Zach POV
Gue lagi scroll-scroll ig sambil rebahan santuy. Bosen lahir batin. Tiba-tiba terlintas satu nama di pikiran gue. Irana. Perempuan yang sempat menemani hari-hari gue. Dia ngomong putus gara-gara kepincut anak gang sebelah, si Jack.
Irana apa kabar ya?
Akhirnya gue beralih ke akun sebelah. Mau stalking Irana hehe. Gue mulai mengetik username ig dia. Akhirnya gue dapet ig berprofil anime itu. Gue tambah bersyukur karena ignya ga digembok.
Jempol gue mulai memencet salah satu postingannya. Gue terpaku dengan satu foto terbarunya yang bernuansa lebaran. Foto setelah 2 atau 3 bulanan ga ngepost.
Gue yang rajin.
Perut gue meraung-raung minta makan. Tapi gue terlalu malas buat gerak. Gue mulai scroll ke bawah tapi ga jadi. Karena enek liat muka Jack tiap foto.
Gue dulu sering poto-poto ampe mau muntah si Rara.
Gue menemukan satu foto yang cukup lama. Waktu gue dan Irana dateng ke acara kondangan kakaknya yang pertama.
"Selamat ya kak," ucap Irana sambil menyalami Kak Gigi, istri kakak pertama Irana, Bang Zayn.
"Thanks ya Ra," jawab Kak Gigi dengan senyum sumringahnya.
"Woy Zach, lo nyusul dong bulan depan," ucap Bang Zayn sambil menepuk punggung gue saat gue menyalaminya.
"Santai kali bang, sesiap Irana aja," ucap gue sambil menatap Irana.
"Apa sih Zach, udah ya bang gue laper. Bye," ucap Irana dengan muka kesal lalu meninggalkan panggung kawinan. Ga lupa lengan gue ditarik sampai ke meja minuman.
"Kok kabur sih Ra?"
"Malu goblok," jawab Irana dengan tangannya menabok pipi gue.
"Ngegas terus kamu mah"
"Biarin"
"Ke stand gulai yok Ra"
"Ayok deh," jawabnya dengan senyum merekah kembali.
Gue mengingat itu sambil tersenyum kecil. Kangen lagi gue. Gruyuk gruyuk. Perut gue meronta-ronta pengen diisi nasi goreng depan.
Akhirnya gue berganti pakaian dan bersiap ke komplek depan. Ga lupa selembar 50 ribu. Gue turun dari kamar lalu berjalan menuju pintu keluar.
"Bang, mau kemana lo?" Tanya Ryan yang lagi nonton ftv tengah malam. Selera emak gue menurun ke adek gue emang.
"Nasgor depan"
"Nitip bang"
"Mana uangnya?"
"Duit lo lah. Kan lo abang"
"Thr lo kan masih lancar. Banyak duit dong lo"
"Udah dikasih ke mama"
"Ya udah iya," ucap gue lalu mengenakan sandal hitam punya gue. Dengan jalan kaki, minimal 100 langkah, gue bisa sampai ke tukang nasgor depan.
Ngomong-ngomong nasgor depan, gue jadi inget Irana. Makanan kesukaan dia selain mi goreng burjo adalah nasgor depan. Bahkan pas gue tawarin ayam Rich*eese ga mau.
"Ra? Beneran ga mau?" tanya gue pada Irana yang tengah menarik-narik ujung baju gue.
"Iyaa. Ayo ke nasgor depan komplek kamu aja," ucapnya dengan muka ngambek. Tapi matanya terlihat khawatir. Seakan pengen kabur dari Rich*eese.
Padahal gue tadi liat Jack sama Daniel. Kan asik kalo gabung.
Asik Zach. Asik kalo ketauan hhh. Gue menatap bulan yang cukup cerah malam ini saat teringat ending dari cuplikan tadi.
Cerah banget bulan. Ngejek lo?
Remang-remang warung bertenda mulai terlihat. Gue mempercepat langkah kaki menuju warung nasgor itu.
"Bang, nasgor dua cukup"
"Siap bro," jawab Bang nasgor lalu gue duduk di salah satu kursi berwarna hijau. Gue mulai mengamati warung nasgor disini. Ada orang yang baru datang dan ada yang tengah menyantap sepiring nasi goreng. Sengaja ga bawa hp.
Mata gue menatap sesosok perempuan dengan rambut yang diikat seperti ekor kuda. Yang tadi gue stalk ignya. Irana. Aduh gimana. Sapa ga ya? Sapa ga sapa ga sapa ga sapa ga sap-
"Zach?" waduh. Disapa mantan.
"Eh? Ra? Lo makan disini juga?"
"Ga sih, dibungkus. Lo?"
"Sama. Buat gue sama Ryan"
"Tumben jauh-jauh kesini. Malem-malem lagi, cewek ga boleh main kemaleman," gue ngomong lagi. Maafkan aku yang bacot sekali, teman.
"Kangen aja sama nasgor disini"
"Kangen gue juga nggak?" Irana tertawa kecil.
"Mungkin"
"Hah?" Ga salah denger?
"Inilah rasanya, rasa suka pada dirinya," lanjutnya dengan lagu Kamu.
"Kebiasaan," ucap gue. Tangan hampir aja mau ngusap puncak kepalanya. Inget bro inget. Gue menatap langit lagi melalui celah terpal tenda nasgor karena Irana sibuk sama ponselnya.
"Mas Zach nasgornya nih, ini buat mbak Irana," ucap Bang Nasgor sambil menyerahkan dua kresek bening yang masing-masing berisi dua bungkus nasi goreng.
"Thanks bang, gue duluan ya Zach. Udah ditelpon-"
"Jack. Iya, duluan gih," ucap gue memotong ucapan Irana yang tersenyum canggung. Ia melenggang keluar dari tenda nasgor.
🎂🎂🎂
hi! telat bgt sih ini tpi... happy bday zeceran aka Zach Herron😆🎂
Setelah climb an ocean swim a mountain akhirnya ngide buat begini.
Maaf kalo jatohnya ga jelas btul asdfghjklpeace✌️

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙖𝙡𝙪
FanficHALU type; one shot imagines contains; CNCO In Real Life (Boyband 2018) New Hope Club PRETTYMUCH The Vamps Why Don't We write in bahasa -; jangan lupa vote dan comment! maratabak, 2019