Special Chapter 4 : Hadiah dari Paman Jeon

1.9K 111 13
                                    

Sebentar lagi obsession selesai! Ayo votenya disana! Aku kesini krn mau manis2 dulu sm keluarga Taera!






Biasanya, di jam sore seperti ini, Hansung akan mengajak Daddy Taehyung berpergian naik sepeda mengelilingi kompleks rumah. Sayang, sabtu akhir pekan dengan cuaca yang sejuk, terpaksa Hansung lewatkan di rumah saja. Daddynya sedang sakit. Demam, karena kemarin malam keras kepala, tidak mau menurut kata istri.

Well, siapa suruh menerobos hujan di malam hari? Taehyung bilang, dia malas menunggu Pak Lee yang mengganti ban mobil Taehyung. Ban mobilnya pecah. Dan ia tidak mau menunggu lama-lama. Mencari taksi, pulang dalam kondisi basah kuyup serta mendapat omelan gratis dari Aera.

Entahlah. Sejak kapan juga si Kim itu mendadak keras kepala? Sekarang, suaminya itu terbaring lemah di sofa ruang tamu. Aera duduk di dekat Taehyung sembari memegang semangkuk bubur hangat.

"Sudah demam tahu rasa?" ucap Aera ketus. "Uh, iya maaf dong. Aku ingin cepat pulang kan karena mau bertemu istriku dan Hansung." kalimat rayuan mulai muncul dari bibir Taehyung.

Aera menghela napas berat. Sebenarnya, kasihan juga melihat Taehyung begini. Tapi, walaupun sakit, suaminya itu tetap mau menemani Hansung bermain. Anaknya itu sibuk bermain robot iron man, duduk di atas karpet berbulu. Sesekali juga matanya terfokus pada televisi, yang menanyangkan kartun pinguin lucu kesukaannya.

"Mommy!" Hansung tiba-tiba memanggil Aera. "Ya sayang, ada apa?"

"Boleh tidak, Hansung makan dua scoop es krim?" tanyanya, ia menghampiri Aera yang setia menyuapi Taehyung bubur.

"Mmm... Boleh tidak ya?" jawab Aera tampak menimbang. "Coba tanyakan Daddy."

"Dad, boleh ya?"

"Boleh. Tapi, syaratnya peluk daddy dulu. Lima menit." Taehyung tersenyum, dengan ia yang tangannya terulur menggendong Hansung, naik ke atas sofa, berbaring di sebelahnya.

"Benar ya? Lima menit. Hansung, hitung. Pelukannya tidak gratis. Harus di bayar dengan es krim."

"Hem... Iya." Aera pun hanya menggelengkan kepala. Taehyung memang selalu suka memeluk Hansung. Bubur yang dimakan Taehyung juga baru saja habis, setelah Aera puas mengomeli suaminya itu.

Selama menikah. Sifat yang dimiliki Taehyung banyak yang berubah. Berbeda sewaktu mereka dahulu dijodohkan dan bertunangan. Sifatnya jauh lebih dewasa, juga sering memberikan Hansung pengertian yang baik. Itulah sebabnya, Hansung diam-diam mengidolakan Daddynya. Jika ditanya oleh ibu guru di TK, siapa sosok yang menjadi idola di rumah? Kebanyakan teman sekelasnya menjawab ibu. Dan, Hansung menjawab adalah Daddynya.

Hansung bilang, Daddy Taehyung itu sangat baik. Contoh kecilnya, mau direpotkan Hansung, yang malam-malam mengganggu tidur nyenyak ayahnya itu dengan meminta di buatkan susu. Itu sering terjadi pukul dua pagi. Beruntung, Taehyung mau membuatkan susu dan tidak mengomel. Sepertinya, Taehyung itu begitu menyayangi Hansung.

"Daddy, sudah lima menit belum?"

"Belum, Hansung. Waktunya berjalan baru dua puluh detik." dusta Taehyung. Lagipula, Taehyung mana mau menghitungnya. Dia lebih suka memeluk tubuh mungil Hansung. Bermanja dengan anaknya. Kalau sedang sakit, manjanya Taehyung bertambah.

"Kalau sekarang? Sudah lima menit?"

"Belum."

"Ih, kok lama sekali. Badan daddy panas."

"Iya, daddy kan sedang sakit. Beri pelukan agar cepat sembuh."

"Huh? Apa bisa sembuh di peluk saja?" tanya Hansung bingung. "Baiklah. Pelukannya Hansung tambah sebagai diskon." cengirnya dengan senyuman yang mirip persis seperti Taehyung.

When Night FallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang