"Itu dia! Tangkap dia..!" tegur beberapa orang yang merupakan tim medis.
Nanda sedikit bingung dan wanita itu pun lari terbirit-birit dikejar oleh tim medis.
"Hm..apakah dia orang gila?" kata Nanda.
"Ya..dia adalah pasien kami yang kabur karena mengejar The Beatles..!" kata seorang tim medis.
"Hm..The?..The apa? Hei..!" Nanda belum selesai bicara dan tim medis itu meninggalkan Nanda.
Akhirnya Nandapun pulang ke apartemen dan langsung beristirahat. Keesokan harinya Nanda kembali bekerja di restoran dan tepat pukul 12:00 siang Nanda seperti biasa membereskan semuanya.
"Nanda.." sapa seorang pria yang masuk kedalam restoran.
"Hm..ya..Paman..!"kata Nanda.
"Ayo..saatnya pergi..!" ajak paman.
"Hm..baiklah..!" Nanda mengiyakan.
Lalu Nanda dan pamannya pun menaiki bus menuju sebuah tempat. Nanda tampak senang menatap pemandangan dari jendela bus. Dan terdengar suara radio bus tersebut yang membuat beberapa wanita yang merupakan penumpang bus berteriak kegirangan. Sang Paman hanya tersenyum dan santai. Nanda sedikit kebingungan. Terdengar suara sebuah band yang tengah bernyanyi layaknya sebuah band.
"Paman, mengapa mereka berteriak seperti itu? Apakah mereka gila?"kata Nanda.
"Hm..mereka seperti itu karena mereka senang dengan band legendaris dunia.." kata Paman senang.
"Uh..siapa ya band itu? Sehebat apa dia? Sampai mereka seperti orang gila..! Aku akan mengingat sebuah kata tentang band yang dikatakan legendaris itu..hm.."The" apa ya? Aku seketika bingung dengan kalimat itu..padahal kalimat itu selalu berdengung dan terngiang ditelingaku kemarin!" bisik Nanda sambil sesekali menatap wajah Pamannya yang selalu tersenyum senang mendengar hiruk pikuk penumpang bus.
Tak lama kemudian,mereka sampai dan Nanda tampak terpukau dengan apa yang ia lihat dihadapannya. Dan Nanda melihat beberapa wanita tegah menunggu di depan pintu sebuah gedung yang sangat besar dan mewah. Nanda sedikit heran dan berusaha mengingat sesuatu.
"Ayo ikut paman..!" kata Paman mengajak.
Nanda pun mengikuti Pamannya masuk kedalam gedung itu dan Nanda tampak bingung. Nanda menoleh kesegala arah dan orang-orang yang ada di sekitarnya pun menatap Nanda sambil tersenyum ramah. Dan tanpa sengaja Nanda melihat wajah seorang pria yang ia lihat kemarin didalam mobil tersebut.
Nanda terdiam dan teru mengikuti Pamannya. Tak lama kemudian, Nanda dan pamannya sampai disebuah ruangan di lantai 4. Lalu mereka berbincang-bincang dan menjelaskan tujuan sang Paman.
"Hm..begini..aku punya pertanyaan untukmu Nona muda! Namamu siapa?" tanya seorang pria berkumis dan berkacamata.
"Hm..aku Nanda.." jawab Nanda malu.
"Oh..ya bagus..dan apakah kau bisa dengan masalah sistem komputer, audio dan elektronik lainnya?" tanya pria itu lagi.
Nanda sedikit bingung dan menoleh kearah sang paman yang tersenyum padanya.
"Jawab saja Nanda..! Jangan takut.." kata Paman senang.
"Hm..aku bisa.." kata Nanda ragu.
"Hm..baiklah..mari kita lihat cara kerjamu dan kau kami terima..!" kata pria itu lagi.
Nanda kaget dan terdiam membatu.
"Hm..baguslah..terimakasih Tuan Joseph..! Kita lihat bagaimana pekerjaan keponakanku ini disini dan untukmu Nanda..! Jangan mengeluh dan Paman yakin kau akan senang bekerja disini..!" kata paman.
"Hm..maksud Paman? Aku bekerja disini?" kata Nanda.
"Tentu.! Mengapa tidak? Paman senang kalau kau bekerja dengan Paman.." kata Paman senang.
"Hm..aku akan mencobanya.." kata Nanda.
"Hm..bagus..besok kau sudah boleh bekerja menjadi asisten sekaligus auditor kami.." kata pria itu.
