Usai sarapan Iori, Kanao dan Aoi berjalan bersama menuju ke kisatsutai gakuen yang mana tempat mereka bersekolah selama ini. Memang jarak dari asrama ke gedung utama tidaklah jauh dan dalam perjalanan mereka bertemu dengan sekelompok siswa/i yang belum pernah mereka lihat sama sekali.
" Mungkin mereka murid pindahan yang di beritahu oleh Himejima sensei kemarin. " Ucap Aoi sambil mengingat apa yang sudah di katakan oleh sensei mereka kemarin.
" Souka." Balas Iori datar dan Kanao hanya diam saja dalam percakapan kedua temannya ini.
' Kamado kyoudai, Zenitsu-kun dan Inosuke-kun. Aku tidak percaya kalau aku akan dapat bertemu dengan mereka lagi setelah kejadian itu. Ternyata jiwa mereka dapat berenkanasi kembali dan berkumpul bersama lagi.
Meski pertempuran tersebut terlihat seperti Iori sedang dihajar habis-habisan oleh Muzan, tapi karena hal tersebutlah ada beberapa dari para penonton tersebut menjadi bersemangat untuk membunuh Muzan. Dari sebuah sudut munculah Zenitsu dengan kecepatannya meninggalkan kepengecutannya dan menyerang Muzan secara langsung namun berhasil ditahan bahkan Muzan juga menyerang Zenitsu. Selain Zenitsu, Tanjirou dan Nezuko yang melarikan diri dari pengawasan Urokodaki dan Tengen untuk dapat ikut bertempur dengan saudaranya juga masuk dan ikut bertempur.
Banyak yang melihat hal itu terkejut dan ada juga yang mempersiapkan mental mereka untuk ikut bertempur berasama untuk melawan Muzan. ' Walaupun harus mati kami akan mati untuk penerus kami ! ' Mungkin kalimat itulah yang muncul dalam benak mereka saat mereka memutuskan untuk melibatkan diri.
Tidak peduli selemah apa diri mereka, mereka tetap menguatkan hati mereka tidak peduli dengan pangkat jabatan maupun yang lainnya. Ada juga yang merasa malu jika dirinya harus di lindungi oleh anak yang bahkan belum berusia genap 15 tahun. Karena mendapat serangan dari banyak tempat, dan juga hanya tersisa satu dari tujuh jantung Muzan maka semua serangan itu menghambat pergerakan Muzan. Pada akhirnya Tanjirou dengan teknik ketiga belas pernapasan matahari miliknya menebas Muzan tepat saat matahari terbit.
" A....apa.....apa kita berhasil ? " Tanya seseorang diantara kerumunan tersebut tidak percaya bahwa sang pembawa teror baru saja menghilang dari dunia ini.
Banyak yang masih tidak percaya jika mereka baru saja mengalahkan Muzan. Tapi diantara kerumunan itu ada yang mengetahui apa yang terjadi tepat di detik-detik kematian Muzan dan alasan Muzan tidak menghindari serangan yang di buat Tanjirou tak lain adalah teknik pernapasan pertama dari pernapasan darah milik Iori ' Pengendali darah ' yang jika digunakan maka penggunanya akan tertidur selama kurang lebih tiga tahun untuk kembali sadar.
Di tengah sorak-sorai kegembiraan, Iori yang sudah tidak mampu menjaga kesadarannya akhirnya tumbang. Namun dapat di tangkap tepat waktu oleh Kyoujurou yang kebetulan ada di dekatnya.
" Segera kembali ke markas! " Seru Sanemi sambil memapah adiknya Genya yang terluka pada kakinya yang diserang oleh Muzan tadi.
Setelah semua yang terjadi, Kiriya yang kini menjadi pengganti ayahnya hanya memerintahkan untuk mencari sisa-sisa dari bawahannya Muzan dan membunuhnya jika mereka tidak mau untuk kembali ke sisi manusia mereka. Jika mereka ingin kembali menjadi manusia mereka dapat menemui salah seorang pemburu iblis untuk membawanya ke sebuah tempat yang telah disediakan khusus untuk mengobati mereka yang mana sudah ada Shinobu Koucho, Tsuyuri Kanao, Aoi Kanzaki, Sumi Nakahara, Kiyo Terauchi, Naho Takada, Kamado Nezuko, dan juga Kanroji Mitsuri.
Walau mereka semua wanita tapi mereka cukup kuat untuk menahan serangan dari oni yang mengamuk. Apalagi terkadang ada para pria yang akan kembali ke sana untuk menemui temannya, keluarganya serta kekasihnya seperti Iguro Obanai yang hampir setiap hari mencari Mitsuri.
Di saat semuanya mulai kembali normal, ada seorang yang maih belum terbangun dari tidur panjangnya. Dia di biarkan untuk tetap berada di kediamannya sendiri. Di kediaman Yuki banyak juga yang datang untuk mengunjungi bahkan disaat musim dingin yang suhunya sangat dingin pun akan ada yang datang untuk mengunjungi gadis yang tidur itu. Kini sudah dua tahun lebih semenjak kemenangan umat manusia.
Pada suatu pagi di sebuah kediaman yang selalu di penuhi salju. Ada sesosok gadis yang baru saja menampakan mata crimsonnya kepada dunia. Betapa terkejutnya dirinya saat dirinya melihat ke sekelilingnya yang mana terdapat tubuh dari semua rekan seperjuangannya bersimbah darah mereka sendiri. Bahkan ada anak-anak yang juga tidak dia kenal tapi melalui kemiripan dengan rekannya mungkin itu anak mereka.
Di sudut ruangan dia melihat sebuah sosok oni yang sangat mengerikan sedang menikmati tubuh dari salah satu anak kecil yang ada disitu. Dalam kemarahannya Iori menyerang oni tersebut hanya menggunakan darah rekan-rekannya yang tercecer di sekitarnya.
Dengan berat hati Iori memakamkan semua temannya yang terbunuh dan mendoakan agar mereka mendapatkan yang terbaik di kehidupan selanjutnya. ' Emosi manusia dapat membunuhmu ', ' Kemanusiaan yang tidak berguna '. Iori tiba-tiba teringat ucapan dari darah Muzan sebelum Iori menghabisinya. Apakah itu benar? Iori mulai meragukan hal yang selama ini dia percayai. Waktu terus berlalu, dari perubahan era, penjelajahan pemerintahan Jepang hingga kini yang mana dia terus menerus hidup seorang diri dengan berbagai identitas.
Jika umur manusia yang singkat itu sudah tiba pada waktunya, Iori akan memutuskan untuk pergi dan mengulang hidupnya dengan identitas baru sebagai seorang anak kecil. Hal tersebut terus dia lakukan ulang-berulang. Hingga dirinya sendiri kebosanan dan memutukan untuk tidur hingga waktu yang tidak menentu. Tapi tidak untuk waktu yang lama karena dia hanya bia tertidur selama beberaap minggu saja, sebelum dia bertemu dengan sepasang suami-istri yangg sangat mirip dengan kedua orang tuannya dulu. Bahkan nama mereka juga, Iori diangkat oleh pasangan itu menjadi anak mereka dan menyekolahkannya di sekolah yang bergengsi.
" Ohayogozaimasu ! Mulai hari ini kami akan menjadi siswa/i baru di Kisatsutai Gakuen kelas Tsuguko dan adik kami di kelas Iryo. " Ucap seorang siswa yang mengenakan anting berhanafuda sambil menunjuk ke arah satu-satunya wannita dalam kelompok mereka.
" Aoi, kau bawa gadis itu pergi ke tempat Kanae sensei. Sisanya akan mengikuti kami ! " Perintah Iori yang memang bertugas sebagai ketua osis.
Mereka bertemu dengan Giyuu saat memasuki gerbang dan yang sialnya Zenitsu malah ditahan oleh Giyuu dikarenakan rambut pirangnya.
" Kau, melanggar peraturan sekolah." Ucap Giyuu datar.
" Sensei, Agatsuma-san adalah keturunan Eropa. Itu wajar jika dia memiliki rambut pirang." Jelas Tanjirou mencoba membela Zenitsu.
TBC>>>>>>>>>>>>Going to END
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY' 雪柱
FanfictionSeorang pilar yang menghilang selama lima tahun kini kembali muncul dan akan melanjutkan misinya untuk membasmi para oni. "Kaa-chan, aku tidak akan pernah melupakan mu." Yukiko Iori "Gomen nee Iori, ini karena keegoisan ku selama ini." Yamana Kuro. ...