"Oh begitukah? Biar aku tunjukkan hal yang baik dilakukan dan bermanfaat bagi orang banyak..!" kata anak itu maju dihadapan Nanda dan langsung memukulinya hingga Nanda terjatuh.
Anak yang di bully itupun terdiam dan kaget melihat Nanda yang terjatuh.
"Hn..sudah kan?Bermanfaat..! Bermanfaat bagi dokter yang akan menanganimu nanti..! Kalian sama saja..! Anak yang tak berguna..kau juga..sialan kau..awas kau..!" ancam anak yang membully itu menghina Nanda dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Nanda berusaha terbangun dan anak yang dibully itu terus menatap Nanda. Nanda mengusap dagunya yang lebam dan menatap anak laki-laki itu.
"Hm..kau..tak apa?" tanya Nanda malu-malu.
Anak laki-laki itu terdiam dan bangun. Anak itu menunduk dan Nanda mendekatinya perlahan. Lalu dengan cepat anak itu lari menjauhi Nanda. Nanda terdiam menatap anak itu yang pergi meninggalkan dirinya. Lalu Nanda pun kembali ke panti asuhan.
Nanda berusaha menyembunyikan lebam di dagunya itu dengan mengambil masker milik tukang kebun dipanti itu. Lalu Nanda dan yang lainnya pun makan bersama. Pegawai panti tampak keheranan melihat Nanda dengan sikapnya yang aneh.
"Hn..sudah kan?Bermanfaat..! Bermanfaat bagi dokter yang akan menanganimu nanti..! Kalian sama saja..! Anak yang tak berguna..kau juga..sialan kau..awas kau..!" ancam anak yang membully itu menghina Nanda dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Nanda berusaha terbangun dan anak yang dibully itu terus menatap Nanda. Nanda mengusap dagunya yang lebam dan menatap anak laki-laki itu.
"Hm..kau..tak apa?" tanya Nanda malu-malu.
Anak laki-laki itu terdiam dan bangun. Anak itu menunduk dan Nanda mendekatinya perlahan. Lalu dengan cepat anak itu lari menjauhi Nanda. Nanda terdiam menatap anak itu yang pergi meninggalkan dirinya. Lalu Nanda pun kembali ke panti asuhan.
Nanda berusaha menyembunyikan lebam di dagunya itu dengan mengambil masker milik tukang kebun dipanti itu. Lalu Nanda dan yang lainnya pun makan bersama. Pegawai panti tampak keheranan melihat Nanda dengan sikapnya yang aneh.
"Nanda..mengapa kau memakai masker milik tukang kebun?" tanya seorang pegawai panti yang ada dihadapannya.
Nanda terdiam dan menggelengkan kepalanya. Lalu dengan gugup Nanda langsung lari menuju kamarnya dan langsung tidur. Semua tampak keheranan melihat tingkah aneh Nanda. Dua hari kemudian telah berlalu, dan kini Nanda tengah berjalan seorang diri ditaman dekat panti asuhan.
Nanda terdiam disebuah pohon yang besar dan rindang. Nanda terdiam menatap pohon itu dan angin pun berhembus menerpa tubuh mungil Nanda. Dan tanpa Nanda sadari, seseorang mendekatinya dan menyentuh pundak Nanda. Nanda menoleh dan sedikit kaget. Tampak seorang anak laki-laki yang pernah ia bela kemarin. Nanda tersenyum dan anak itu tampak ragu dan malu.
"Hm..hai..!" sapa Nanda malu.
Anak itu langsung mencari sebuah benda yang ada di kantong celananya dan langsung memberikannya kepada Nanda.
"Hm..apa ini? Eh..hm..sebuah.." gumam Nanda.
Anak itu menunjuk Nanda dengan artian itu untuk Nanda.
"Untukku? hm..tapi.." kata Nanda. Anak itu menggelengkan kepalanya dan menunjuk Nanda.
"Hm..baiklah..terimakasih..! Aku akan menyimpannya dan..hm..oh ya..aku juga punya.." kata Nanda mencari sebuah benda yang ada di dalam tas yang ia bawa sedari tadi.
Anak itu sedikit bingung dan menatap Nanda.
"Hm..ini..aku menemukan ini di bawah meja belajarku..entah siapa yang punya..ini mobil-mobilan yang bagus dan pas untukmu..ambillah..!" tawar Nanda.
Anak itu malu-malu dan perlahan mengambil mobil-mobilan itu dari Nanda. Mereka sama-sama memberikan sebuah benda,Nanda memberikan sebuah mobil-mobilan dan anak itu memberikan sebuah boneka dari bahan plastik. Nanda tersenyum dan anak laki-laki itu tersenyum tipis.
