10. see the night light

139 40 13
                                    

"Seola ga ngomel pas tau password apartemen lo segampang itu?" tanya Hana setelah mereka menyelesaikan makan pagi yang digabung dengan makan siang.

"Gue sengaja masang password yang gampang karena dia juga susah ngafal angka," jawab Minhyuk sekenanya.

"Sini, gue aja yang nyuci. Lo beresin meja," perintah Hana seraya mengambil alih piring yang digunakan Minhyuk lalu membawanya ke bak cuci di dapur. Laki-laki itu menurut, dia langsung membereskan sisa makanan dan membuangnya ke tempat sampah.

Tidak tahu harus melakukan apa lagi, Minhyuk duduk di kursi sambil bertopang dagu, menatap punggung Hana yang tengah membersihkan peralatan makan. Kepalanya masih terasa pusing meskipun dia sudah minum pereda mabuk.

Melihat Minhyuk melamun, Hana mendengus pelan, "Daripada bengong, mendingan lo mandi sana. Badan lo bau."

Minhyuk tidak protes karena dia juga menyadari bahwa tubuhnya bau alkohol. Sejak bangun tidur, dia sama sekali tidak ada niat untuk mengganti baju lantaran rasa malas yang menguasai dirinya. Bukannya bangkit dari duduk, Minhyuk malah meletakkan kepala di atas meja makan, "Males ah, mandiin dong."

Sontak Hana melemparkan ekspresi jijik, "Gue pengen berhenti jadi temen lo rasanya."

"Berhenti temenan untuk mengubah status menjadi pacar ya?"

Ingin sekali Hana menyumpal mulut Minhyuk karena tidak tahan mendengar perkataannya, "Bentar, gue mau nanya Hyungwon. Lo pas mabok kayaknya kebentur sesuatu deh, makanya kepala lo ga beres."

"Bercanda ih, kok lo serius amat."

Hana tidak menggubris Minhyuk. Selesai mencuci piring, dia beranjak menuju ruang tamu untuk mengambil tas dan ponselnya.

"Mau ke mana lo?" tanya Minhyuk heran.

"Balik lah, ngapain gue lama-lama di sini."

Minhyuk mengekori Hana yang berjalan ke arah pintu depan apartemen, "Nanti malem temenin gue sih."

"Ngapain? Mabok lagi?"

Minhyuk menggeleng, "Dari dulu gue pengen banget liat pemandangan malam dari tempat tinggi, tapi ga pernah kesampaian."

"Do it with your girlfriend," ketus Hana. Membayangkan dirinya berduaan dengan Minhyuk untuk melakukan hal tersebut saja sudah membuatnya geli.

"But you are my girl friend," Minhyuk menakankan ucapannya di dua kata terakhir, membuat Hana memutar bola mata malas.

"Katanya lo mau bantuin gue biar ga sedih!!" Minhyuk mengambil sepatu Hana dan menyembunyikannya di belakang punggung. Dia tidak akan membiarkan gadis itu pulang sebelum mengiyakan permintaannya.

"Ya udah iya," akhirnya Hana menyerah, dia memang tidak bisa menolak karena tahu Minhyuk akan melakukan segala cara agar keinginannya dikabulkan.

"Yes!" seru Minhyuk riang, "Gue jemput jam 7 ya."

_____

















"Masih jauh ga sih? Kaki gue sakit," keluh Hana. Dia berhenti sejenak untuk beristirahat, sementara Minhyuk tetap lanjut menaiki undakan tangga yang seolah tidak ada habisnya.

"Bentar lagi. Buruan jalan, biar cepet sampe di atas."

"Kenapa mesti ke sini sih? Kalo mau liat pemandangan malam kan bisa dari rooftop gedung apartemen lo," gerutu Hana. Sepanjang perjalanan, ia tidak berhenti melemparkan protes kepada Minhyuk.

how to deal with a breakup | hana, minhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang