Nada kembali ke kelas, bersama Refina yang ia gandeng."Wah dapat origami darimana tuh?" seru Arasya begitu melihat sesuatu yang Nada bawa.
Karel memicingkan mata, "Di toilet ada yang jual origami ya?" tanyanya dengan wajah yang super datar. "Berapaan tuh? Ceban? Gua juga mau beli ah!"
Plak!
Reno berhasil mendaratkan telapak tangannya pada kepala Karel. "Bro! Bego itu jangan dipelihara dong!"
"Sakit Bambank!"
"Ups sorry!"
"Hehe ini dari Yudha tadi di luar. Kalian mau main? Sini gue ajarin. Lipet origami itu asyik banget lho!" seru Nada yang sangat bersemangat itu. Senyumnya juga terlihat sangat cerah hari ini.
Yang lain tampak antusias dan langsung menyomot satu-satu kertas origami di meja Nada.
Kecuali Karel.
"Lu sama Yudha ada hubungan apa sih?" Pertanyaan itu membuat yang lain menghentikan aktivitasnya. Karel memicingkan mata ketika melontarkan pertanyaan itu.
"Mulai nih si Karel Makarel mau drama!" Reno menyeletuk dan kembali memilih kertas origami.
Nada menatap Karel dengan aneh. Pasalnya wajah selengekan Karel yang seperti biasa tampak hilang dan berganti dengan wajah datarnya yang bisa dibilang dingin.
"Lo kenapa sih?" tanya Nada dengan tatapan tak kalah anehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Origami [END]
Genç Kurgu"Kata orang, Nada itu pembunuh. Kalau kata gua, Nada itu cantik." -Karel Ghifari, 2019.