once = sebelas. bukan fandomnya twice. apalagi once mekel.
👁👅👁 🎶 quit - cashmere cat ft. ariana grande
(i really recommend yall to play this song while reading this chapter)
••••••
"Ya Tuhan, Jin. Kok bisa sampe pingsan dah?"
Sekarang Minhee lagi nyodokin (?) minyak angin ke hidung Hyunjin dengan tujuan agar anak itu cepat sadar. Sedangkan Yunseong dan Junho berdiri di samping dua orang itu sembari menatap mereka dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Jadi tadi saat Hyunjin pingsan, untung saja Yunseong dan Minhee sedang memantau gerak-geriknya dari luar pagar. Jika tidak mungkin Hyunjin akan membawa kepanikan di area taman kanak-kanak yang semula damai.
Moon Hyunbin yang masih bingung dengan keadaan dan mengapa tiba-tiba adik sepupunya datang hanya bisa diam sambil memegang teh manis hangat yang baru saja ia buat di dapur.
Tadinya sih Minhee mau langsung nyekokin Hyunjin pakai teh manis— tapi ditahan sama Yunseong karena sang kakak masih sayang adiknya. Habis Minhee kesal sekali dengan kelakuan ada-ada saja Hyunjin yang tidak ada habisnya.
Kasihan, mana masih muda.
Oh iya— Hyunbin tidak jadi menanyakan persoalan Minhee dan Yunseong ke Junho. Mungkin aksi pingsan dari Hyunjin berguna juga. Setidaknya ia membuat dirinya malu untuk suatu tujuan yang mulia.
Dan Chris, sama seperti Hyunbin ia juga masih tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Awalnya ia pikir Hyunjin datang ke sini untuk mendaftarkan adik temannya atau tetangganya atau apalah. Tapi sekarang Chris malah jadi curiga kalau pacarnya itu sedang membantu Yunseong.
Di dalam otaknya, Chris sedang menyusun dan mengira-ngira kronologi kejadian. Berasa detektif conan lu.
"Hyunjin, kamu pingsan kan? Nggak mati?" tanya Minhee yang mulai kesal karena sepertinya bocah ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Yunseong cuma bisa tersenyum sepat mendengar kata-kata calon pacarnya— lagian Hyunjin anak yang kuat kok.
Adiknya itu bilang dia nggak akan mati hanya karena alasan yang klise seperti sakit jantung. Terus maunya apa? Dimakan kudanil?
"Eh, gue kenapa ya?"
Akhirnya si bungsu keluarga Hwang itu menunjukkan tanda-tanda kehidupan yang membuat Minhee bernafas lega. Sedari tadi Hyunjin tidur di pangkuannya dan kaki Minhee mulai terasa kesemutan.
"Lu pingsan dek. Nggak tau tuh kenapa," jawab Yunseong dengan nada yang sengaja dibuat sarkas agar sang adik segera sadar akan kesalahannya.
"Hah— pingsan—" Hyunjin melirik orang-orang di sekitarnya, masih mengumpulkan nyawa, "Astaga! Gue pingsan!"
Dibalas oleh anggukan kompak oleh semua orang di sana. Cukup mengagumkan bagaimana Hyunjin sudah bisa bersuara kencang padahal baru saja tidak sadarkan diri beberapa saat yang lalu.
"No shit," kata si pemuda blasteran yang sebenarnya masih kurang paham keadaan. Padahal rencananya Chris akan menjemput Hyunjin ke rumahnya untuk mengajak kekasihnya itu nge-date, tapi takdir mengatakan bahwa mereka akan bertemu di sini.
Junho hanya bisa terperangah dengan seberapa berbedanya Yunseong dan adiknya. Yunseong adalah orang tertutup dan tidak terlalu banyak bicara sedangkan adiknya— wow.
"Dan pas pingsan gue mimpi dipeluk Jeno astaga, mau lagi," racau Hyunjin yang mukanya sangat minta diamuk massa— membuat Yunseong sebagai sang kakak kandung harus menutup wajahnya dengan telapak tangan. Duh, main golok dekat pohon benalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the place of broken things • hwangmini
Fanfic"𝐘𝐨𝐮 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝'𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐦𝐞 𝐢𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐜𝐚𝐫𝐞𝐝," [welcome to the place where maybe- no one's actually happy.] bahasa | semi-baku to non-baku | harsh words side - deulcha/junmini