15. try a dating app

120 37 11
                                    

Baru saja Hana memasuki gedung kantor, dia langsung bertemu dengan Seola yang tengah berjalan tak jauh darinya.

"Seola!" seru Hana seraya berlari kecil ke arah gadis itu.

"Sumpah maaf banget ya kemarin aku ga dateng," ujarnya penuh rasa bersalah, "Acaranya lancar kan?"

Seola mengangguk, "Gapapa, asalkan nanti pas aku nikah dateng ya," candanya.

"Iya, pasti aku usahain."

Selagi menunggu lift, Seola menggigit bibirnya, dia ingin mengatakan sesuatu kepada Hana, tapi ia ragu.

"Kak.."

Menyadari bahwa Seola memanggilnya, Hana menoleh, "Kenapa?"

"Kak Minhyuk.. kabarnya gimana?"

Hana terdiam sejenak, dia tidak tahu harus menjawab apa. Kemudian pintu lift terbuka, mereka berdua masuk ke dalam bersama beberapa pegawai lainnya.

"He is doing well," hanya kalimat itulah yang muncul di otak Hana saat ini.

"Glad to hear that."

Ketika pintu tertutup, Seola melirik Hana sebelum kembali mengeluarkan pertanyaan yang cukup membuat terkejut.

"Kak Hana ga benci sama aku kan?"

"Hah?" tentu saja Hana bingung akan pertanyaan Seola yang begitu tiba-tiba, "Kok kamu ngomong gitu sih? Aku ga punya alasan buat benci sama kamu."

Seola menarik napas panjang, dia mengatur suaranya serendah mungkin namun berusaha agar Hana tetap dapat mendengarnya, "Aku ninggalin kak Minhyuk dan malah tunangan sama orang lain. Kayaknya aku bakal memaklumi kalau kamu sebel sama aku karena udah ngekhianatin temen deketnya."

"No.. kamu ga salah. Itu kan pilihan kamu, dan aku menghargainya," ujar Hana menenangkan, "Ga perlu khawatir sama Minhyuk, dia baik-baik aja."

Mendengar jawaban Hana, Seola mengulas senyuman di wajahnya, "Jangan ninggalin kak Minhyuk ya, jangan kayak aku."

_____


















Sepulang kerja, Minhyuk meminta bertemu dengan Hana di toko es krim dekat apartemennya. Kebetulan gadis itu sedang ingin makan es krim, jadi dia tidak menolak.

Sesampainya di tempat tersebut, tentu saja hal pertama yang Hana bicarakan adalah pertemuannya dengan Seola tadi pagi.

"Seola nanyain lo," kata Hana sebelum memasukkan es krim ke dalam mulut.

"Dia bilang apa?"

"Nanya kabar loㅡaduh dingin banget buset," keluh Hana bergidik merasakan giginya yang ngilu.

"Diemin dulu makanya, ini masih beku," omel Minhyuk.

Setelah rasa nyeri pada giginya menghilang, Hana melanjutkan ucapannya, "Terus masa Seola bilang ke gue supaya jangan ninggalin lo."

"Yeah, you should," sahut Minhyuk.

"Should apa?"

"Harus jangan tinggalin gue??"

"Ngomong apa sih," gerutu Hana, "Nilai bahasa lo pasti jelek."

"Ngaca coba," balas Minhyuk tak kalah sinis.

Menyadari bahwa adu mulut hanya akan membuang-buang waktu, Hana memutuskan untuk berhenti dan beralih menanyakan kenapa Minhyuk ingin bertemu dengannya.

"Gue mau ngajak nonton film," ujar Minhyuk.

"Film apa? Tumben lo ngajakin gue nonton?"

"Gue udah ngebooking tiket, tapi pasangan tinder gue mendadak ngebatalin janji karena ternyata hari ini dia lembur."

"Sejak kapan lo pake tinder?"

"Baru seminggu kayaknya?"

"Ah, gue jadi pengen nyobain juga," Hana meraih ponselnya dan membuka app store.

"Kok malah salah fokus," sungut Minhyuk, "Jadinya lo mau ikut gue ga?"

"Lagian lo tuh masa ngajak cewek ngedate pas weekday sih?" cibir Hana, dia tidak memahami jalan pikiran Minhyuk. Biasanya orang-orang memilih untuk kencan di akhir pekan, bukan hari kerja seperti sekarang.

"Semakin cepat semakin baik," ucap Minhyuk enteng, "Lagian dia kemarin bilang hari ini bisa ketemu. Ya udah gue langsung booking tiket."

"Seharusnya beli tiketnya pas di bioskop, kalau ngantri kan bisa sambil ngobrol-ngobrol."

Minhyuk mengedikkan bahu, "Mau gimana lagi, udah terlanjur. Makanya lo temenin gue nonton, biar tiketnya ga kebuang sia-sia."

"Ayo deh, mumpung gue ga ada kerjaan. Jam berapa?"

"Jam enam."

Hana melirik penanda waktu pada ponselnya, "Satu setengah jam lagi dong? Emang bakal sempet ganti baju dulu?"

"Sore gini pasti jalanan macet, mending langsung ke sana, ga usah ganti baju. Mobil lo parkir di apartemen, ntar berangkatnya pake mobil gue."

"Oke, masih ada waktu buat nyantai," kata Hana sembari menyendok es krimnya, "Btw cara main tinder gimana sih?"

Minhyuk mengintip layar ponsel Hana, "Lo beneran download aplikasinya?"

"Iya, tapi ga ngerti."

"Ga usahlah, uninstall aja."

how to deal with a breakup | hana, minhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang