Cafuné

3.2K 312 54
                                    

Cafuné (v,); Running your fingers through your lover's hair


3.01 A.m
Kaisoo's House
Seoul, South Korea

"Jong-in~a!! Ireona Jong-in~a! Jong." Ucapan Kyungsoo tercekat saat tiba-tiba Jong-in membuka matanya dengan nafas memburu dan tatapan tidak fokus. Kyungsoo langsung menangkup wajah suaminya menelitinya setiap jengkal yang bagian wajahnya sebelum menarik pria itu kedalam pelukannya.

" Mimpi buruk lagi?" tanya Kyungsoo dan Jong-in hanya mengangguk tanpa bersuara. Bahkan tangan pria itu terasa dingin saat menyentuh punggung Kyungsoo. Wanita itu hanya menghela nafas sambil mengusap pelan punggung suaminya.

Sejak Jong-in tahu bahwa dia hamil setiap malamnya pria itu tidak dapat tidur nyenyak. Kyungsoo tahu ini dampak dari dia hamil, Jong-in belum siap secara mental untuk menghadapi ketakutannya lagi, begitu pula dengannya.

Kyungsoo sendiri awalnya terkejut dengan kenyataan bahwa dia hamil, dia tidak tahu bahwa pengamannya bergeser dan dia beruntung datang kontrol di waktu yang tepat karna bagaimanapun juga pengaman itu bisa berbahaya untuknya yang saat ini hamil. Kemungkinan besar kejadian itu akan terulang lagi jika dia terlambat.

" Mau minum? Aku am. . ."

"Kajima" cegat Jong-in yang meringkuh tubuh istrinya kuat-kuat dan Kyungsoo memilih memposisikan diri lebih nyaman dan membiarkan Jong-in tenang lebih dulu.

Jam bahkan masih menujukan pukul 3 dini hari yang artinya pria itu hanya tidur 2 jam karna mimpi buruk.

" kepala ku sakit"

"kau baru tidur 2 jam, bagaimana kepala mu tidak sakit" Jong-in hanya mengumam dan makin mengeratkan pelukannya. Kyungsoo sendiri sejak tadi tidak berhenti mengusap kepala suaminya.

Namun keduanya terlonjak kaget saat pintu kamar mereka terbuka dan sosok anak kecil muncul dengan boneka beruang besar yang dia seret, siapa lagi kalau bukan putra mereka.

"Eomma. . ." Rengek Taeoh sambil berjalan mendekati ranjang kedua orang tuanya, Kyungsoo sendiri tidak bisa bergerak karna Jong-in masih menahannya.

" Kenapa bangun, sayang. Taeoh mimpi buruk?" Kyungsoo terkekeh geli saat anaknya mengangguk namun berikutnya langsung menggeleng kuat-kuat. Kyungsoo sendiri memberi isyarat pada putranya untuk naik keatas kasur dan Taeoh dengan senang hati menurutinya. Anak itu bahkan menelantarkan boneka beruangnya begitu saja.

Namun anak itu terdiam memperhatikan ayahnya yang seperti bersembuyi di balik perut ibunya dan Kyungsoo hanya mengusap kepala putranya mengingat Jong-in menghalangi tubuhnya.

"Appa juga mimpi buruk, sama seperti Taeoh" terang Kyungsoo yang paham akan tatapan putranya. Taeoh tidak merespon hanya pipinya yang makin menggembung dengan tatapan wajah tidak suka.

" Andwae adik bayi nanti tidak bisa belnapas!" Sungut anak itu sambil menarik tangan ayahnya. Kyungsoo sendiri menepuk bahu suaminya agar mau menuruti Taeoh dan pria itu hanya mendengus dan memperlihatkan wajah kusutnya.

" Appa bilang Tae tidak boleh minta gendong nanti adek bayi tidak bisa belnapas! Kenapa appa malah menutupi adek bayi!!"

"Appa hanya minta peluk bukan minta gendong" sanggah Jong-in yang sepertinya tidak terima dengan ucapan putranya.

" Andwae, Appa tidak boleh minta peluk eomma!"

Kyungsoo hanya menghela nafas mendengar perdebatan suami dan anaknya. Sepertinya akan jadi malam yang panjang mengingat keduanya tidak terlihat mengantuk sama sekali.

"Tae tidur lagi ya, masih malam sayang. Eomma ngantuk"

"Appa, Tae haus" rengek Taeoh tiba-tiba seolah mengabaikan ucapan ibunya. Anak itu memaksa Jong-in bangun dan Jong-in dengan setengah hati bangun dan menggendong putranya. Sebelum itu Jong-in masih sempat mengecup kening istrinya.

PsithurismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang