Querencia

6.7K 472 42
                                    

Querencia (n) ; a place from which one's strenght is drawn, where one feels at home,

Kyungsoo terus memasang senyuman setiap kali berpapasan dengan seseorang atau gerombolan anak remaja yang mengenali Taeoh. Beberapa dari mereka bisa di terima Taeoh dengan baik bahkan tidak segan Taeoh yang mengajak bicara lebih dulu namun kebanyakan membuat Taeoh takut, dia bahkan sempat tidak mau lepas dari gendongan ibunya saat segerombol anak laki-laki menyapanya.

Jong-in benar, Taeoh lebih terbuka membicarakan ayahnya dibanding saat dia tidak dikenal sebagai putra dari Kai EXO, dia bahkan dengan mudah memberikan informasi pada penggemar ayahnya tentang apa yang dia lakukan dengan ayahnya. Dan hari ini dia memang sengaja mengajak Taeoh keluar dan dia tidak sendiri ada Jakson yang ikut menjaga Taeoh. Anak itu sudah seperti putranya sendiri mengingat hampir setiap hari dia di rumahnya. Dan sudah dua malam anak itu tidak mau pulang, entah apa yang terjadi. Bahkan Chanyeol sempat menjemput anak itu namun dia malah menangis kencang menolak untuk pulang.

" imo, kita ke kids cafe?"

"Hm. . . Kita ke kids cafe, So eul nunna dan Daeul sudah menunggu disana." Terang Kyungsoo yang membuat dua anak laki-laki itu sumringah bahkan tak berhenti menghentakan kaki meski mereka sedang dalam kereta umum. Kyungsoo tersentak saat ponselnya berdering nyaring yang membuat kedua anak itu menoleh kearah Kyungsoo mereka bahkan memilih duduk tenang.

"Eoh. . . Kau sudah makan?" Tanya Kyungsoo yang langsung pada poin nya tanpa menunggu sapaan suaminya. Kyungsoo memberi isyarat pada putranya melalui bibirnya bahwa yang menelphone ayahnya yang membuat Taeoh langsung ribut.

"Aku sudah makan"

"Appa! Appa! Appa. . ." Sungut Taeoh yang berusaha merebut ponselnya dari tangan Kyungsoo lain halnya dengan Jakson yang terlihat lebih diam. Kyungsoo merubah mode panggilan menjadi videocall yang membuat anak itu tersenyum geli melihat wajah ayahnya. Tangan kecilnya tampak kesulitan memegang ponsel yang cukup besar untuk ukuran tangannya.

"Hai jagoan, sedang apa hm?"

"Tae. . Tae pelgi ke kit cape appa, Jakson hyung jjuga" lapor anak itu sambil mengarahkan ponselnya kearah Jakson yang tersenyum pahit.

"Hai Jagoan samcheon, kenapa cemberut hm?" Tanya Jong-in yang membuat anak itu langsung sumringah. Dia langsung turun dari kursi yang dia duduki dan berdiri sejajar dengan Taeoh menghadap ponsel.

" Samcheon! Jakson mau Ironman! Taeoh juga iya kan?"

" eoh. . ." Ungkap Taeoh yang tampak setuju dengan ucapan Jakson.

"Jakson." Sapa seseorang yang ada di balik ponsel yang membuat anak itu kembali merengut bahkan memilih menghindari layar ponsel dia bahkan naik kembali keatas kursi dan menyembunyikan wajahnya dibahu Kyungsoo.

"Cha hol samcheon!"

"Sayang, Chan.yeol bukan cha hol" koreksi Kyungsoo sedangkan Jaksoon malah memeluk lehernya erat. Taeoh hanya memandang ibunya bingung karna menurutnya dia tidak melakukan kesalahan apapun. Kyungsoo bisa melihat Chanyeol yang menghela nafas frustasi dan memilih mengembalikan ponselnya pada Jong-in. Pria itu melirik sekilas kearah Chanyeol sebelum kembali menatap kearah layar.

" kapan kalian pulang?" Tanya Kyungsoo berusaha mengalihkan perhatian Jakson karna jelas Kyungsoo kesulitan sekarang.

"Kami sudah di bandara. tae, jakson." Panggil Jong-in yang membuat Taeoh semangat mendengarkan apa yang Akan ayahnya katakan. Sedangkan Jakson hanya melirik sekilas memastikan bahwa sudah tidak ada ayahnya di layar itu.

"Jangan nakal dan jaga eomma, mengerti?" Ujar Jong-in yang membuat kedua anak laki-laki itu mengangguk dengan patuh

"Good boy, Besok kita pergi jalan-jalan" lanjut pria itu yang langsung membuat keduanya heboh. Keduanya langsung heboh bahkan mulai berlari-lari di tempat tampak gemas yang tentu membuat beberapa orang itu gemas di buatnya.

PsithurismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang