Jisoo saat ini mencoba mendatangi TKP. Ya, pagi ini juga terjadi pembunuhan serupa dengan motif yang sama. Dia benar-benar frustasi dengan kasus pembunuhan berantai yang terjadi selama 10 tahun ini.
"Pembunuhan lagi? apa aku membunuh seseorang?"Gumam Tzuyu yang tak sengaja lewat disana. Dia akui kalau dia selalu menculik seseorang. Tapi dia sama sekali tidak menyentuhnya.
"Permisi? apa kau tinggal di sekitar sini?"
Tzuyu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. "Iya."
Jisoo hanya bisa menelan berat saliva nya saat menatap Tzuyu. Ya, dia terlihat sangat pucat dan tatapannya juga benar-benar dingin. Bahkan dia sampai menyentuh Tzuyu untuk membuktikan kalau dia bukanlah hantu.
"Aku masih hidup."
"Apa kau mengenal seseorang yang baru saja dibunuh itu? dari identitas yang kutemukan, dia adalah Jeon Yuri. Apa kau mengenalnya?"
"Tidak."Jawab Tzuyu yang kemudian berlalu begitu saja. Jisoo hanya bisa menatap heran kearah gadis yang berhadapan dengannya tadi. Dia merasa ada yang aneh pada gadis itu.
"Dia benar-benar aneh."Gumam Jisoo yang kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.
Taehyung saat ini benar-benar kalut. Lagi-lagi dia gagal membuat Tzuyu menghentikan aksinya. Bahkan dia sampai setengah berlari menuju apartemen yang di tinggali Tzuyu saat ini.
"Selalu saja Tzuyu Tzuyu dan Tzuyu. Apa hidupnya memang untuk Tzuyu? lalu kenapa dia malah berpacaran denganku dan bukan dengan Tzuyu."Gerutu Sana yang saat ini tertinggal jauh oleh Taehyung. "Jika seperti ini lebih baik aku mencari pacar baru. Tidak ada gunanya aku bersamanya."
"Permisi."Panggil Jisoo saat Sana lewat dihadapannya. "Apa kau warga sini?"
"Bukan."Jawab Sana yang kemudian berlalu begitu saja.
"Apa kau menemukan bukti baru?"Tanya Jinyoung yang baru saja datang.
"Semuanya masih sama tidak ada bukti sedikit pun bahkan sidik jari pun tidak ada."Kata Jisoo. "Ah aku benar-benar lelah jika terus menerus memecahkan kasus ini. Yang ada kepalaku yang akan pecah."
"Aku yakin kau bisa melakukannya. Aku akan membantumu."
"Tzuyu hentikan itu kumohon."Bujuk Taehyung saat Tzuyu mulai menyakiti dirinya lagi dengan menggenggam pisau dengan sekuat tenaga dan membuat darah menetes dari mata pisau itu.
"Aku memang monster tapi aku sama sekali tidak pernah melenyapkan orang lain."Gumam Tzuyu sambil melihat tiap tetes darah yang menetes ke lantai.
"Omo."Sana membelalakan matanya melihat apa yang dilakukan Tzuyu saat ini.
"Tzuyu lepaskan pisaunya. Kau bisa tiada karena kehilangan banyak darah. Tzuyu hentikan."Taehyung saat ini mulai membentak Tzuyu. Namun karena alexthymia yang ia derita, dia tidak peduli dengan bentakan Taehyung saat ini. Jika wanita lain akan merasa sakit hati, Tzuyu justru tak merasakan apa-apa.
Tanpa pikir panjang Taehyung berjalan menuju laci tempat dimana biasanya dia menyimpan suntikan penenang jika Tzuyu mulai tak terkendali seperti saat ini. Setelah mendapat suntikannya, dia lantas menghampiri Tzuyu dan langsung menyuntikannya ke tubuh Tzuyu.
prang
Pisau tersebut terjatuh saat Tzuyu mulai melemas dan akhirnya tak sadarkan diri. Dengan cepat Taehyung membaringkanya di atas sofa.
"Sana bisa kau bawakan kotak obat disana?"
"Ba-baiklah."Sana sepertinya benar-benar shock dengan apa yang baru ia lihat. Selama ini dia memang mengenal Tzuyu tapi baru kali ini dia melihat Tzuyu melakukan hal seperti tadi.