Nanda sedikit kaget dan heran. Lalu Nanda pun dilatih oleh pamannya cara bekerja di termpat tersebut dan dengan daya ingat otak Nanda yang cepat dalam sekejap Nanda ahli dalam berbagai hal. Tepat pukul 20:00 malam, sebuah band legendaris yang bernama The Beatles pun melakukan konsernya dengan meriah.
Nanda sedikit heran dengan reaksi para wanita yang hadir dalam konser itu. Band tersebut beranggotakan 4 pemuda tampan-tampan dan sangat ahli dalam musik. Nanda terdiam dan menatap salah satu personil yang ada di band tersebut sedang menyanyi dengan beberapa rekannya dengan penuh semangat dan berkeringat. Teriakan, tepuk tangan dan lambaian tangan itu mengisi ruang konser yang megah dan besar.
Band tersebut bernyanyi dengan sangat bersemangat dan keringat mengucur deras ditubuh para personil. Beberapa jam telah berlalu, akhirnya konser berakhir dan semua pengunjung bubar keluar ruangan. Mereka semua tampak lelah dan membereskan semuanya hingga tak ada lagi yang berantakan. Nanda pun membantu beberapa rekan disana dan pamannya. Tak lama kemudian, semuanya beristirahat dan Nanda pun keluar gedung.
"Paman..aku pamit ya.." kata Nanda.
"Kau mau kemana nak?" kata Pamannya.
"Hm..aku mau..pulang.." kata Nanda.
"Hm..kau tak usah pulang..kau kan sudah tinggal disini..disini tersedia beberapa ruangan untuk kita tinggali.." ucap Paman.
"Hm..tapi barang-barangku masih di apartement.." kata Nanda.
"Hm.." gumam Paman tersenyum sambil memperlihatkan sebuah kunci yang ada di tangannya.
"Hm..apakah itu kunci.." Nanda belum selesai bicara.
"Yap..tepat..! Ini adalah kunci kamarmu cantik!" sahut paman senang sambil memberikan kunci itu pada Nanda.
"Hm..baiklah Paman..tapi aku tak tau kamarku di.." kata Nanda belum selesai bicara.
Beberapa orang menarik Paman Nanda menjauh darinya.
"Hm..mereka sepertinya sibuk sekali..hm.." Nanda nampak keheranan melihat yang ada disekitarnya.
Lalu Nanda pun berusaha mencari kamarnya dengan mencocokkan nomor kamar yang ada di setiap ruangan dengan nomor kunci yang ia bawa. Nanda naik kelantai 3 dan tanpa sengaja menabrak sesuatu karena Nanda terlalu fokus menatap nomor kunci dan nomor kamar yang ada.
"Aduh..maaf..eh-!" kata Nanda kaget dan menatap wajah seseorang yang ia tabrak.
"Hm..maaf.." ucap seorang pemuda yang menabraknya dan langsung menatap Nanda juga.
"Hm..maaf kan aku.aku tak sengaja..!" kata Nanda malu dan perlahan pergi meninggalkan pemuda itu.
"Tunggu..kau mau kemana? Aku lihat kau baru ya disini?" tanya pemuda itu ramah.
"Hm..ya..kau benar.." kata Nanda malu.
"Oh ya..kenalkan..namaku Paul McCartney..! Aku personil band The Beatles..kau tau itu kan?" sahut pemuda itu.
"Hm..aku..hm.." kata Nanda malu saat Paul menatapnya sambil tersenyum.
"Hahaha..ya ya..aku tau..kau baru dan kita baru bertemu disini untuk pertama kalinya dan salam kenal ya..namamu siapa?" kata Paul.
"Hm..Nanda..!" kata Nanda malu sambil berjabat tangan dengan Paul.
"Oh Nanda..dari Indonesia ya?" kata Paul.
"Hm..ya..kau benar..hm..oh ya..apakah kau bisa membantuku..!" kata Nanda.
"Hm..baiklah..apa itu?" kata Paul.
"Hm..begini..aku tak tau nomor kamar kunci ini.." ucap Nanda.
"Hm..nomor 1718 ya..hahah..disebelah kamarku.." jawab Paul.
"Benarkah?" kata Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beatles To Love You More 🖤THE END🖤
Teen FictionTak lama kemudian disore hari,Nanda pulang bekerja dan jalan seorang diri.Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang dan beberapa wanita mengejar mobil tersebut sambil berteriak. Nanda berhenti berjalan dan menutup telinganya tanda tak kuat menden...