Vote ya zeyeng 😘
Tekan bintang doang kok gak susahHyunjin datang membawa sebuket bunga putih bercak darah dan menaruhnya di meja samping ranjang jenha. Dia memegang wajah jenha yang pucat dan mencabut alat pernapasan jenha, lalu hyunjin pergi dengan senyum remehnya. Mesin monitor jenha yang sedari tadi naik turun dan sekarang menjadi garis lurus.
Renjun kembali ke kamar jenha. "Astaga kenapa bisa lepas" renjun menekan bell kembali sambil menunggu dokter datang. Dokter datang, dokter pun segera memeriksa cek keadaan jenha sekarang. Suster menyuruh renjun untuk menunggunya di luar. Renjun hanya duduk di kursi dengan mengacak rambut frustasi, jaehyun dan krystal datang membawakan bunga mawar merah dan membawa anaknya ailee. Saat jaehyun melihat renjun yang sedang duduk di luar kamar jenha, dengan langsung krystal menghampiri renjun.
"Renjun ada apa dengan adikku, dia baik-baik sajakan" renjun menggeleng dan jaehyun melihat adiknya sedang di periksa dengan alat difibrilator (alat setrum jantung). Jaehyun tidak sengaja menjatuhkan bunga untuk jenha dan dia hanya menangis melihat adiknya. Dokter pun keluar dengan muka sedih.
"Maaf untuk saudari jenha kembali koma, saya akan berusaha sebaik mungkin agar saudari jenha kembali sadar. Mohon untuk menunggu dia kembali sembuh dari komanya" dokter pergi bersama suster-suster lainnya, jaehyun masuk melihat adiknya kembali koma. "Maafin oppa, oppa tidak becus menjaga kamu" jaehyun menatap jenha sendu. Renjun masuk dan duduk di sofa dekat ranjang jenha, dia melihat bunga buket putih bercak darah. Dia mengambil bunga itu dan melihat surat yang ada di bunga itu.
'Selamat sakit sayang, aku doakan supaya kamu mati saat ini.pasti kamu penasaran dengan bercak darah ini. Ini adalah darah yeji sayang. Aku akan mendapatkan kamu kembali dan menjadi pacarku. Aku kesal dengan renjun itu dia sudah mengambil kamu dari aku, aku udah minta ke malaikat maut supaya kamu cepet di ambil nyawanya. Itu aja salam dari aku, makasih.'
Hwang hyunjin
Setelah renjun melihat surat itu, renjun menghancurkan kertas itu lalu di buang ke tempat sampah. Renjun menahan amarahnya dengan membuang bunga yang hyunjin bawakan, dia melihat jenha sendu. Jaehyun dan krystal pamit ke renjun untuk kembali ke tempat kerjanya, renjun berjalan ke arah jenha dan memegang tangannya erat. Dia terus berdo'a supaya jenha sadar dari komanya.
4 minggu kemudianSudah 4 minggu ini, jenha belum sadar dari komanya dengan renjun yang siap setia menjaga jenha. Ibu jenha dan jaehyun menyuruhnya untuk pulang tetapi renjun menolak, dia ingin menjaga jenha sampai sadar
Bucin mah beda-author
Pulang sekolah dan pergi ke rumah sakit itulah rutinitas renjun sekarang. Bahkan dia lebih sering ke rumah sakit daripada main bersama temannya, teman jenha sudah menjenguk jenha dan teman jaehyun pun sama. Renjun pergi lagi untuk menjenguk ibunya yang berada di lantai bawah.
Saat renjun pergi, jenha sadar dari komanya dan melihat sekitarnya. Dia terkejut ada sesuatu di tubuhnya dan mendengar monitor rumah sakit . Seingatnya dia berada di depan pintu IGD menemani jisung. Jenha menatap jendela, membayangkan jika dia mati, apakah dia akan hidup bahagia di sana.
Renjun masuk ke dalam kamar dan jenha berpura-pura tidur. "Kamu kapan mau tidur terus, emang hidup disana lebih enak ya" jenha menahan tawanya mendengar percakapan renjun tadi. "Aku kangen, padahal aku udah nungguin kamu selama 4 minggu ini" jenha terkejut tanpa eksperi dia terus mendengar ocehan renjun. Jenha melihat renjun menangis sambil menundukan kepalanya ke bawah, jenha hanya terkekeh dan mengusap rambut renjun lembut.
"Aku juga kangen kok" mendengar suara itu renjun melihat ke arah jenha yang sedang tersenyum manis. Renjun memeluk jenha dan jenha membalas pelukan renjun. Dia menangis di bahu jenha dengan jenha yang menepuk punggung renjun. "Kamu sadar dari kapan" tanya renjun menghapus air matanya yang berada di pipinya. "Mungkin dari kamu pergi" jawab jenha dan renjun menutup wajahnya malu "berarti saat aku bicara kamu mendengarnya" jenha mengangguk gemas melihat tingkah renjun seperti anak kecil.
Renjun menekan bell dan suster datang dengan dokter. Setelah memeriksa jenha, dokter langsung tersenyum dan melihat ke arah renjun.
"Dia membaik, dia masih dalam masa pemulihan. Nona jenha sudah bebas dari komanya lagi dan selamat siang, saya permisi" jenha menatap renjun bingung. "Kamu koma dua kali jenha. Pertama kamu sudah sembuh, ehh kamu malah koma lagi" renjun tidak ingin membahas bunga dan surat dari hyunjim, karena jenha sedang menjalani pemulihan jadi dia tidak ingin menambahi pikiran jenha.
Krystal menelpon renjun untuk menanyakan keadaan jenha.
'Halo, ada apa noona'-renjun
'Apakah keadaan jenha membaik?'-krystal
'Eoh dia sudah sadar'-renjun
'Mwo benarkah!! Apa kau becanda'- krystal
'Yakk eonni, kau menginginkan aku mati hah!'-jenha
'Aku tidak percaya, akhirnya adikku sadar'-krystal
'Baiklah, aku akan mematikan telfon ini'- jenha
Tutt tutt
Renjun hanya menggeleng-geleng melihat sikap jenha yang kembali dingin. "Heii dia eonnimu, seharusnya kau sopan yang lebih tua" jenha hanya membuang wajahnya ke arah jendela. Renjun mengusap rambut jenha, lalu berkata "jenha-ssi" jenha menoleh dan menatap renjun.
Renjun menatap jenha dalam lalu, dia memegang tangan jenha. "Hahh, jenha-ssi aku menyukaimu" wajah renjun memerah dan membuang wajahnya ke sembarang arah. Tentunya jenha terkejut, lalu bersikap biasa saja. "Aku menyukaimu saat kita di rooftop" ucap renjun menghela napas berat. Jenha hanya tersenyum dan berkata "aku masih belum menyukaimu, tapi mungkin nanti" renjun tersenyum dan sedangkan jenha dia tidak enak dengan renjun.
"Tak apa, aku sudah biasa di tolak kok" kata renjun tersenyum paksa, jenha mengetahui bahwa itu adalah senyuman paksa. "Aku ke toilet dulu ya" renjun pergi ke toilet dengan rasa kecewanya
Jenha pov
Apa aku sudah menyakiti hatinya, aku menolak karna aku tidak ingin kejadian dulu kembali di pikiranku. Saat ke toilet dia berjalan sangat lambat dari biasanya. Aku merasa bersalah, renjun datang dengan wajah lesunya ke arahku.
"Jenha aku ke kamar ibuku dahulu ya, sekarang gantian aku yang menjaga ibuku" aku mengangguk dan renjun senyum lalu pergi meninggalkan ku
Aku mungkin sudah membuatnya kecewa, dia bahkan rela menjagaku sampai 4 minggu. Apa aku harus berbalas budi dengannya. Pintu terbuka dan menampakan kakakku dengan membawa makanan.
"Loh renjun kemana?" Tanya chaeyeon dan aku menjawab "dia menjaga ibunya" Chaeyeon mengangguk dan membawa makanan-makanan dari rumah. "Jenha ayo makan, kau pasti belum makan" aku menggeleng karena aku mengetahui bahwa yang memasak ibuku bukan dia. Entahlah kenapa aku sekarang tidak suka dengan ibu tiriku.
"Jenha kau harus makan, jika tidak kondisimu tidak akan pulih" aku memakannya dengan cepat lalu aku tidur memunggungi kakakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me ; Huang Renjun
FanfictionDalam hidup,ada rasa manis dan juga pahit. Terkadang kita harus merasakan rasa pahit untuk benar-benar menikmati rasa manis ketika datang kepada kita-renjun Tokoh: -jung jenha -krystal jung -jung jaehyun -park jisung -sandara park -huang renjun -hwa...