Dalam hidup,ada rasa manis dan juga pahit. Terkadang kita harus merasakan rasa pahit untuk benar-benar menikmati rasa manis ketika datang kepada kita-renjun
Tokoh:
-jung jenha
-krystal jung
-jung jaehyun
-park jisung
-sandara park
-huang renjun
-hwa...
Jenha menoleh kepada orang yang memanggilnya dan dia adalah teman satu kampusnya.
"Eoh Eric ada apa"
"Kau tidak mendengar panggilan ku dari tadi" protes Eric ngos ngosan
"Maaf tadi aku memakai earphone makanya tak terdengar" kata jenha merangkul Eric
"Huh!! Pokoknya nanti kau traktir aku beli burger di kafetaria" pinta Eric sambil marah marah.
"Baiklah, mau berapa? Satu toko cukup?" Canda jenha
"Wahh mentang mentang kau orang kaya ya, bisa membeli semaumu"
"Sudahlah ayo ke kelas nanti terlambat" jenha menyeret Eric ke kelas mereka.
Jenha duduk di tempat favoritnya, di belakang bersama Eric. Oh iya Eric adalah teman jenha saat di kampusnya.
Jenha di terima kampus kyunghee university. Kalau kalian bertanya mengapa jenha berkuliah padahal dia di perintah untuk meneruskan perusahan ayahnya jika sudah lulus dari sekolah. Karena jaehyun yang meminta untuk meneruskan perusahan ayahnya alasan jenha harus meluaskan pikirannya. Padahal jenha sangat pintar dan masuk ke kategori siswi prestasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*yahh kalian bisa liat di google*
Kelas sudah di mulai. Kelas menjadi hening saat dosen sudah masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi semuanya, saya absen dulu ya"
Eric duduk di samping jenha, dia terlihat sangat lelah. Dia mengantuk dan selalu menguap. Seperti nya dia kurang tidur.
"Eric sohn"
"Hadir pak" ucapnya sedikit teriak.
Eric kembali menidurkan kepalanya di meja dan tertidur saat kelas sudah di mulai.
...
Eric terbangun dari tidurnya dan melihat jenha sedang mengerjakan catatan. Eric melihat seluruh kelas sudah kosong dan di kelas ini hanya ada jenha dan Eric.
"Apa aku tidur tadi?" Tanya Eric
"Hm, tadi kau pulas sekali" jawab jenha tetap mengerjakan
"Aishh aku belum mencatat apapun"
"Ini" jenha memberi ponselnya dan menyalakan perekam suara.