Lalu merekapun bermain bersama dan anak laki-laki itu selalu menggunakan bahasa isyarat dan tak mau mengucapkan suara dimulutnya. Nanda hanya bisa tertawa melihat anak itu memperagakan bahasa isyaratnya. Hingga sore hari,,Nanda dan anak itu pun pulang kerumah masing-masing. Seminggu kemudian telah berlalu, dan kini Nanda dan anak laki-laki itu pun tampak akrab dan selalu bermain bersama.
Hingga suatu ketika di sore hari, Nanda tengah membantu tukang kebun bersih-bersih halaman. Tiba-tiba anak laki-laki itu pun menghampiri Nanda dengan berlari cepat dan langsung memeluk Nanda. Nanda kaget dan begitu juga pegawai serta tukang kebun itu.
"Ad..ada apa?" gagap Nanda.
Anak itu tampak sedih dan memeluk Nanda dengan erat. Lalu anak itu melepaskan pelukannya dan memberikan selembar kertas. Lalu anak itu tersenyum dengan air mata dan menatap Nanda. Nanda menatap kertas itu dan anak itupun lari meninggalkan Nanda.
Lalu Nanda terdiam menatap anak itu pergi jauh meninggalkannya. Lalu Nanda pergi dari panti dan mengejar anak itu. Tampak anak itu tengah masuk kedalam mobil beserta 2 wanita. Nanda terdiam menatap mobil itu perlahan pergi jauh.Nanda berusaha mengejar mobil itu.
"Tunggu..kau mau kemana..hei...!" kata Nanda sambil mengejar mobil itu.
Karena kelelahan Nanda terhenti dan mengatur nafasnya.Lalu Nanda membuka isi kertas itu dan membacanya.
"Sampai jumpa..aku harap kita bertemu lagi..aku yakin..terima kasih Nanda..! Tolong jaga liontin itu..aku akan menjaga mobil ini.." begitulah isi dari kertas itu.
Nanda baru menyadari hal itu dan langsung menangis. Dan akhirnya Nanda hanya bisa menyimpan liontin itu dan menangis setiap malam. Beberapa tahun kemudian telah berlalu, dan kini Nanda berumur 20 tahun. Nanda tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik rupawan, cerdas dan baik hati.
Nanda kini bersekolah di perkuliahan tinggi Indonesia. Nanda tergolong anak yang sangat cerdas melebihi guru-gurunya di sekolahnya. Hingga suatu ketika di pagi hari yang cerah,Nanda dan siswa lainnya tengah menerima hasil rapot mereka dan hari ini merupakan hari kelulusan Nanda.
"Baiklah..selamat pagi semuanya..hari ini adalah hari kelulusan kalian..dan hasilnya sngat memuaskan karena..semua siswa lulus 100%.." jelas sang Dosen.
Semuanya kaget dan tampak senang.Nanda tersenyum dan sang dosen menghampirinya.
"Dan untuk Nanda..selamat..! Kami sangat bangga punya siswa pintar seperti dirimu dan sebagai tanda terimakasih..! Kami dari pihak univeritas tinggi Indonesia..memberikan kau beasiswa di Britania Raya dan kami dari pihak perkuliahan juga akan melakukan pertukaran siswa..jadi, selamat ya nak! Dan terimakasih banyak karena sudah memberikan kami beberapa prestasi dan kami bangga padamu..!" kata sang Dosen.
Nanda pun kaget dan tak menyangka.Semua temannya tampak memandangi Nanda dan sedikit iri dengannya.
"Te..terimakasih Pak..! Aku tak menyangka Pak..terimakasih..!" kata Nanda senang.
"Ya..sekali lagi selamat ya..!" ucal Dosen yang perlahan pergi meninggalkan Nanda.
Nanda tampak melihat hasil rapotnya yang sangat bagus dan tersenyum senang.
"Hn..senangnya dapat beasiswa..hahaha..!" ledek beberapa wanita yang mendekatinya dan berada dibelakangnya.
Nanda terdiam dan menoleh ke belakang.
"Hn..lucu sekali..kira-kira menjadi pintar itu apa ya makanan yang mereka makan? Apakah kalau ingin menjadi pintar harus berasal dari desa?" sahut wanita itu lagi dan 2 orang wanita yang mengikutinya ikut tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beatles To Love You More 🖤THE END🖤
Teen FictionTak lama kemudian disore hari,Nanda pulang bekerja dan jalan seorang diri.Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang dan beberapa wanita mengejar mobil tersebut sambil berteriak. Nanda berhenti berjalan dan menutup telinganya tanda tak kuat menden...