BERTEMU MUZAN

1.4K 187 3
                                    

Iori segera meninggalkan markas. Kali ini dia menuju ke arah selatan, dia akan menyerang markas musuh sebelum  mereka di serang. Iori sangat yakin kalau mereka akan mencari/menangkap dirinya terlebih dahulu, dan Iori akan menjadi pertahanan pertama sebelum musuh bertemu dengan oyakata-sama.

Seperti perkiraan dirinya, setelah dia melewati desa yang lumayan jauh dari markas dia langsung terseret masuk ke dalam sebuah labirin. Tepat sebelum dirinya jatuh dia sempat mendengar suara petikan biwa yang sangat dekat dengan dirinya.

Di saat dia merasa kalau dia jatuh ke atas tatami, dia mencoba merasakan sekitarnya. Betapa terkejutnya Iori saat dirinya mendapatkan bahwa hampir seluruh iblis bulan atas, ibunya, serta Muzan ada di sana  dan sedang menatap dirinya dengan lekat.

" Tuan, mengapa anda meminta Nakime membawa gadis buta ini kemari?" Tanya Gyokko sambil menatap Iori dengan pandangan lapar.

" Jangan menyentuhnya Gyokko-dono. Jangan pernah menyentuh putriku dengan tangan kotormu itu." Ujar Kuro yang seraya berjalan mendekati Iori berniat mengusap kepalanya yang langsung di tepis Iori dengan kuat.

" Apa mau mu membawa-tidak menculik ku kemari? Aku sangat yakin kalian membawa ku ke mari bukan untuk berbicara atau pun untuk membiarkan aku membunuh kalian." Kata Iori dengan perasaan waspada tingkat tinggi.

" Kuro-dono aku menduga kalau hubungan kalian tidak hanya ibu-anak melihat perilakunya saat bertemu dengan mu. " Balas Gyokko yang diangguki beberapa iblis lainnya kecuali Muzan dan Kokkushibou yang memang sudah mengetahui situasi sejak awal.

" Kuro kau telah menjanjikan darah murni dari KUMOYURI NO HANA padaku jadi segera ambil dan aku akan membiarkanmu menjadi salah satu dariku dan membiarkan mu dapat hidup abadi." Ucap Muzan yang berjalan meninggalkan mereka namun di hentikan oleh Kuro.

" Itu tidak mungkin jika dia belum menjadi iblis sama sekali. Dia hanya mewarisi 1/4 dari darah iblisku, itu masih belum bisa untuk menjadikan nya darah murni sama sekali."  Jawab Kuro dengan kesal karena Muzan melupakan pembicaraan mereka beberapa minggu yang lalu.

" Maka biarlah dia mendapat darahku." Balas Muzan yang berjalan kembali ke tempat Iori yang sedari tadi menyimak pembicaran. Kini Iori mulai mengerti mengapa dirinya yang akan di cari pertama sebelum markas dari pemburu iblis. Karena dirinya adalah kunci dalam peperangan kali ini. Iori telah bertekad untuk menjaga kewarasan dirinya hingga titik darah penghabisan.

'Walau aku menjadi iblis sepenuhnya jangan pernah berharap pada diriku untuk tidak membunuh kalian.' Batin Iori di saat yang sama Muzan menusukkan kukunya ke kepala Iori dan mengalirkan cukup banyak darahnya kepada Iori.

" AAAARRRGGGGGHHHHHH........" Hanya teriakan kesakitan Iori yang terdengar dan setelah itu Iori tidak sadarkan diri dan Muzan menyuruh Kokkushibou untuk menjaga Iori di saat dirinya akan mengunjungi keluarga Ubuyashiki untuk membunuh Ubuyashiki Kagaya berserta keluarganya.

Butuh beberapa jam bagi Iori untuk tersadar dari efek darah Muzan. Saat dia membuka matanya yang ajaib adalah Iori mampu melihat sekelilingnya dan melihat Kokkushibou yang sedang menatapnya dalam diam.

" Jii-san?" Panggil Iori untuk memastikan.

" Kau sungguh menyedihkan gadis kecil. Mengapa kau tidak bersembunyi bersama keluarga Ubuyashiki dan memilih untuk mencari kami?" Tanya Kokkushibou saat menyadari gadis itu sedang menatap dirinya. Sebenarnya Kokkushibou cukup penasaran mengapa gadis itu dapat menjaga kewarasan dirinya disaat dia baru saja terbangun dengan sisi iblisnya secara penuh. Iori mengetahui hal itu langsung menjawab.

" Aku mampu bertahan karena keinginanku dan juga sejak awal aku memang memiliki darah iblis dalam diriku jika Jii-san lupa. Mengapa aku tidak bersama keluarga Ubuyashiki agar mereka dapat bersiap-siap sebelum Muzan mencapai kediaman Ubuyashiki, lalu untuk kutukan darah aku tidak memilikinya." Iori menjawab semua pertanyaan yang ada di dalam kepala Kokkushibou karena dia baru membangunkan kemampuan untuk membaca pikiran dari lawan tatapnya atau lawan bicaranya.

Tak lama kemudian ruang yang mereka berubah, menurut Iori ruang yang kini dia tempati bukan ruang yang pertama saat dia sadarkan diri tadi dan juga Kokkushibou telah bersiap-siap atau waspada? Iori pun tidak peduli namun yang Iori tahu kalau perang sedang terjadi sejak dia tidak sadarkan diri usai mendapat darah milik Muzan.

Iori memutuskan untuk pergi mencari ibunya Kuro dan memilih untuk membalaskan dendam milik nya tentunya Kokkushibou memilih untuk tidak perduli dan Iori telah memutuskan untuk menyelamatkan semua rekan-rekan yang telah mendukung dirinya selama ini.Tepat sebelum Iori pergi Kokkushibou menegurnya.

" Gadis kecil, pada pertemuan kita berikutnya maka kita adalah musuh. Kuharap kau ingat akan hal tersebut."  Ujar Kokkushibou yang hanya diangguki oleh Iori. Dengan cepat Iori pergi dan mencari di mana rekannya berada dan dia memutuskan untuk menemui Shinobu yang ada di tempat Douma, selain Shinobu yang ingin membalaskan dendam Kanae saat itu.

Selain Shinobu yang terkejut karena kehadiran Iori Douma juga terkejut karena dia tidak menduga kalau Iori akan muncul di tempatnya.

" Gadis kecil aku tidak percaya kalau kau bisa sadar secepat ini." Ujar Douma yang sudah sadar dari kekagetan dirinya. Iori hanya mendengus dan memilih berjala  kesisi Shinobu yang masih bingung dengan kehadiran Iori yang setahu dirinya tadi tidak ada di medan pertempuran.

" Douma-san, bahkan jika aku menjadi oni. Aku masih menjadi diriku dan aku tidak akan membiarkan kalian mendapat apa yang kalian inginkan dan juga walau hanya setetes darah aku tetap tidak akan memberikannya pada kalian!" Seru Iori yang langsung melancarkan serangan yang cukup fatal dan membuat kepala Douma langsung terlepas dari tempatnya. Tentu sebagai iblis bulan atas Douma tidak akan mati semudah itu.

" Yuki No Kokyu: teknik kelima Senbozakura!" Seru Iori tepat setelah Shinobu menyerang dan tempat tersebut penuh dengan kelopak sakura yang tidak di ketahui  muncul dari mana namun mengganggu pemandangan lokasi tempat Iori dan Shinobu sehingga cocok untuk menyerang secara diam-diam.

" Yuki No Kokyu : teknik ke dua hujan salju!" Seketika Douma meninggal karena secara tidak sengaja Iori mengenai titik vitalnya. Usai meladeni Douma Iori tidak beristirahat namun menyuruh Kanao mengawasi Shinobu agar beristirahat dan kembali ke tempat dimana dia terakhir bersama dengan Kokkushibou.

Iori sadar cepat atau lambat dia harus melawan Kokkushibou dan tadi dia pergi karena dia tahu Kokkushibou masih belum akan membunuh siapapun karena jaraknya dengan pemburu lain masih sangat jauh dan waktu itu cukup untuk Iori membunuh Douma yang dapat dipastikan akan membunuh Shinobu terlebih dahulu.

' Jii-san, berikutnya kau!' Batin Iori yang berlari semakin cepat untuk mencegah kematian dari rekan-rekannya.






Tbc................

KNY' 雪柱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang