Best gift, ever

3.3K 350 46
                                    

Kaisoo's House
Seoul, South Korea

Kyungsoo hanya diam memperhatikan suaminya berkeliling dressroom, dia tidak banyak bicara dan Jong-in tahu bahwa istrinya sejak tadi memperhatikannya. Jong-in sendiri memang tengah bersiap terbang ke Milan siang nanti, acara fashion week musim dingin dan istrinya yang biasanya ikut membantu memilih outfit tampak tidak tertarik sama sekali, dia telihat cemas akan sesuatu yang sepertinya ingin dia katakan.

Jong-in akhirnya menyerah karna gemas dengan tingkah istrinya dan memilih menghampiri wanita itu. Kyungsoo melamun sepertinya karna di tersentak kaget saat Jong-in mengangkat tubuhnya dan mendudukannya diatas meja etalase jam tangan koleksinya.

"Ada apa hm?" tanya pria itu sambil mendongak menatap wajah istrinya. Kyungsoo masih diam, wanita itu hanya menatap suaminya tanpa mengatakan sepatah katapun dan Jong-in dengan sabar menunggu istirnya bicara.

" Natal nanti, kau dirumah kan?" Tanya Kyungsoo yang terdengar ragu. Tentu ragu, suaminya makin hari makin sibuk saja dan cukup membuat Kyungsoo khawatir. Terlebih Taeoh yang sudah tahu makna natal di bandingkan ulang tahun. Kyungsoo hanya tidak tahu harus menanggapi putranya seperti apa saat anak itu tahu ayahnya malah bekerja dibanding menghabiskan malam natal dengannya.

"Aku sudah meminta untuk mengosongkan jadwalku, cukup ulang tahun Taeoh saja yang kulewatkan. Tidak dengan natalnya."

"Berjanji padaku kau ada dirumah natal nanti. Kali ini aku menuntutmu, kau dengar?"

"Arraseo~" gumam Jong-in lebih tepatnya menahan geli saat melihat nada ancaman yang terdengar menggemaskan di telinga pria itu.

"Ada acara apa tahun ini?" Kali ini pria itu yang mengajukan pertanyaan. Tahun sebelumnya rumahnya memang selalu ramai mengingat para member memilih menghabiskan waktu bersama, anak-anak bertukar kado dan para orang dewasa sibuk dengan obrolan mereka. Istrinya? Tentu berkutat di dapur.

"Luhan eonnie, dia bilang akan di Korea saat natal"

"Bersama Sehun?" Kyungsoo mengangguk sebagai jawaban.

"Dan Jinyoung" terang Kyungsoo, sambil meluncurkan jari tangannya kesela rambut suaminya dan mulai bermain disana.

"itu sebabnya kau tidak mau aku melewatkannya?" kali ini Kyungsoo menggeleng dan membuat Jong-in mengerutkan keningnya bingung.

"Aku hanya ingin menghabiskan natal dirumah, bertiga. Hanya aku, kau dan Taeoh. Kita tidak pernah melakukannya buk. ."

Jong-in tiba-tiba meringkuh pinggang dan tengkuk istrinya dan menciumnya dalam-dalam. Sesuatu meluap begitu saja saat Kyungsoo mengatakan keinginannya yang bahkan terlalu sederhana dan hal itu cukup membuat Jong-in bahagia. Keinginan kecil Kyungsoo yang membuatnya tidak ingin meninggalkan rumah. Pria itu bahkan sudah menggrayang entah kemana dan membuat Kyungsoo langsung mendorong tubuh suaminya sambil mencubit pinggang pria itu hingga membuatnya mundur seketika.

"Kau tidak ingat kalau harus bersiap, hm?"

" Sekali apa salahnya" gumam Jong-in sambil mengusap pinggangnya yang terasa panas, bekas cubitan Kyungsoo.

"Eomma~" satu suara yang tiba-tiba merusuh bersama dengan suara derit pintu yang dorong dengan sekuat tenaga. Jong-in hanya menghela nafas membiarkan istrinya melompat turun dari atas meja. Terkadang dia berpikir untuk menitipkan Taeoh sehari saja pada siapapun agar dia bisa leluasa memonopoli istrinya, tapi kenyataannya anak itu bahkan tidak berniat lepas dari ibunya.

PsithurismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang