hal seperti itu lagi. Aku hanya ingin memberitahu mu kalau ada seorang wanita yang mirip denganmu muncul dekat tempat peristirahatanku dan memintaku membawanya menemui Kibutsuji Muzan. Kurasa kau mengenalnya. Aku terpaksa membawanya karena Muzan sejak awal memang mencari dirinya. Jadi kurasa kau harus memperkuat dirimu." Shinobu yang baru selesai membaca surat itu bersama yang lainya terkejut.
" Iori-chan sejak kapan kau mengenal seseorang yang mengetahui dimana Kibutsuji Muzan berada?" Tanya Shinobu penasaran.
" Mengapa kau tidak memberi tahu kami Iori ?" Tanya Sanemi dan Kyoujurou bersamaan.
Tengen, Tanjirou dan Nezuko hanya dian melihat apa yang akan dilakukan Iori saat ini.
" Aku baru mengenalnya semalam. Dia adalah Kokkushibou sang upper moon pertama, semalam dia datang karena aroma darahku." Iori menjelaskan karena terpaksa.
" Sudalah, aku mau berlatih saja hari ini. Kyou-nii temani aku." Kata Iori kesal karena yang lainnya masih tidak percaya dengan perkataan dirinya. Jadi dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian latihan yang biasa dia gunakan. dan mengambil pedang kayu yang tersampir di samping pintu dekat ruang dojo yang memang ada di dekat bangunan utama kediaman Yuki itu. Kyoujurou yang terpaksa untuk meredakan amarah gadis itu.
tbc..........
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY' 雪柱
FanfictionSeorang pilar yang menghilang selama lima tahun kini kembali muncul dan akan melanjutkan misinya untuk membasmi para oni. "Kaa-chan, aku tidak akan pernah melupakan mu." Yukiko Iori "Gomen nee Iori, ini karena keegoisan ku selama ini." Yamana Kuro. ...