Adara di hotel, lebih tepatnya di hotel Jimin menginap. Jimin memaksanya untuk ikut dengan alasan ingin mengganti uangnya. Adara bilang bisa lain kali, tapi Jimin langsung bilang jika ia akan pulang hari ini. Ya sudah, Adara pasrah untuk ikut.
"Jim, kenapa lama sekali?"
Baru saja membuka pintu, sudah terdengar omelan Yeonsan.
"Mwo? Siapa dia?" Yeonsan benar-benar terkejut saat melihat perempuan yang datang bersama Jimin, yang tak lain adalah Adara.
"Ayo, masuk Adara."
Dengan ragu, Adara akhirnya masuk.
"Aku tanya siapa dia, Jimin?" Tanya Yeonsan lagi, kali ini lebih berbisik. Ya walaupun masih terdengar oleh Adara, masalahnya ia tak paham, dia menggunakan bahasa Korea, mungkin.
"Dia menolong ku membayar ini." Menunjukkan belanjaannya. "Aku ajak kesini untuk mengganti uangnya. Uang nya ada di kamu kan? Cepat beri dia 300."
"Kenapa bisa kau-"
"Aku tak bawa uang Indonesia dan dollar. Uangnya itu di kau. Udah jangan banyak bicara, sekarang bayar saja."
Baiklah, Adara tak paham apa yang mereka bicarakan itu. Dia hanya bisa diam. Berdoa dalam hati kalau mereka bukan ingin berniat jahat. Bayangkan saja, di kamar hotel ada 2 laki-laki dan 1 perempuan, yaitu dirinya. Bukannya ia tak percaya pada Jimin, hanya saja ia berjaga-jaga.
Yeonsan pun hanya bisa patuh. Ia mengambil dompet kemudian mengeluarkan tiga lembar uang seratusan.
"Aku harus bicara apa?" Tanya Yeonsan pada Jimin yang sedang berjalan mengambil air minum.
"Kau bisa menggunakan bahasa Inggris." Balas Jimin setengah berteriak.
Yeonsan akhirnya menatap Adara, kemudian mendekat.
"Sorry, miss, if Jimin has caused you trouble. Ini uangnya saya ganti." Yeonsan mengulurkan uangnya. (Maaf, nona, jika Jimin membuat anda kesulitan)
Adara pun menerimanya. "Tidak merepotkan kok, saya hanya berniat membantu." Kata Adara.
Bingung harus melakukan apa lagi, Adara memilih pamit. "Jika begitu, saya pamit."
"Ah, iya." Yeonsan mengiyakan.
Adara pun keluar, pas sekali dengan Jimin yang kembali dengan membawa minum. Tak melihat keberadaan Adara, ia bertanya pada Yeonsan. "Kemana Adara?"
"Adara? Perempuan yang tadi? Pulang."
Jimin kaget, "Pulang?"
"Iya, baru saja."
"Aish, kenapa tak panggil aku." Gerutu Jimin sambil menyimpan minumannya di meja terdekat.
Berlari ingin menyusul Adara, namun kembali lagi mengambil sesuatu di sofa, setelah itu Jimin benar-benar keluar dari hotel.
"Ya! Park Jimin eodiga? Sebentar lagi kita berangkat! Park Jimin!"
Namun terlambat, Jimin sudah hilang dibalik pintu.
"Sebenarnya apa yang dia lakukan, hah?!" Kesal Yeonsan.
Sementara itu Jimin tengah terburu-buru mencari Adara. Ketemu! Ingin memanggil tapi keduluan lift yang sudah menutup.
Jimin memutar otak. Melihat tangga darurat, langsung saja ia lewat situ. Jimin berlari turun dari lantai 8.
Di lantai 3, ia sempat berhenti. Mengambil nafas sebentar. Lalu kembali berlari.
Ting! Adara sampai di lobi. Ia pun berjalan lurus. Namun langkahnya harus terhenti saat ada yang memanggil namanya. Ia pun berbalik, terkejut saat Jimin sudah ada di sana dengan nafas terengah dan berkeringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me | Park Jimin
Fanfiction[OG - Slow Update] Perasaan aneh dirasakan Park Jimin setelah bertemu perempuan itu, perempuan yang ia kenal hanya satu hari. Setelah sekian lama, mereka dipertemukan kembali. Namun sayangnya, perempuan itu tak mengenali Park Jimin. Tak bertemu seta...