• Gimana? - Blake Richardson •

65 7 12
                                    

"Sa"

"Paan?"

"Yang"

"G jelas babi"

"Ngegasan anjink"

"Trus?"

"Yodah"

Mereka terdiam kembali. Berkutat pada aktivitas masing-masing. Sasha dengan komiknya dan Blake dengan ketidakjelasan tujuannya ke rumah Sasha. Eh iya ada. Mo minta makan.

"Blek"

"Paan? Ada makanan di rumah? G bilang anjir"

"Bukan itu, Blek Ricatsen"

"Trus?"

"Soal yg gue omongin kemaren"

"Yang mana?"

"Yg... Gue suka sama Lo"

Keheningan tiba-tiba menyelimuti sekitaran mereka. Ekspresi Blake berubah, sedikit dingin dan kaku. Namun ekspresinya berubah kembali menjadi datar.

"Ada makanan g? Laper nih, g fokus"

"Ga"

"Yodah makan Mekdi kuy"

"KUY LAH KLO ITU"

"Yeu kalo gitu aja awto semangat, nolep"

Sasha tidak menghiraukan ucapan Blake. Ia langsung naik ke kamar untuk berganti pakaian.

🦔🦔🦔

*dah di mekdi

Mereka tengah menikmati eskrim mekdi bersama dan duduk di dekat jendela. Blake tiba-tiba beranjak dari kursinya.

"Kemana?" Tanya Sasha bingung.

"Kamar mandi" jawab Blake singkat lalu pergi menuju kamar mandi mekdi.

"Kok balik?" Tanya Sasha lagi karena Blake baliknya cepet.

"Penuh" jawab Blake singkat juga karena sedang menahan buang air.

"Tahan tahan. Asal jangan ngompol aja" ucap Sasha sambil menepuk pundak Blake.

"Ngompol aja ah. G tahan ini"

"Janganlah. Gue yang malu anjir"

"Kan Lo yang malu"

"Asu"

"Gara-gara Lo ngomong asu, hasrat pipis gue ilang cuy"

"Anjir udah. Jadi ga mood makan eskrim"

"Yodah buat gue"

"Ya kalo itu jangan"

"Katanya ga mood makan eskrim"

"Hedon lo. Gue abisin aja" Sasha langsung menyendok eskrim lalu memakannya.

"Blek"

"Hm" jawab Blake sambil memakan eskrimnya.

"Jadi Lo jawab apa?"

"Masih yang tadi nih?" Tanya Blake yang dibalas anggukan cepat Sasha. Jawaban Sasha yang cukup semangat membuat Blake tambah bingung dan tidak enak hati karena lebih enak paru, eh ngga.

Blake POV

Ini Sasha ngapa nanya terus sih. Gue jadi tambah bingung ngejawabnya gimana anjinc. Satu sisi dia udah gue anggap sebagai adek sendiri. Satu sisi, kalo nolak, nanti dia sedih - sakit ati - jadi benci ma gue - trus jauhin gue. Kenapa blek dihadapkan dengan pilihan sesulit ini??
Blek ga suka :(

Author POV

"Eskrimnya enak, ada oreo oreonya. Lo ada juga ga?" ucap Blake mengalihkan pembicaraan.

"Eskrim kita sama, Blek"

"Eh iya" jawab Blake seadanya. Kenapa jadi akwert gini janco, heran aq.

"Ada ibu-ibu sa"

"Apa si, item"

"Itu ibunya belok kanan, dahal sent kiri"

"Bukannya belok kanan tuh ke jalan tol ya?"

"Ibunya barbar:("

Sasha ga jawab, malah lanjut makan eskrimnya. Blake yang ga di respon ikut makan eskrim juga.

"Blek"

"Sa"

"Jangan gantungin dong"

"Sa-"

"Blek"

"Sa, tolong saat ini jangan bahas tentang kita" jawab Blake dalam satu hela napas.

"Udah ah, mo ke kamar mandi. Kali aja sepi" lanjut Blake lalu berjalan menuju kamar mandi.

Sasha POV

Ini ditolak apa gimana?

Blake POV

*Abis pipis

Moga Sasha ga sedih, ya sedih sih, tapi jangan ngejauhin gue :(
Jadi ga enak balik ke meja, takut akwert:(

Author POV

Blake ga jadi semedi di kamar mandi. Dia akhirnya balik ke meja karena inget eskrimnya tinggal sesendok. Mubajir. Pas otw balik, Blake ga sengaja nabrak orang.

"Eh sorry sorry sorry sorry" *jgn nyanyi

"Em.. gapapa. Ntar ambil saos lagi" jawab itu cewe santuy.

"Bailee ya?"

"Kok tau?"

"Siapa sih yang ga kenal sama pacarnya mas Alex"

"Udah putus"

"Lah? Maaf ya:("

"Santuy elah. Udah yak, mo ambil saos lagi" ucap Bailee sambil senyum. Abis itu dia balik ngambil saos.

Blake POV

'anjing disenyumin asig asig ris' *kasian jorj mulu

Author POV lage

Hati blek berkembang-kembang. Dan itu bikin Sasha terheran-heran.

"Geblake tidak waras. Lebih baik Sasha pegi"

"Aku masih sabar aku masih sabar"

"Yeu, lamaan di wc ngapain aja? Boker ya lo?! Ngaku!"

"Aso, ga. Yodah balik kuy" ajak Blake sambil menarik Sasha.

"Udah pake sabun belom tangannya?"

"Ya lah"

"Okeh"

Lalu mereka berjalan menuju motor Blake. Sasha menerima helm dari Blake. Lalu mereka menuju ke rumah Sasha. Sesampainya di depan rumah Sasha, Blake menerima helm yang tadi dipinjam. Tak luput tangan Blake mengacak rambut Sasha pelan.

Sesaat setelah Sasha masuk kamar dan melihat Blake pulang dari atas, ia mulai berpikir.

Sasha POV

'Emang bener kata Jorj, mupon aja:')'

🦔🦔🦔

Gimana? Y gimana
Ehh tiba2 aku bek karna sedang bosan~
Mo belajar males (jgn dicontoh hikd), yodah nulis aja, moga seneng bacanya :*

𝙃𝙖𝙡𝙪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang