AA:17

111 7 0
                                    

Brilly terduduk di tanah berwarna coklat yang ditaburi bunga-bunga. Bahkan tanah itu terlihat seperti tanah yang dipenuhi macam-macam bunga

Disana, gadis itu ditemani oleh beberapa orang, termasuk Antariksa.

"Adittt.. Kenapa kamu ninggalin aku saat ini? Kamu lupa? Hari ini hari jadi kita ke satu tahun. Aditt mungkin saat ini belum waktunya buat kita bersama. Semoga, dilain masa.. Aku akan berjumpa denganmu. Apa pun hubungan kita. Maaf yahh.. Aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu. Makasih buat kamu yang selalu dukung aku dalam suka dan duka. Makasih buat cinta kamu. I love you Aditya Abezzar Arkan Morgan" Brilly menyeka air matanya. Kemudian, ia berdiri. Tak lupa ia mencium batu nisan Adit, tanda perpisahan terakhir mereka.

Yang tenang yah Dit, Vanyanya Adit sayang sama Adit, bantu Vanya buat bisa ikhlasin Adit yah. ~batin gadis berparas ayu itu

Brilly menaiki mobil Antariksa, disana ada Chaca, Ray, Farhan dan Nathan

Brilly duduk berdampingan dengan Antariksa, sedangkan Ray sedang menyetir didepan, disebelahnya ada Farhan. Dan Nathan memilih duduk dibelakang bersama Chaca

Brilly memandangi luar kaca mobil sambil menangis, air matanya terus saja mengalir tanpa mau berhenti. Ada kalanya gadis petakilan akan menjadi pendiam seperti ini.

Antariksa yang melihat menjadi iba. Ia tak tahu harus bagaimana?! Ia juga bingung akan janjinya terhadap Almarhum Adit.

Antariksa memberanikan diri memegang pundak Brilly dengan bergetar. Brilly diam tanpa reaksi. Entahlah, dia merasaa.. Yahhh

Setelah sekitar 38 menit mengantarkan para temannya itu, mini Antariksa hanya berdua dengan Brilly. Brilly pindah di bangku depan bersebelahan dengan bangku pengemudi.

Brilly memandangi foto Adit yang ada di Handphone nya, mengeluarkan air matanya sedikit demi sedikit.

"Aditt kenapa tinggalin Vanya? Adit nggak sayang Vanya? Hiks hiks" Brilly mengusap air matanya yang terus berjatuhan. Sedangkan Antariksa hanya mengamati betapa cintanya gadis disebelahnya itu kepada sang sahabat.

"Mau langsung pulang?" Antariksa membuka suaranya, kemudian Brilly menoleh ke asal suara. Brilly menggeleng lemah. Kemudian menjawab Antariksa

"Beli camera, tripod, laptop sama flashdisk dulu" suara Brilly serak, membuat Antariksa menjadi bergumam sendiri.

Setelah 20 menit mencari barang itu di dua toko, Brilly meminta Antariksa untuk mengantarnya ke hotel milik Papa Brilly

Setelah mengantarnya Brilly, Antariksa memutuskan untuk pergi, tak lupa ia memberi nomor HP nya dan meminta nomor HP Brilly.

Brilly menyiapkan beberapa hal yang perlu ia siapkan untuk merekam dirinya.

Brilly menyanyikan lagi st12 saat terakhir. Ia menahan air matanya agar tak jatuh. Namun saat puncak reff. Ia tak dapat menahan air matanya.

'Di bawah batu nisan kini
Kau telah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam
Sungguh 'ku tak sanggup ini terjadi
Karena 'ku sangat cinta
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan, kasih'

Setidaknya, hadiah Anniversary ke Satu tahun jadian Brilly dengan Adit adalah lagu ini. Menggambarkan betapa cintanya ia kepada Adit, dan betapa susahnya ia mengikhlaskan Adit pergi

And anymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang