tolongin dong aku bingung lanjutannya 😭
the fact that this fic is ranked #179 in hwanghyunjin from 1.000+ stories bikin aku seneng banget tp ketawa juga karena yaampun ini buku ttg straykids aja bukan :(
👁👅👁🎶 blind for love - ab6ix
••••••
"Heh, Jun. Lu kenapa bengong, sih," kata Yunseong sambil melambaikan tangannya di depan muka Junho.
"Memikirkan masa depan, Seong,"
"Halah, nggak jelas, lu," kata Yunseong. Apa sih? Junho tuh suka tiba-tiba lebay banget.
"Orang nggak berada kayak gue masa depannya nggak sejelas lu, Seong. Gue harus berusaha lebih keras kalau mau punya perusahaan,"
Waduh, berat.
"Kalau gue nggak sukses, gimana mau direstuin bokapnya Minhee?" lanjut Junho lagi.
Minhee. Tiap denger nama itu dari Junho, Yunseong ngerasa sesuatu, kayak perasaan bersalah. Dia sama aja nikung sahabatnya sendiri. Emang itu niatnya— Yunseong nggak mau di cap munafik, tapi mau gimanapun juga ia masih mikirin perasaan sahabatnya kalau tahu niat dia selama ini.
Mana dia dapet restu lagi dari orangtua nya Minhee. Junho nggak langsung bunuh dia saat itu juga aja sudah bagus sekali.
Yunseong juga sadar kalau ide pura-pura pacaran agar Minhee bebas pergi sama Junho itu bodoh. Nggak akan bekerja sama sekali. Tapi Yunseong sengaja karena mungkin ini satu-satunya cara untuk deketin Minhee. Yunseong sempat kaget waktu Minhee setuju dengan ide cenderung modusnya itu.
"Gue yakin pasti ada jalan, Jun." kata Yunseong singkat. Jalannya ya adalah dengan putus sama Minhee, pikir Yunseong. Kasihan juga Junho kalau gini terus.
••••••
"Heh, duyung! Buset dah bukannya ngerjain tugas malah rebahan," kata sebuah suara yang rasanya ingin Minhee timpuk pakai laptop saking kesalnya. Tapi sayang laptopnya, nanti Minhee nonton netfli* pakai apa dong.
"Iya kak Bulanku sayang cantik sabar ya," jawab Minhee sarkas sambil dengan ogah-ogahan bangun dari kasurnya yang sudah bagaikan medan magnet utama hidup pemuda itu.
Moon Hyunbin, saudara sepupu Minhee, memutuskan untuk mengungsi di rumah Minhee karena tempat tinggalnya sedang dilanda banjir. Kalau boleh jujur sih Minhee nggak suka— kakak sepupunya itu bawelnya bukan main. Bahkan ibunya saja kalah.
"Lu banyak tugas kan? Buruan kerjain, makan dulu tapi nanti maag lu kambuh," perintah Hyunbin narik-narik lengan sweater Minhee.
"Kak— astagfirullah! Melar dong baju gue nanti,"
"Bacot amat sih jadi adek, dikasih tau nggak bisa,"
Minhee menghela nafas jengah, "Galak amat dah. Pantesan gak punya pacar lu,"
"Sombong banget si duyung baru dapet pacar! Seganteng apa sih pacar lu sampe bangga gitu?" balas Hyunbin nggak mau kalah karena merasa harga dirinya dihempaskan ke inti bumi sama bocah baru puber.
Minhee tersenyum miring. Nge-smirk gitu ceritanya. Biar keliatan crazy, sexy, cool kayak lagunya ASTRO.
Bukannya keliatan cool, malah bikin Hyunbin merinding. Nih anak nggak dikendalikan sebulan aja sama dia udah jadi gila.Minhee menyibak selimut tebal bergambar tayo nya untuk mencari handphone. Setelah ia menemukan benda pipih itu, Minhee segera membuka aplikasi photos untuk mencari foto terganteng dari teman masa kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the place of broken things • hwangmini
Fanfiction"𝐘𝐨𝐮 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝'𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐦𝐞 𝐢𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐜𝐚𝐫𝐞𝐝," [welcome to the place where maybe- no one's actually happy.] bahasa | semi-baku to non-baku | harsh words side - deulcha/junmini