No Bad No Life

18|no bad no life

Enaknya sampe berapa chapter nih,agagaga
Happy reading!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sela

Baru kali ini aku ngerasa hancur,sahabat ku sendiri yang bahkan pengen aku hancur aku ngga nyangka apa isi kepala serin sampai dia mau ngejancurin aku buka cuma aku tapi keluarga ku,apa yang bakal terjadi besok.

Aku juga ngga nyangka aku ngerasa bodoh karena mencintai laki-laki brengsek kaya Dirga sebenarnya maksud dia ngelindungi itu apa? Apa aku dijadiin bahan taruhan sama dia?

Aku berjalan keluar club setelah melihat kejadian yang ngga aku inginkan terjadi di depan mata.

"Ah bisa gila gue kalo kek gini"gerutuku sambil berjalan menyusuri jalanan yang sudah sepi

Aku juga ngga tau mau kemana,udah jam sebelas dan pastinya tadi udah mulai langka.sampai aku menitipkan mata melihat dari kejauhan segerombolan anak geng motor datang dengan arah yang berlawanan dariku

Aku mengenal motor-motor itu,motor mereka yang aku temui di lampu merah waktu itu

Tepat mereka semua berhenti di hadapan ku dan ya aku mengenalnya

"Em re refan?"tanya ku

Lalu dia tersenyum manis sangat manis"iya Dirga kemana kok Lo sendiri?"tanya nya

Aku mencibir malas membahas Dirga lagi"ada di sana"ucapku sambil menunjuk ke arah cllubing

Refan mengangguk paham"yaudah Lo mau kemana biar gue anterin udah malem ngga baik cewek jalan sendiri"ucapnya

Lalu sorakan dari teman-teman nya mulai terdengar nyaring di telingaku

"Ciuit gass"

"Jangan kasih kendor"

"Udah sikat bro"

"Cantik btw"

"Cocok si"

Kurang lebih begitu ucapan teman refan yang membuatku sedikitnya tidak nyaman

"Gimana?"tanya refan lagi

"Boleh kalo ngga ngrepotin aja"ucapku sambil memaksakan senyum

"Oke bro sampe ketemu di basecamp"ucap refan pada teman-teman nya

Aku naik ke jok belakang motor refan dan sebentar aku melihat bayangan seseorang dari pantulan kaca spion refan yang menurutku tidak asing

Deg

Dirga,dia Dirga ini bakal jadi salah paham ah buat apa aku mikir gitu Dirga aja ngga peduli

"Rumah Lo dimana?"tanya nya

"Deket rumah Dirga kok Lo tau rumahnya kan?"

"Oh iya gue tau"balsnya

Kembali ke fikiranku yang hanya memikirkan Dirga sejak tadi aku bahkan bisa gila kalau mengingat lagi ucapan-ucapan lembut seorang Dirga yang super batu dan kayaknya aku ngga bakal bisa denger itu lagi