uno - coklat murah

1.9K 191 12
                                    

👁👅👁 🎶 genius - LSD

••••••

"Cantik banget ya, Seong,"

Yunseong menengok ke arah Junho, lalu mengikuti arah mata Junho ke lapangan. Di sana, ada beberapa anak kelas lain yang lagi pelajaran olahraga. Kang Minhee, seseorang yang Yunseong sangat yakin adalah yang diomongin Junho, termasuk salah satunya.

"Siapa? Minhee?" tanya Yunseong datar.

"Ih, berarti lu anggap Minhee cantik, dong? Jangan-jangan lu demen lagi, Seong?"

Yunseong memukul paha Junho pel— keras. Sampai si korban meringis kesakitan karena lebay.

"Siapa lagi yang lu maksud, bego? Hangyul, Seungwoo? Atau Seobin?"

Di lapangan, Minhee sedang main basket sama tiga orang itu. Nggak mungkin, kan, Junho bilang salah satu dari mereka cantik? Kalau iya, tolong siapapun rukiyah Junho sekarang.

Lagipula, sudah hampir sebulan ini Junho ngomongin Minhee terus. Udah Yunseong bilang, kalau level anak kelas lain itu terlalu tinggi untuk mereka. Minhee kayak ada di langit sedangkan mereka di inti bumi.

Kalian tau apa jawaban Junho?

"Bagus dong, Minhee itu angel sedangkan gue hot,"

Ew, no.

Minhee itu, bener-bener inceran semua orang. Gimana enggak, dia cantik, pinter, kaya, dan baik banget. Baik banget. Perlu ditegaskan itu. Pembuktiannya lain kali tapi. Kalau kata Yunseong mah, mainstream. Dia malas kalau ada temannya yang lagi-lagi cerita hal yang sama. Kalau dia suka sama Minhee. Biasa banget. Nggak mau ganti orang?

Terus tiba-tiba, Junho, temannya yang sudah jomblo 17 tahun, sifatnya kayak robot, berharap buat dapetin Minhee? Duh, nggak mungkin banget. 9 banding 1 kemungkinan berhasilnya.

"Tunggu di sini ya, Seong. Gue mau anterin minum dulu ke dia,"

Ah, terserah Junho lah. Kalaupun ditolak juga dia yang malu. Bukan urusan Yunseong.

••••••

Rasanya kepala Yunseong pening sekali waktu dengar kalau Junho mau ngasih Minhee coklat untuk valentine tahun ini. Sahabatnya ini mikir apa sih?

Palingan coklat itu cuma akan dibagi-bagikan ke temannya Minhee karena saking banyaknya coklat yang anak itu dapat. Kalau di mata Yunseong, Junho udah nggak punya kesempatan.

"Seong, mending pilih coklat yang mana ya?"

"Terserah lu aja, jangan yang terlalu murah nanti dianggep kere," kata Yunseong dengan nada songong. Junho jadi malas dengarnya.

"Daripada solusi doang mending kasih bantuan dana," kata Junho sambil ngasih senyum ganteng ke Yunseong. Ya siapa tau gitu.

"Lu pikir gue bapak lu?" enak saja Yunseong mau menyumbang untuk Junho. Kalau Junho dan keluarganya kelaparan atau butuh biaya pendidikan sih mungkin Yunseong masih ikhlas untuk menyumbang. Kalau cuma masalah ini mah ogah banget.

"Tapi nanti temenin gue ke koreajuni ya, Seong,"

"Lu mau beli coklat di koreajuni!?" tanya Yunseong yang entah dari mana dapat energi, tiba-tiba ngegas padahal daritadi seperti orang sekarat.

the place of broken things • hwangmini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang