Happy Reading!
Vote and comment sebanyak-banyaknya.
Sesampainya di cafe langganan mereka, Nata dan Zara langsung memasuki cafe lalu mencari keberadaan Arin.
"Lama!" ketus Arin.
Nata dan Zara hanya bisa mengelus dada sambil menghela nafas. Sabar...
"tadi kan lo yang ninggalin." gumam Zara tidak jelas, sementara Arin hanya mengedikkan bahu tidak peduli.
Setelah itu, Arin menjelaskan rencana ia selanjutnya. Nata dan Zara hanya menganggukkan kepala, sambil sesekali menanggapi ucapan Arin.
🍒🍒🍒
Dua bulan sudah berlalu, semenjak kejadian Daddy Arin koma, Arin tinggal bersama ibu dan kakak kandungnya, serta Viola juga.
Hari ini Arin akan pergi menuju sekolahnya. Kali ini dia tidak memakai pakaian ala nerd-nya.
"Arinnnn!!! Teman-teman kamu udah pada dateng nih!" teriak Mommy-nya dari lantai bawah. Dengan segera Arin menyambar tas sekolah miliknya, lalu pergi menemui teman-temannya.
"Mom Arin berangkat dulu ya! Assalamualaikum," ucap Arin sambil membawa roti sarapannya pergi ke luar.
Di luar rumah nya, sudah ada para sahabatnya dan abang-abang tercinta. Tidak lupa, hari ini Arini Viola Fareza aka Viola juga akan memasuki sekolah barunya.
Oke kita flashback dulu
Flashback On
Setelah melampiaskan amarahnya, Arin pergi menuju rumah sakit. Saat sampai disana, semua orang sudah berkumpul, termasuk ibu kandung-nya yang sudah sadar kembali.
"Arin, Mommy minta maaf atas semua yang udah Mommy dan Daddy lakuin ke kamu. Mommy menyesal... Beri satu kesempatan, mari kita buat lembaran baru. Mommy ingin keluarga kita lengkap lagi seperti dulu nak," ucap Diana lirih.
Semua orang terharu melihat adegan yang terjadi antara anak dengan ibunya. Tidak bisa dipungkiri, Arin juga ingin memiliki keluarga yang lengkap, dengan keluarga kandungnya. Namun rasa kecewanya-lah yang membuat ia enggan rasanya untuk menuruti kemauan Mommynya.
Arin menatap Mamih dan Papih nya, lalu mereka tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah," ucap Arin yang langsung mendapat pelukan hangan dari sang ibunda.
Arin merindukan pelukan ini, pelukan yang sudah lama tidak ia rasakan. Bahkan ia hampir lupa seperti apa rasanya kasih sayang ibu kandungnya.
Ia ingin membalas pelukan Mommy-nya, namun ego nya terlalu besar. Perasaanya kalah dengan ego nya.
Tiba-tiba datang dua orang dari lorong rumah sakit.
"Aku ingin bebas!! Tolong lepaskan aku!!" teriak seorang wanita yang ternyata adalah Viola.
Ia belum menyadari suasana disekitarnya. Teriakan itu membuat semua orang yang ada di sana melihat kearah-nya, lalu terkejut.
"Ehh, maaf. Sepertinya aku mengganggu. Aku akan pergi," ucap Viola kikuk ketika mendapat tatapan dari semua orang yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Mysterious Girl
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca] Waktu dan keadaan dapat mengubah segalanya Entah itu menjadi lebih baik, atau buruk. Salahkan saja keadaan Yang membuat seseorang terpaksa berubah Bukan seperti yang dinginkannya. Disaat orang seusianya masih bermain d...