Chapter 10

3.5K 252 8
                                    

"Tak perlu" jawabku, namun mulutku dibekap oleh tangan Jungkook.


"Aku akan membantumu untuk bicarakan ini dengan suga hyung"

"Kalian besok tour kookie, tolong jangan bebani fikiran suga" ucapku, mata jungkook menatapku tajam.

"Lawan egomu, cintai dirimu sendiri, jangan memikirkan orang lain saat dirimu sendiri dalam keadaan menyedihkan" ucap Jungkook, aku mematung mendengar kata-katanya.

"Aku tidak akan bicara padanya hari ini, kau tenang saja noona" sambungnya, aku langsung menhapus air mataku dengan cepat dan bergegas keluar dari ruang ganti, karena takuti di curigai.

Aku keluar ruangan setelah jungkook, sialnya Yoongi sangat pas berhadapan denganku, ia sedang mengobrol dengan salah satu crew dan melihat wajahku dengan jelas, ekspresinya berubah menjadi kesal saat melihat wajahku, apa aku melakukan kesalahan?

Aku melewatinya begitu saja, bersama chelsea yang ada dibelakangku, aku kembali ke ruang rias, dan duduk di sofa, dekat dengan Jungkook , dan chelsea di sampingku. Aku memainkan ponselku, namun sebuah bayangan yang tiba-tiba datang dihadapanku membuatku mengalihkan pandangan untuk melihatnya.

Suga, sedang berjongkok di depanku sekarang, dengan tatapan tajamnya, tiba-tiba saja aku gugup saat melihat wajahnya.

"Kau menangis?" Tanya nya, sudah pasti aku berbohong, aku menjawab tidak sambil tersenyum padanya.

"Membohongiku lagi?" Ketusnya, aku diam mematung , aku harus bagaimana.

"Kulihat jungkook juga ikut keluar saat kau keluar dari ruang ganti , Apa Jungkook lebih tau kau daripada aku? Pacarmu jungkook atau aku?" Omelnya, mulutku tiba-tiba terkunci, aku stuck ingin menjawab apa.

"Jungkook-ah, apa y/n baru saja menangis?" Tanya-nya langsung pada jungkook, Dia pintar ber akting , jungkook memasang wajah yang biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa.

"Aku tidak tau, aku ke ruang ganti hanya untuk mengambil jaketku" Alibi Jungkook, Yoongi kembali menolehkan kepalanya padamu.

"Setelah semua ini selesai , aku mau kau ceritakan semuanya, jika sakitmu lebih parah, akan ku antarkan kau kedokter setelah ini" ucap Yoongi, refleks tanganku langsung memegang tangannya untuk mencegah.

"Hajima..." Ucapku .

"Wae? Kau sakit, kau tau besok kita akan tour? Kau harus menjaga kesehatanmu extra" jelas suga, tetap saja aku tidak mau, jika diperiksa nanti, suga akan tau kalau aku hamil.

"Ahh.. tidak perlu, aku memang sudah berniat ke dokter, tapi nanti malam bersama eomma ku" alibiku, kuharap yoongi percaya.

Yoongi diam, dan menatap manik mataku cukup lama, lalu ia menghela nafasnya.

"Kau makin keras kepala" ucapnya.

"Mianhae" lirihku sambil menunduk.

Setelah itu Yoongi menghilang dari pandanganku, aku berusaha mengatur nafasku agar tidak menangis lagi, aku sangat ingin Yoongi tau, tapi ini belum saatnya ia tau.

Saat semua selesai hari ini, sebelum semua membubarkan diri, jungkook menghampiriku lagi dan memegang bahuku.

"Lebih baik jujur padanya sebelum kami tour, jangan memikirkan bagaimana reaksi dan perasaan suga hyung, kau harus memikirkan dirimu sendiri dulu sebelum memikirkan orang lain" lirihnya, aku menghela nafasku.

"Aku akan mengumpulkan semua keberanianku dulu kookie, semoga aku bisa" jawabku sambil tersenyum, jungkook ikut tersenyum dan mengusap lembut bahuku sebelum ia pergi dari pandanganku.

(MIN)E SUGA / (MIN)E YOONGI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang