3. stay away from your ex

191 46 5
                                    

Tanpa terasa, hari sudah berganti menjadi Senin. Ada sedikit penyesalan dalam diri Hana yang menghabiskan akhir pekan dengan tidur karena merasa pusing setelah minum bersama Minhyuk. Entah pusing akibat terkena angin malam atau sekadar efek alkohol.

Pagi ini, Hana berangkat ke kantor menggunakan bus lantaran mobilnya belum ia ambil dari tempat pencucian. Di depan ruangan divisinya, ia melihat Seola yang celingukan mencari seseorang.

Omong-omong mengenai Seola, dia adalah adik tingkat Hana dan Minhyuk semasa kuliah, yang juga merupakan teman sekantor Hana, sekaligus pacar Minhyuk.

"Nyari siapa?"

Seola menoleh ketika Hana menepuk pelan pundaknya, "Mau ngasih ini, tapi di dalem belum ada orang."

Hana menerima amplop coklat berukuran sedang yang diberikan oleh Seola, "Buat siapa?"

"Buat ruangan ini."

Karena penasaran, Hana mengeluarkan isi dari amplop tersebut, yang ternyata merupakan kartu undangan.

"Baru acara tunangan sih, jadinya ngasih undangan cuma satu perdivisi," jelas Seola, "Tapi semua boleh dateng kok."

"T-tunangan?" tanya Hana bingung, dia buru-buru membaca setiap kalimat yang tertera di undangan.

Nama Seola tertulis di sana, namun yang membuat terkejut adalah, bukan Minhyuk yang bersanding dengannya.

Berusaha menyembunyikan rasa kaget, Hana beralih menatap perempuan di hadapannya itu, "Selamat, Seola. Semoga lancar ya, nanti aku usahain dateng."

"Makasih kak, aku mau keliling lagi ya ngebagiin undangan ke divisi lain," pamit Seola, masih dengan senyum terulas di bibirnya.

Pantas saja Minhyuk terlihat begitu kacau, orang yang dicintainya selama enam tahun ternyata bertunangan dengan laki-laki lain.

Hana mengambil ponsel dari dalam tas untuk mengirimkan pesan kepada Minhyuk. Beberapa kali dia mengetikkan rangkaian kata dan berakhir menghapusnya. Dia menimbang-nimbang, apakah ia harus bertanya kepada Minhyuk?







Hana
pulang kantor jemput gue ya

Minhyuk
ga

Hana
anterin ngambil mobil
sekalian bayarin

Minhyuk
dih

Hana
lo udah janji!

Minhyuk
tapi lo nunggu di halte depan aja
ga mau nyamper ke kantor lo

Hana
iya siap







Wajar Minhyuk tidak mau menjemputnya di kantor, dia pasti menghindari Seola. Hana pun melakukan hal yang sama ketika dirinya baru saja putus. Menjauhi mantan selama beberapa waktu adalah salah satu usaha untuk menyembuhkan hati, karena jika bertemu, rasanya akan semakin sulit untuk melupakan.

Sehabis membalas pesan, Hana meletakkan ponsel di atas meja dan memfokuskan perhatian pada layar komputer. Dia sengaja datang lebih cepat dari biasanya karena tidak mau berdesakkan dengan orang-orang di bus. Salahkan Minhyuk yang dengan kurang ajarnya mengotori jok mobil gadis itu, sehingga dia harus berangkat pagi-pagi agar mendapatkan tempat duduk di kendaraan umum.

Hana menarik napas panjang, kemudian bangkit dari kursi untuk menuju pantry. Dia tidak bisa berkonsentrasi karena memikirkan mengenai kandasnya hubungan Minhyuk dan Seola. Jujur saja dia penasaran sejak kapan keduanya putus dan apa alasannya. Padahal dua minggu yang lalu dia masih melihat Minhyuk datang ke kantornya untuk mengajak Seola makan siang bersama.

Apakah Seola selingkuh? Atau dijodohkan dengan orang lain tanpa memberi tahu Minhyuk?

Ah, kedua kemungkinan itu terasa mustahil karena Hana tahu Seola adalah perempuan baik-baik.

Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Hana, tapi dia tidak akan bertanya karena dia menghargai privasi temannya. Lagipula Minhyuk bukan orang yang senang menyimpan sesuatu sendirian, pasti nanti dia akan menceritakannya kalau dia ingin.

"Udah liat undangannya?"

Hana menghentikan langkah kala mendengar dua orang yang tengah mengobrol tak jauh darinya.

"Seola kan?" sahut perempuan berambut pendek.

Perempuan yang satu lagi mengangguk, "Ga nyangka ternyata beneran jadi sama yang itu. Tapi gue seneng aja sih, soalnya Seola bisa senyum lagi. Sebelumnya dia keliatan galau banget sampe ga mood makan."

Karena merasa tidak sopan menguping pembicaraan orang lain, Hana kembali berjalan menuju pantry. Baru saja masuk ke ruangan, dia langsung disambut dengan tiga orang pegawai yang tampak asyik membicarakan mengenai Seola dan tunangannya.

"Calonnya kak Seola ganteng banget loh," ucap Sejeong.

"Gantengan mana sama mantannya?" celetuk Soyee tanpa mengalihkan atensi dari gelas kopi di tangannya.

"Dua-duanya cakep. Ga heran sih, kak Seola kan cantik, cocoknya sama yang ganteng," timpal Sally.

Hana mengerutkan dahi, kenapa semua orang di kantor tidak kaget akan berita pertunangan Seola? Apa hanya dia yang baru tahu?

how to deal with a breakup | hana, minhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang