Aku bangun dari pelukan om Han ternyata aku tertidur sebentar, melirik ke arah wajahnya ternyata masih tertidur dan aku memutuskan turun menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku. Ketika aku menikmati guyuran shower di tubuhku pintu kamar mandi terbuka aku melihat mas Han tersenyum padaku.
"Kamu engga bangunin aku Sep ?" Tanyanya masuk keruang shower bersamaku.
"Maaf om, tadi lagi tidur engga mau mengganggu !" Jawabku, sekarang aku memanggilnya om bukan pak lagi.
Om Han, membersihkan badannya di shower sementara aku berdiri menyamping memberi kesempatan pada om Han. Tetapi tidak lama dia menarikku ke dalam pelukannya. Aku tidak menolak dan membalas pelukannya. Tinggiku hampir sepantar hanya dia memang sedikit lebih tinggi. Aku menatapnya sementara air shower hangat tidak begitu deras mengalir. Kami saling bertatapan. Dan kembali berciuman. Aku kembali merasakan kenyamanan dalam pelukannya seperti dulu ketika dengan om Burhan.
"Kamu pernah melakukan seperti ini ?" Tanyanya. Aku terdiam.
"Iya, mas ... satu kali !" Jawabku jujur.
"Oh ... begitu ... !"
"Iya, om ... anu boleh tanya ?"
"Silahkan Sep !" Katanya saling memelukku, aku merasakan ada mengeras di bawah kami.
"Om sudah menikah ?" Aku mendesah karena mas Han menggeseknya dengan punyaku yang juga mengeras.
"Pernah sekali Sep ... aahhh ... !" Erangnya memelukku erat sambil menciumi pundakku tubuhku menggelinjang, aku memeluknya erat.
"Ooohhh ... ooommm !" Aku mengerang, aku membalas menciumi di pundak dan lehernya, kurasakan ada sesuatu masuk ke anusku.
Om Han mencium bibirku dan ku balas, kami berpagutan. Tubuh kami menyatu, sementara jarinya keluar masuk anusku. Kemudian melepas ciumanku. Dia menatapku.
"Sep, boleh aku memasukimu ...!" Desahnya. Aku mengangguk. Dia membalik tubuh, sehingga tubuhku menghadap ke dinding aku menahan dengan ke dua tanganku ketika mas Han memelukku dari belakang.
Dia mencium pundakku sesekali menggigitnya, kurasakan benda keras dan panas menggesek belahan pantatku. Kontolnya yang besar dan panjang mulai menekan, sampai ku rasakan ujungnya memasuki anusku.
"Ooommm ... aaaahhhh ... !" Ada sedikit sakit, karena sudah lama tidak melakukan hal ini.
"Ooohhhh .... ssseeeppp ... sseemmpiiitt sekali punyamu ... !" Erang dan geramnya. Akhirnya seluruh punyanya masuk ke dalam anusku. Mataku terbelalak, sementara kurasakan nafas memburu om Han ada di leherku, dia menciumku dan menggigit kecil.
"Aaahhhh ... ooommm... !" Erangku terdengar suara benturan selangkangnya dengan pantatku, gerakannya semakin cepat.
"Ooouuccchhhh ... Sseeeppp ... aaahhhh enak sekali !" Dia sedikit membungkukan tubuhku, dan membuka kakiku. Tangannya mencekram pinggulku. Gerakannya semakin cepat sesekali menakan, memasukan, menggoyangkan pinggulnya.
Aku hanya mendesah, mengerang ... rasa nikmat kurasakan ! Rasa sakit hilang sama sekali.
"Aaaahhhh ... ooommm... teerrruusss ... yyangg ddaallaamm ddann cceeppaat ... !"
"AAAAHHHH ... SSSSEEEPPP... AAKKUU MMAAUU KKEELLUUAARR ...!
"Ooommmm .... !"
Gerakannya makin cepat ... plok ... plok ... suaranya makin nyaring terdengar sampai dia menekan sepenuhnya masuk ke dalam, geraman kerasnya terdengar. Aku melotot, mengerang dan crot .. crot ... tanpa ku sentuh kontol aku mengeluarkan pejuh ! Anusku menjempit kontol om Han dan terdengar semburan panas dan banyak di anusku. Om Han memelukku erat, tubuhku lemas dan menyandarkan tubuhku ke tubuhnya. Nafas kami terdengar naik turun. Ketika kumembalik tubuhku terdengar "plop" kontol Om Han keluar dari anusku, dia menarik tubuhku dan kembali berpagutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASEP SI TUKANG PIJAT
PrzygodoweDasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yang melayani om-om kaya ... dan bagaimana kehidupan Dasep selanjutnya ?... ini cerita baruku yang akan...