🤡 ft. Minhee and Donghyun
Pagi-pagi setelah malam mereka menginap rasanya kacau. Mereka berdua tidur larut malam dan sampai kapanpun akan terus merasa mengantuk.
Jam 8.00 pagi dan mereka sudah ribut untuk menentukan siapa yang akan menggunakan kamar mandi duluan.
"Hyun, kamu dulu deh. Aku masih ngantuk."
"Dikira aku nggak!? Buruan kamu mandi, aku bosnya karena aku yang punya rumah."
Minhee cuma mendengus sebal dan berakhir menurut pada ucapan Donghyun. Dia nggak mau di cap teman gatau diri meskipun kenyataannya memang begitu.
Minhee memasuki kamar mandi dengan cemberut di wajahnya dan Donghyun melanjutkan acara tidur yang sempat terpotong tadi. Keduanya berjanji untuk pergi ke pantai hari ini— jadi mau nggak mau harus bangun pagi.
Di kamar mandi, Minhee langsung mencari sabun yang akan digunakannya, "Keum! Sabunnya yang mana?"
"Yang di dalem bilik, botol warna kuning! Sabun cuci muka di sebelahnya," seru Donghyun dari luar kamar mandi.
Minhee masuk ke dalam bilik setelah menanggalkan pakaiannya dan menyalakan shower. Tapi saat hendak menyabuni tubuh— sebuah ide laknat muncul di pikirannya untuk mengerjai Donghyun akibat sudah memaksanya untuk mandi duluan hari ini.
•••
"Udah Min mandinya?"
"Udah. Pinjem hair dryer ya Keum."
"Okay, ada di loker nomer 2. Aku mandi ya." Donghyun mengambil handuk hijaunya di gantungan lalu bergegas ke kamar mandi sedangkan Minhee membuka loker untuk mengambil pengering rambut.
Saat dirasanya Donghyun sudah mulai mandi, Minhee memasang telinganya lekat-lekat untuk mendengar apapun yang sahabatnya katakan dari dalam kamar mandi.
"Minhee... kok kamu naro sabun cuci mukaku di laci paling atas sih!? Aku nggak sampe tau!"
Minhee menahan tawanya yang akan meledak, "Aduh maaf. Aku kalo nengok loker langsung ke situ sih,"
"Bacot kamu mentang-mentang tinggi!"
"Mau ku bantuin Keum?"
"Gak usah!"
Minhee tersenyum simpul dan melanjutkan kegiatannya. Masih memasang telinga karena tentu saja rencananya tidak selesai sampai di situ. Hohoho.
Terdengar suara gaduh dari kamar mandi yang sepertinya adalah Donghyun yang naik ke kursi untuk mengambil sabunnya.
Tapi tidak lama setelah itu, suara yang lebih memekikkan telinga terdengar.
"Minhee! Mukaku pedes! Kamu masukkin apa hah?"
Minhee yang nggak bisa nahan ketawanya lagi akhirnya ngakak di lantai sedangkan hairdryer dibiarkan tetap menyala agar paling nggak suara tawanya teredam sedikit.
"HAHAHAHAH maksa aku mandi sih! Rasain tuh cuci muka pake obat kumur."
"Bangsat Minhee kamu aku bunuh beneran! Aku ga bercanda ya,"
"Ya udah— sekarang mending fokus cara buka mata gimana aja, Keum."
••••••
🤡 ft. Yunseong and Hyunjin
"Kak Yunseong! Kak! Buruan ke sini!"
Yunseong yang sebenarnya sedang main game di kamarnya harus beranjak untuk memenuhi panggilan adiknya. Malesin memang, tapi kalau tidak dituruti bisa-bisa Hyunjin ngadu dan tamatlah reputasi anak baik Yunseong di depan orangtuanya nanti.
"Kenapa lagi?"
"Kak Minhee sama Junho udah jadian ya?"
"Hah?"
Hyunjin lalu mengarahkan layar ponselnya ke depan agar Yunseong juga bisa ikut melihat yang ia baca barusan.
Dan benar saja, di sana isinya room chat Minhee dan Hyunjin dengan Minhee yang bilang terlebih dahulu kalau ia dan Junho akhirnya jadian dan disusul oleh adiknya yang mengucapkan selamat.
"Kok lu ngucapin selamat sih, dek?"
"Ya terus gue harus bilang apa? Heh putus jangan mau sama Junho, gitu!?"
Yunseong yang berdiri di depan adiknya akhirnya mendudukkan diri di kasur untuk menetralkan jantungnya yang sekarang nggak main-main diskonya.
"Kenapa, galau? Lambat sih jadi orang,"
Yunseong ingin sekali ngebotakin kepala adiknya saat itu juga. Orang lagi sedih bukannya di semangatin malah dibikin makin down ya gimana toh.
"Jangan nangis, kak."
"Gue nggak nangis, anak setan."
Hyunjin memutarkan bola matanya, "Berisik lu anak dajjal."
"Lu tai cicak!"
"Larva lalet!"
"Poni kepanjangan Seungwoo!"
Diem aja loh gue daritadi - h.sw
Hyunjin yang malas lanjut ledek-ledekan sama kakaknya, akhirnya bangun dari kursi dan menuju ke luar kamar. Mau ambil jus mangga yang ia simpan di kulkas kemarin.
Ia membuka kulkas dan melihat jus yang kemarin ia blender sendiri dan simpan di kontainer kafa bening. Setelah mengambil gelas, ia tuangkan jusnya dan langsung meminum tanpa ancang-ancang.
Saat sedang tenang-tenangnya meminum jus, matanya melirik ke arah galeri foto yang ada di ruang tamu rumah. Di sana memang ada banyak figura yang digantung berisi foto si kakak-beradik, kedua orangtua mereka, dan lukisan Hyunjin waktu masih TK.
Tapi sekarang kok— penuh foto pemimpin Korea Utara yang terkenal itu!? Semuanya, bahkan foto keluarga favorit Hyunjin karena dia terlihat sangat tampan di sana.
Kim Jong Un, dimanapun anda berada terserahlah tapi kenapa harus di rumah Hyunjin? Jangan-jangan orangtuanya sekarang mau mengikuti pimpinannya— astagfirullah jangan sampai.
"Kak! Kak Yunseong kenapa—"
"Kenapa? Kaget?"
"Hah..."
"April fools. Sukurin, ngerjain gue kan lu!?"
"Ih... kok kak Yunseong tau sih.."
Yunseong terbahak, "Kalo mereka beneran jadian, si Junho pasti udah nge spam chat gue mau riya. Dan ini nggak ada, lu bohong kan? Kualat sama orang lebih tua tau rasa lu."
Hyunjin pun dengan dramatis menjatuhkan diri ke lantai khas orang-orang kehilangan semangat hidup. Sedangkan Yunseong pergi ke kamarnya untuk lanjut main game setelah puas mengerjai adiknya yang nggak tau apa-apa.
"Suatu hari nanti gue bakal bales dendam, liat aja!"
Oke, ternyata Hyunjin masih punya semangat hidup.
••••••
happy april fools! Sayang banget ya tahun ini kita lagi di karantina jadi gabisa ngerjain orang.
btw prank Kim Jong Un itu terinspirasi dari prank yang aku sama temen-temenku bikin tahun lalu HAHAH.
kita bener-bener ngegantung foto kim jong un yang udah di figura di ruang headmaster and staff. Jangan ditiru ya :(
Langsung kena detention soalnya huhu
KAMU SEDANG MEMBACA
the place of broken things • hwangmini
Fanfiction"𝐘𝐨𝐮 𝐬𝐡𝐨𝐮𝐥𝐝'𝐯𝐞 𝐭𝐨𝐥𝐝 𝐦𝐞 𝐢𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐜𝐚𝐫𝐞𝐝," [welcome to the place where maybe- no one's actually happy.] bahasa | semi-baku to non-baku | harsh words side - deulcha/junmini