bab 20.

95 10 0
                                    

"baik waktu sudah selesai, sekarang kumpulkan tugas kalian dan silahkan bersiap untuk pulang ke rumah"

"Baik pak!"

Murid murid cepat cepat mengumpulkan kertas jawaban ke meja guru dan mengambil tas mereka lalu pulang dengan suasana hati sedikit sedih.

Jenha mengumpulkan kertas ujiannya dan keluar dari kelas dan menunggu Mark keluar dari kelas. Renjun hari ini tidak masuk karena demam, yah...gara gara dia meminum alkohol semalam.

Mark sudah keluar dari kelas dan merangkul jenha layaknya seperti adik kakak.

"Hari ini ada misi kah?" Tanyanya meminum sodanya

"Hm... Nanti malam kita ke Gangnam street" jawab jenha mengambil soda Mark lalu meminumnya tanpa izin

"Wahh, only us?" Jenha mengangguk Dan membuka pintu mobilnya.

"Baiklah Aku Akan menelponmu nanti sore, oh iya salamkan Untuk keluarga mu" katanya melajukan mobil

Jenha masuk ke dalam mobil dan cepat cepat keluar dari sekolahnya. Dia mampir di sebuah toko bunga dan membeli beberapa bunga di sana

"Permisi, saya ingin membeli sebuket bunga mawar putih" ucap jenha masuk ke dalam toko

"Baik, silahkan duduk" pegawai itu mempersilahkan jenha untuk duduk

Tidak sampai 1 menit bunga itu sudah tersusun rapih dan wangi tentunya. Jenha membayar bunga itu dan membawa bunga itu ke sebuah tempat.

...

Dia memarkirkan mobilnya si pinggir yang berdekatan dengan sungai, ia berjalan sambil membawa buket bunga yang sudah ia beli tadi.

Cuaca sedikit mendung namun ia tetap menghiraukan cuaca maupun keadaan nya

Ia menaruh bunga itu di sebuah makam dan mengepalkan tangannya untuk berdoa. Dia menatap sedih kepada makam yang berada di depannya.

Ya, dia pergi ke makam kakek dan neneknya lebih tepatnya tempat peristirahatan terakhir kakek dan neneknya. Jenha menatap bingkai foto kakek dan neneknya yang sedang tersenyum ceria.

Dari kejauhan ada seseorang yang melihat jenha yang tengah duduk di depan makam kakek dan neneknya.

Hujan mulai turun dan jenha tetap di sana, ia tak membawa payung karena ia bakal berpikir bahwa hari ini tidak ada hujan.

Orang itu memayungi jenha yang sudah basah kuyup dengan rambut yang menutupi wajahnya

"Eum, janganlah duduk di sini saat sedang hujan. Aku mengerti perasaanmu tapi kamu harus menjaga kesehatanmu juga" ujarnya berjongkok di samping jenha

 Aku mengerti perasaanmu tapi kamu harus menjaga kesehatanmu juga" ujarnya berjongkok di samping jenha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With Me ; Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang