11|no bad no life

500 12 7
                                    

Happy reading!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Author

Dua hari setelah diumumkan SMA tunas bangsa yang masuk ke semi final,langsung menjadi trending di kalangan siswi yang menggunakan kesempatan memberi ucapan selamat.

Hari ini sela juga sudah mulai berangkat sekolah seperti biasanya,kakinya sudah mulai membaik tapi tidak dengan otaknya yang selalu memikirkan x.

Dua hari lagi juga sela akan mengikuti lomba kategori dance modern,jadi mau tidak mau sela memaksakan kakinya untuk sembuh.

"Sel"ucap serin

"Kenapa?"tanyanya

"Nggak"

"Bacod serah Lo Rin"ucap sela lalu pergi keluar kelas

Ditengah dia sedang berjalan, terlihat Dirga yang juga berjalan menuju arah gudang.ngga salah lagi dia beneran mau jalan ke tempat rahasia nya.

Sela membuntuti Dirga dari jarak yang lumayan jauh, beberapa kali Dirga juga berhenti merasa ada yang juga mengikuti nya,sampai tepat di depan gudang sela menghentikan langkahnya dan menatap curiga.

"Ngapain gue kesini,mending ke kantin"ucapnya lalu pergi
.
.
.
.
.

Dirga

Seharusnya gue ngga ngeliatin sela ke masalah gue,belum masalah teror sekarang masalah balapan yang ngga ada ujungnya.

Gue kembali ke kelas

"ga dia ngajak balapan lagi"ucap Devan sedikit berbisik

Decakan gue kayanya terlalu keras sampe semua pada ngeliatin gue aneh gitu"tolak aja"ucap gue

"Ngga bisa ga,dia bakal narik sela"ucap Devan lagi.ngga tau kenapa gue ngerasa ini bukan tempat yang pas buat bahas topik kek ginian

"Lanjut nanti aja Van"ucap gue sebelum pergi

Gue ngga tau kudu nanggepin masalah kayak gini pake cara apa? Kalo ngga karena sela aja gue ngga bakal mau balapan lagi,gue udah stop balapan sejak dua bulan lalu.

Kaya sekarang ini gue berjalan menuju kantin yang masih sedikit sepi,ya ini masih jam pelajaran pastinya yang Dateng ke sini cuma anak-anak bolos kalo ngga kaya gue ini yang lagi jam kos.sebenernya ngga ada salahnya juga gue jadian sama sela,selain bisa gue lindungi dari geng motor itu juga.

Gue duduk di pojok kantin yang pas menghadap ke jalan raya"kaya kenal"guman gue menatap ke luar jendela

Sementara di luar jendela entah sejak kapan alan sama Rifky jadi Deket? Disitu gue mulai nebak-nebak mungkin karena kompetisi matematika yang mau mereka ikuti seminggu lagi.

Gue turun ke bawah nyemperin mereka berdua yang seakan-akan kaget dan ngga trima dengan kehadiran gue "lan?"tanya gue

"Paan,yaudah ki nanti bel pulang sekolah Lo ambil aja bukunya di meja Bu Nita"ucap Alan sebelumnya gue liat Rifky benci banget sama kehadiran gue disini

"Yoi"ucap Rifky sebelum pergi dia sempet ngelirik gue juga

Gue menatap Alan"sejak kapan Lo Deket?"tanya gue

"Gue? Sejak Bu Nita nyuruh gue masuk kompetisi matematika"jawab Alan

"Lo sendiri? Lah si kutu sapi ngga ngebuntut dia?"tanya Alan sambil melihat-lihat ke belakang

"Kutu sapi? Lo termasuk kan haha"jawab gue

"Sialan sini Lo"ucap Alan dengan ancang-ancang mau ngejar
.
.
.
.
.
Sela

No Bad No LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang