6. hang out

137 41 6
                                    

Banyak yang mengatakan bahwa salah satu cara cepat move on adalah dengan kembali jatuh cinta. Namun kenyataannya tidak semudah itu. Yang perlu dilakukan setelah putus adalah menyembuhkan hati terlebih dahulu.

Menurut Hana, me time bisa dijadikan solusi untuk menghibur diri sendiri, sekaligus agar dapat melupakan hal-hal yang menyedihkan. Tapi sepertinya hal itu tidak akan mempan bagi Minhyuk yang memang tidak suka sendirian.

"Kenapa nelepon gue, ini masih jam kantor," ujar Hana sehabis menekan tombol hijau pada ponselnya.

"Makan siang bareng yuk," ajak Minhyuk dari seberang sana.

"Bener-bener ya, lo dateng ke gue kalau ada perlunya doang. Dulu pas masih pacaran sama Seola mana pernah lo ngajak gue makan bareng," sungut Hana.

"Gue menghargai perasaan Seola lah, masa gue makan sama cewek lain di saat pacaran sama dia?" balas Minhyuk tak kalah sewot.

"Makan sama temen lo aja kenapa sih? Gue mau lunch di kafetaria kantor."

"Lo kan juga temen gue??"

Hana memijat pelipisnya, "Temen kantor lo maksudnya."

"Gue mau nyobain sashimi di restoran yang depan pertigaan itu loh. Temen-temen kantor gue pada mager, ga ada yang mau ikut," keluh Minhyuk.

"Ya udah makan sendiri sana."

"Ga mau."

"Deliv aja, ntar makan bareng temen kantor lo."

"Ga mau."

"Ribet banget sih lo," gerutu Hana, "Gue abis makan siang ada meeting, kalau makan di luar takut waktunya ga cukup."

Minhyuk terdiam selama beberapa detik sesudah mendengar penjelasan temannya itu, "Ya udah deh.." ucapnya kecewa.

Mendengar suara Minhyuk yang berubah menjadi lesu, tentu saja Hana tidak tega, "Kalau pulang kantor aja mau ga? early dinner gitu."

"Mau!" seru Minhyuk bersemangat.

"Abis itu gue mau ke mall, ada yang pengen gue beli. Lo ikut ga?" tawar Hana. Sebenarnya dia lebih suka belanja sendirian, namun kali ini tidak ada salahnya mengajak Minhyuk.

"Ikut!"

"Oke. Tapi gue pulang kantor agak telat, gapapa?"

"Gapapa!"

Gadis itu menaikkan sebelah alisnya, heran mendengar suara Minhyuk yang kelewat antusias, "Seneng banget gue ajak jalan?"

"Iya. Gue butuh mengalihkan pikiran supaya ga sedih mulu."

Hana setuju dengan apa yang Minhyuk katakan. Biasanya jika dia sedang sedih, perasaannya akan berubah menjadi lebih baik setelah berbelanja atau hang out bersama teman, apalagi kalau ada promo dan barang yang diskon.

Selesai berbicara dengan Minhyuk, Hana lantas mematikan sambungan telepon dan kembali berkutat pada berkas-berkas di atas meja. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang melelahkan, karena meeting yang dilaksanakan beberapa jam lagi merupakan pertemuan yang sangat penting bagi kantornya.

"Kak Hana!" panggil seseorang dari pintu ruangan. Mendengar namanya disebut, Hana mengalihkan atensi dari beberapa lembar kertas yang sedari tadi menjadi fokusnya.

"Kenapa?"

Perempuan bernama Haebin itu berjalan mendekat dan memberikan kantung plastik berwarna putih, membuat Hana mengernyit bingung, "Nih aku bawain makanan."

Menyadari apa yang ada di dalam kantung tersebut, kerutan di dahi Hana semakin tampak jelas, "Serius ini buat aku? Dalam rangka apa?"

"Abis ini ada meeting sama investor kan? Kalau makan siang di kafetaria pasti ngantrinya lama, takut ga keburu."

Hana memasang wajah terharu yang dibuat-buat, "Makasih loh."

Haebin justru tertawa, "Bercanda, itu dari kak Seola. Dia ngadain syukuran kecil-kecilan terus bawain makanan buat anggota divisi. Karena aku lagi diet, ga bisa makan ini deh, jadi mending kasih ke kamu."

Sebelum Haebin melangkah keluar dari ruangan, Hana buru-buru mencegatnya, "Eh mau nanya dong."

"Nanya apaan?"

"Emangnya orang-orang di kantor udah pada tau tentang pertunangan Seola dari sebelum dia nyebarin undangan?"

"Pegawai di lantai dua udah pada tau sih. Awalnya yang tau cuma divisi aku aja, eh entah kenapa jadi nyebar ke divisi lain," tutur Haebin.

Ruangan divisi Haebin dan Hana memang berbeda lantai. Divisi Haebin berada di lantai dua, sementara Hana di lantai tiga.

"Kak Seola ga ngomong apa-apa? Bukannya dia itu adik tingkat kamu pas kuliah ya? Pacarnyaㅡeh maksudnya mantan pacarnya, itu kan temen kamu? Dia juga ga cerita?" tanya Haebin penasaran. Pasalnya, dia tahu Hana sudah mengenal Seola sejak lama.

"Minhyuk baru cerita pas abis Seola ngasih undangan. Sebelumnya Seola juga ga ada bilang apa-apa ke aku, makanya agak kaget pas tau mereka putus."

"Katanya sih, calonnya kak Seola ini mantan pacarnya dulu pas SMA," ucapan Haebin membuat Hana termenung, "Emang ya jodoh tuh ga kemana."

how to deal with a breakup | hana, minhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang