4

760 102 10
                                    

Kini Jungkook sudah berdiri didepan unit apartemen Tzuyu. Sebenarnya ia agak takut untuk datang kesana sendirian seperti ini. Tapi demi penghargaan khusus yang akan ia terima, ia rela mempertaruhkan nyawanya seperti saat ini.

Tzuyu membuka pintu apartemennya dengan wajah dingin dan pucatnya. Namun sepersekian detik, dia langsung menampakan senyumannya. Ya, dia sepertinya memperlajari emosi tersebut dengan sangat baik sekarang.

"Jungkook ingat! Jangan jatuh cinta padanya hanya karena satu senyuman. Dia pembunuh."Batin Jungkook. 

"Ada apa?"Tetap saja Tzuyu bicara dengan tatapan dinginnya lagi kali ini. Bahkan Jungkook saja jadi semakin merasa takut saja berdiri dihadapan Tzuyu.

"A-aku. Aku ingin menjadi temanmu."Jungkook langsung saja mengulurkan tangannya dan tersenyum. Tzuyu hanya menatap tangan Jungkook kemudian menatap mata Jungkook.

"Teman?"

"Iya teman."Jawab Jungkook yang kemudian menarik paksa tangan Tzuyu untuk menjabat tangannya.

"Aigo, kenapa aku merasa dia bukan seorang manusia? dia pucat dan tangannya juga terasa dingin. Lalu apa dia tidak punya baju lain selain gaun putih panjang ini? Aku 'kan jadi takut melihatnya."Batin Jungkook.

"Tae oppa bilang jangan percaya pada siapapun."Jungkook heran saat tiba-tiba saja Tzuyu menutup pintu apartemennya itu.

"Gadis dingin. Apa dia penghuni kutub? bahkan dia melebihi Yoongi hyung."Gerutu Jungkook yang kemudian pergi.

"Siapa tadi?"Tanya Taehyung.

"Putra Jeon. Ya, dia adalah incaran utamaku. Aku yakin dia adalah putranya tuan Jeon. Dari gerak-gerik dan juga cara bicaranya, aku bisa yakin dia putra tuan Jeon."

"Eit, kau pasti akan menyakiti dirimu lagi."Taehyung sepertinya sudah sangat hafal yang akan dilakukan Tzuyu. "Kau harus belajar lagi sekarang."

Hal yang tak terduga justru terjadi. Saat ini Tzuyu terlihat marah kepada Taehyung. Dia bahkan sampai mencekik Taehyung sekarang. Untung saja tenaga Taehyung lebih besar sehingga bisa dengan mudah melepaskan cekikan dari Tzuyu itu.

"Woah, kau sudah mengerti soal 'marah' sekarang?"Tanya Taehyung sambil tersenyum. "Baguslah, kita belajar emosi yang lainnya lagi."

Taehyung POV

Aku benar-benar sangat sedih jika melihat Tzuyu seperti ini. Aku takut suatu saat nanti dia dihukum karena hal yang ia lakukan secara tidak sengaja. Sebenarnya aku tidak pernah melihat dia menghabisi seseorang. Tapi entah kenapa semua korban pasti berakhir diapartemennya. Aku memang sering menginap di apartemennya untuk menjaganya. Tapi sekalipun aku tidak pernah melihatnya menghabisi seseorang.

Jujur saja, aku merindukan sosoknya sepuluh tahun yang lalu. Aku merindukan Tzuyu yang selalu menggangguku dimanapun. Andai saja kejadian itu tidak pernah terjadi. Mungkin Tzuyu tidak akan seperti ini.

Deg!

Aku terkejut saat tiba-tiba saja Tzuyu memelukku. Apakah aku sedang bermimpi saat ini? atau ini nyata? Ah, dia ternyata melihat sebuah drama di TV. Pantas saja dia melakukannya. Aku tahu ini juga bisa membantunya. Tapi bagaimana jika dia mengikuti hal yang salah?

"Gomawo oppa."

"Untuk apa?"

"Seseorang disana mengatakan itu jika orang lain membantunya."Jelasnya namun tetap saja dengan tatapan dinginnya itu.

"Tzuyu-ya, kau harus ingat ini baik-baik. Kau jangan pernah menyakiti siapapun."

"Bagaimana jika mereka yang menyakitiku?"

Don't Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang