Rain
Ceisya..
jan lupa besok pagi ya?
Iya, Rain. Gw gak lupa kok
Ceisya memeluk HPnya sambil cekikikan sendiri di kamarnya. Ia sudah menggila sehabis ketemu Rain di sekolah dan sekarang ditambah chat darinya. Padahal dia sudah khawatir Rain membatalkan acara ke Pantai bersama dirinya besok pagi di hari minggu.
Rain
Hahaha.. bagus kalo gt
Tidur gih biar gak kecapekan besok.
Hehehe,
Bentar lg Rain.
Yodah. Gw yg tidur dulu ya. Ngantk bgt gw.
Selamat malam, Ceisya
Selama malam, Rain..
Ceisya memeluk HPnya untuk kesekian kalinya. Kali ini ia menghembuskan nafas beratnya. Tiba-tiba ia tersenyum. Ia berdoa, berharap Rain adalah laki-laki yang baik untuknya. Jika bukan, Ceisya berharap semoga terjadi masalah yang cukup serius agar dirinya bisa lekas lupa dengan cinta pertamanya itu.
Ceisya menatap kosong ke langit-langit kamarnya. Senyum bahagia itu menghiasi wajahnya. Ceisya bahagia, bahagia dapat dekat dengan seseorang sebagai cinta pertamanya, bahkan besok akan jalan-jalan berdua menikmati keindahan Pantai. Rasanya masih tidak yakin dapat sedekat ini dengan seseorang yang dicintainya.
Drettt…drettt…
Ceisya tersadar dari hal-hal yang mungkin akan terjadi dengannya dan Rain saat berjalan berdua mengelilingi Pantai.
Ia mengangkat Ponselnya untuk mengecek siapa yang memangilnya.
Ceisya kira yang melakukan panggilan video adalah Rain, tapi nyatanya adalah sahabat tenggilnya. Ia lupa kalau Rain sudah tidur.Ceisya mengangkat panggilan video dari Bimo dengan sedikit kesal. Mungkin karena harapannya adalah Rain tapi nyatanya bukan.
"Hoy! Ngapa tuh muka? Kecut amat."
"Enggak yaa, pliss."
"Kenapa, Ceisya curut? Lagi BT di rumah? Mau gue ajak jalan? Malam mingguan?"
"Ish! Nggak mau. Ntar gue kecapekan. Besok kan gue mau jalan-jalan kepantai sama Rain."
"Oiya."
Bimo yang tadinya rebahan di kamar, pindah duduk di kursi balkon untuk menikmati angin yang sebenarnya membuat dirinya sedikit kedinginan.
"Dimana dia sekarang?"
"Katanya sih mau tidur."
"Cei~"
Bimo tiba-tiba saja memanggil Ceisya dengan tampang datar."Um?"
Ceisya melayani omongan Bimo seadanya dan sekenanya. Ia sudah menggantuk ternyata. Ceisya memposisikan tidur miring yang nyaman sambil memegangi HPnya.
"Gue tutup telfonnya ya, Cei. Biar lu makin nyaman bobonya."
"Enggak. Matiin telfonnya kalo gue udah tidur. Lanjut dulu lu mau ngomong apaan tadi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ceisya-yang
Novela JuvenilBimo Arkhan Maulana. Cowok tengil yang suka mengganggu sahabatnya sendiri. Namun Bimo paling tidak suka kalau ada orang lain yang ganggu sahabatnya itu. Namanya Ceisya Alleya. Cewek yang entah kapan akan sadar kalau sahabat cowoknya itu sudah mengkh...