13

670 77 14
                                    

Jungkook saat ini benar-benar sangat bahagia. Rasanya semua kelelahannya benar-benar lenyap begitu saja. Bahkan dia tidak bisa tidur meski mulai besok jadwalnya pasti akan sangat padat.

"Aigo, kenapa aku tidak bisa tidur sekarang? ayolah Kookie kau harus tidur sekarang."Gumam Jungkook yang terus menampar pipinya sendiri. Dia kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil minum.

Mata Jungkook membulat sempurna saat ia mendengar suara langkah seseorang yang mulai mendekatinya. Namun saat ia menoleh, ia tidak menemukan siapapun dibelakangnya.

"Ah mungkin hanya perasaanku saja."

Jungkook kembali melangkahkan kakinya menuju dapur. Namun suara langkah itu masih saja terdengar.

"Paman? Ah kau benar-benar membuatku terkejut."

"Kau masih terbangun? semalam ini?"Tanyanya. "Bukankah kau sedang sibuk?"

"Aku tidak bisa tidur. Oh iya, kenapa paman berpakaian seperti ini?"Jungkook memperhatikan pakaian yang pamannya kenakan dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Aku baru pulang dari kantor. Kau tahu sendiri kalau ketenaranmu membuatku di kejar-kejar media. Makanya aku melakukan penyamaran seperti ini."

Jungkook hanya menganggukan kepalanya kemudian membuat pamannya itu langsung berlalu. Seokjin yang melihat ini dari kejauhan benar-benar sangat heran. Apalagi dengan pakaian yang dikenakan oleh tuan Jeon itu. Dia bingung karena Jungkook memanggilnya dengan sebutan 'paman' bukan 'ayah'.

Seokjin langsung berjalan mengikuti kemana arah tuan Jeon itu pergi. Untung saja pintu kamar tuan Jeon sedikit terbuka.

"Aigo, aku tahu sekarang kau sudah tidak takut padaku lagi Tzuyu. Apa aku harus melakukan suatu hal yang lebih berani? apa aku harus menyakiti Jungkook kali ini?"Gumam tuan Jeon yang membuat Seokjin sangat terkejut. Dia langsung saja pergi ke kamarnya.

"Jisoo."

"Ada apa? kenapa kau menelpon selarut ini? aku mengantuk."

"Aku tahu siapa pembunuhnya sekarang."

"Siapa?"

"Aku akan mengatakannya padamu besok."

*
*
*

Tzuyu tersenyum kemudian memegang bibirnya. Ciuman pertamanya itu benar-benar terus saja melekat dalam benaknya.

"Aku malah jadi gila sekarang."Gumam Tzuyu yang kemudian beranjak dari tempat tidurnya sekarang.

Sementara saat ini, Jisoo benar-benar dibuat emosi. Bagaimana tidak? pembunuhan itu terjadi kembali hari ini. Bahkan kali ini dia dibuat geram karena yang terbunuh kali ini bukan lagi seseorang dengan marga Jeon.

"Apa pelakunya lain lagi?"Gumam Jisoo yang kemudian mengacak rambutnya frustasi. Jinyoung yang melihat ini hanya bisa tersenyum akibat tingkah Jisoo itu.

"Pelakunya masih tetap sama. Dia hanya ingin mengelabui kita saja."Jelas Jinyoung. Dia langsung berjongkok dan mendapatkan sesuatu. "Lihat? kali ini pelakunya ceroboh ternyata."

"Sebuah foto? bukankah ini fotonya Jungkook? aish, bisakah pelakunya muncul sekarang dan menyerahkan dirinya sendiri saja? ini membingungkan."Gerutu Jisoo yang malah membuat Jinyoung malah terkekeh sekarang. "Ah iya, kapan Jin oppa akan menemui kita?"

"Nanti siang."

"Eh, Tzuyu."Tzuyu menoleh saat tiba-tiba saja Jisoo memanggil namanya. "Bisa kita bicara sebentar?"

"Ada apa?"

"Kau harus jawab jujur kali ini. Apa semalam kau tahu soal pembunuhan itu?"Tzuyu hanya terdiam ketika mendengar pertanyaan dari Jisoo itu. Detik kemudian dia menggelengkan kepalanya yang membuat Jisoo menepuk pelan dahinya. "Tzuyu, kau harus membantuku. Kumohon."

Don't Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang