23. Happines

1.3K 120 7
                                    

"Mimpi buruk lagi?"

Taehyung bertanya lemah lembut di samping istrinya nyaris terdengar seperti bisikan. Sebentar lagi Aera akan segera melahirkan. Maka dari itu dirinya siap siaga menjaga Aera kalau-kalau istrinya membutuhkan sesuatu.

"A-aku takut..." Aera mendekat memeluk Taehyung.

Jari-jemari Taehyung mengusap perut Aera yang sudah sangat besar seperti bola basket. Dia tersenyum lalu menatap Aera lembut. "Kenapa takut? Kan ada ibuku dan nenek yang menemanimu selagi aku bekerja."

"Aku takut melahirkan." bibir Aera melengkung ke bawah terlihat menggemaskan di mata Taehyung. "Uhh sayang... Jangan takut. Semuanya pasti baik-baik saja. Kau pasti bisa. Bukankah kau ingin cepat bertemu dengan baby?" sebagai seorang suami yang dewasa tentunya Taehyung selalu mampu menenangkan Aera.

"Percaya padaku. Kau pasti bisa, sayang." Taehyung memberi kecupan singkat pada kening Aera, menaruh anakan rambut Aera ke belakang telinga. Agar bisa melihat wajah cantik Aera dengan jelas.

"Oh baby menendang!" suara Taehyung terdengar antusias senyumannya merekah bahagia. "Aigo... Kau sudah tidak sabar bertemu Daddy ya?"

"Dia senang kau menyapanya." ujar Aera seraya tangannya ikut bergabung di atas tangan Taehyung—membelai perutnya.

"Ah maafkan daddy. Akhir-akhir ini sibuk bekerja terus jadi tidak bisa menyapamu. Mommy sudah tidur saat daddy pulang." Taehyung lalu menunduk ke bawah—menaruh kepalanya di atas perut Aera mendengar pergerakan bayinya di dalam sana. "Aera... Kira-kira laki-laki atau perempuan ya?" tanya Taehyung penasaran.

"Aku jadi ingat saat aku menanyakan itu padamu." Aera tersenyum mengelus rambut Taehyung dengan sayang.

"Oh benarkah? Kenapa aku tidak ingat? Astaga apakah aku sudah bertambah tua?" gerutu Taehyung mendongak menatap Aera dengan pipi menggembung.

"Mungkin." jawab Aera santai. Sementara Taehyung cemberut tidak terima. "Walaupun kau sudah bertambah tua. Kau tetap tampan, Taehyung."

Pipinya bersemu merah—malu mendengar Aera memujinya. "Benarkah?"

"Hm..." Aera mengangguk.

"Kalau begitu, setelah baby lahir aku ingin minta baby lagi boleh?" Taehyung mengedipkan matanya centil menggoda Aera. Tentu saja Aera tak berani menjawab dia hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Boleh ya?" tak kenal menyerah Taehyung bertanya lagi.

"Ya sudah kalau kau diam tandanya setuju!"

Taehyung memeluk Aera tak lupa dengan senyuman bahagianya. Baginya satu orang baby tidak cukup. Oh ya ampun babynya saja belum lahir Taehyung justru ingin meminta baby lagi. Bagaimana bisa Aera menjawab? Suaminya ini ada-ada saja.

Tapi...

Taehyung bersungguh-sungguh lho...



*****



Dua bulan setelah kelahiran baby. Kehidupan Aera dan Taehyung berubah semenjak tumbuhnya satu anggota keluarga baru dalam hari-hari mereka. Membuat mereka menjadi sepasang orangtua yang begitu bahagia melihat tumbuh kembangnya putra laki-laki semata wayangnya.

Kim Hansung, nama yang Taehyung berikan untuk anaknya ketika bayi itu lahir di dunia. Sejak Hansung lahir yang pertama kali antusias melihat wajahnya adalah Ibu Taehyung—Hyewon. Bagaimana tidak? Hansung itu sangat mirip sekali seperti Taehyung. Hyewon sampai melihat wujud Taehyung ketika masih bayi di hadapannya kala itu—menggendong Hansung di rumah sakit. Hansung memiliki tahi lalat di bawah matanya sama persis yang berada di bawah mata Taehyung.

When Night FallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang