Dengan senyuman manisnya, Hansung sudah siap! Sudah selesai mandi, memakai kaus iron man berwarna merah, wangi dan sedap dicium. Sembari menunggu, ia duduk di ruang televisi, menonton kartun. Tangannya sibuk memeluk toples yang berisi keripik kentang. Pagi ini hari minggu, tampaknya Hansung sendiri yang paling bersemangat. Sebab, sang ayahpun masih berlayar di dalam mimpi.
Hansung rela bangun pagi-pagi, katanya. Dia mengatakan pada ibunya, Paman Jims mau mengajak pergi jalan-jalan dan berbelanja. Wah, siapa yang tidak mau? Hansung bahkan semalam di telepon begitu senang. Tengah memikirkan, nanti mau minta dibelikan apalagi ya? Paman Jims itu baik sekali. Berbeda dengan Daddy Taehyung yang terkadang suka membatasi makan-makanan manis. Daddy bilang, bahaya sakit gigi. Padahal, kan setiap malam Hansung tidak lupa menyikat gigi sebelum tidur.
Sedang asik-asiknya menonton, fokusnya tetap pada televisi dan tangan mungil meraih keripik kentang. Hansung dikagetkan dengan Taehyung yang datang, tiba-tiba memeluk dan mencium pipinya. "Hih daddy bau amis! Belum mandi! Jangan mendekat, nanti Hansung tertular bau amisnya!"
Suara tawa Aera terdengar dari dapur, puas menertawakan Taehyung yang diejek anaknya sendiri. Si Kim itu mendengus sebal. "Bau amis? Kim Hansung, daddy tidak habis membersihkan ikan. Masa dibilang bau amis sih!" protesnya.
"Huh? Tapi kan tetap saja! Belum mandi dan bau amis!" si kecil itu tampak tidak mau kalah. "Daddy buktikan ya! Sini mendekat, cium piyama daddy! Masih wangi!"
Astaga, tidak ada yang mau mengalah. Aera yang melihat itu tertawa kecil seraya menyusun piring di atas meja. Ia baru saja sudah selesai memasak sarapan pagi.
"Mommy Aera juga belum mandi tuh." ujar Taehyung melirik istrinya yang masih memakai piyama tidur, sama seperti Taehyung. "Kalau mommy selalu wangi dan cantik. Belum mandi tetap cantik. Daddy sih mirip ahjussi yang menjual koran dijalan. Rambutnya berantakan begitu. Jelek sekali."
Taehyung sukses melongo. Anaknya ini belajar berbicara ketus dari siapa?
"Aera-ya... Lihat, anakku kenapa mulutnya jahat begitu? Lain kali jangan ajak Hansung bertemu Yoongi hyung!" Taehyung mengadu, suaranya mendayu manja.
Si kecil Hansung diam-diam tertawa. Sebenarnya sih, tidak serius juga. Daddynya itu tetap tampan. Hansung kesal sih, Taehyung lupa dengan janjinya, yang sampai sekarang belum mau mengajak pergi ke kebun binatang. Anggap saja, ini aksi pura-pura merajuknya.
"Makanya, Kim. Pergi mandi sana. Kau belum membasuh muka. Jangan salahkan oranglain dong, anakmu sendiri yang bilang bau amis." jawab Aera.
"Kok tidak mau membelaku?" Kim Taehyung mode manja sedang aktif. Ia berjalan menghampiri Aera, meninggalkan Hansung yang merasa aneh memperhatikan tingkah daddynya itu. "Aku sengaja belum mandi. Nanti kan Hansung pergi bersama Jimin. Aku maunya kita mandi berdua." tak ragu memeluk Aera dari belakang dan mendaratkan kecupan di pipi kanan.
Aera menghela napasnya. Akhir-akhir ini Taehyung memang sedikit manja. Memang setiap harinya manja, tapi ini manjanya bertambah seratus kali lipat. Anehnya, cemburu dengan Hansung yang semalam minta ditemani tidur. Sampai merajuk, tidak mau bicara dengan Aera. Dan pagi ini, Taehyung seketika melupakan itu. Aneh sekali. Entahlah, atau suaminya itu juga ikut terkena dampak mood ibu hamilnya. Aera tidak begitu paham..
Tetapi, sepertinya mungkin? Sebab, Taehyung itu tidak pernah mencemburui Hansung, merajuk apalagi.
"Sayang?" panggilnya lagi, Taehyung memanyunkan bibirnya. "Kita hampir tidak ada waktu berduaan. Sekarang, waktunya. Hansung pergi---,"
"Ke kamar mandi dan basuh mukamu dulu, Kim."
"Ish, kenapa sih? Aku kan tetap tampan!"
"Kalau aku membenarkan kata-kata Hansung bagaimana? Kau, bau amis!" kalimat itu sukses membuat Taehyung merajuk lagi. "Awas ya! Hansung tidak ada, aku akan meminta jatah penuh seharian!" ancam Taehyung, lalu pergi ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Night Falls
FanfictionAwalnya kehidupan Kim Aera yang sudah semu membuat gadis itu rasanya ingin pergi sejauh-jauhnya dari dunia, kalau bisa dunia tidak tahu jika dirinya dilahirkan di bumi ini. Gadis berhati lembut itu lelah dengan keserakahan Ibunya yang sedari dulu se...