Selain kuliah, beberapa kali aku ada klien untuk dipijat dari mas Anto. Klien kali ini semua berurusan dengan pijat tidak yang aneh-aneh ada manajer bank asing, direktur perusahaan, bahkan ada dokter juga.
Semuanya mulus tanpa ada masalah ! Waktu terus berlalu aku sekarang sedang menghadapi ujian akhir semester. Semester yang akan datang aku mulai akan kerja praktek. Oh ya kalian pasti rindu sama A Dodi kemana ? Dia sudah di wisuda dan sudah bekerja di sebuah perusahaan, dipernikahan mas Johan dia tidak ada karena sedang tugas ke luar kota.
Sejak bekerja memang jarang bertemu, tapi sesekali saja diajak makan atau jalan-jalan. Suatu hari ada klien, aku diminta harus ke Bali untuk bertemu dengannya, lagi-lagi tanpa foto tapi mas Anto bilang dia akan menjemputku di Bandara Ngurah Rai Bali. Karena sudah pernah kesana aku tidak bingung lagi pergi sendiri.
Singkat cerita aku tiba di Bali kembali setelah dulu pertama kali kesini, bersama om Wijaya dan mas Johan, kenangan itu kembali terbayang. Sudahlah, itu masa lalu ! Aku melihat namaku tertera di papan yang dibawa seorang penjemput. Aku mendekati dan mengatakan aku yang ada ditulisan.
Aku menaiki kendaraan yang akan membawaku ke suatu tempat, klienku kali ini aku tidak bisa menebak siapa itu. Apapun itu akan aku lakukan. Kami pun tiba disebuah villa, kalau dilihat sih banyak pesawahan disekelilingnya. Seperti di desa. Mobil pun masuk kepekarangan villa. Dan aku pun turun, sang sopir meminta ku masuk karena sudah ditunggu di dalam, aku mengangguk.
Villa ini campuran tradisional Bali dan modern, bertingkat satu lantai atas. Ketika masuk keruang tamu ada kursi sofa, kemudian aku ke ruang tengah ada kursi panjang lengkap dengan televisi di meja panjang. Ada halaman belakang ternyata kolam renang yang tidak besar disekelilingnya ada tembok yang cukup tinggi. Ada dua kursi dan meja kecil dipinggir kolam, kemudian dapur. Ada tangga kayu menuju atas.
Aku agak ragu, karena sejak tadi tidak ada seorang pun yang kutemui, tapi kemudian aku ke lantai atas sambil membawa koper kecilku. Di atas ada ruang tamu juga. Ada 2 kamar kiri dan kanan sepertinya sih ! Aku masuk ke kamar yang kiri ternyata cukup besar, kemudian ke kamar yang kanan ketika masuk aku melihat seseorang yang berdiri di balkon kamar.
Dadaku berdebar, kalau dari belakang seperti ... om Burhan ! Benarkah ? Aku terdiam mematung. Dan benar saja ketika lelaki itu membalik ... benar itu om Burhan ! Dia memakai kaos ketat hijau dan celana pendek.
"Apa kabar Sep !" Sapanya sambil tersenyum, dia tidak berubah sedikitpun, masih gagah, tampan dan berkumis. Tubuhnya masih kekar memang sedikit kurus, tapi terlihat macho.
"Ba ... baik, om ..." jawabku gugup.
"Wow ... kamu sudah banyak berubah Sep !" Om Burhan mendekat dan berdiri di depanku.
"Dulu kamu teh masih polos apa adanya, sekarang ? Kamu seperti anak jaman sekarang walau ketampanan dan imutmu itu belum berubah Sep !" Lanjutnya, tangannya menyentuh pundakku dan sedikit meremasnya.
"Om kemana saja ? Om tak pernah memberi kabar padaku !" Kataku pelan entah kenapa rasanya pengen menangis saja.
"Maafkan om Sep !" Dia menarik tubuhku dan dipeluknya erat sekali, aku membalasnya sambil menangis entah kenapa. Untuk beberapa saat om Burhan membiarkanku seperti itu, sesekali mengusap punggungku. Tangisku berhenti dan om Burhan merenggangkan tubuhku wajah kami bertatapan, aku agak menunduk malu.
Om Burhan menarik daguku dan mengusap air mataku sambil tersenyum.
"Kaya anak kecil saja !" Sambil menoel hidungku.
"Om ih ..." om Burhan tertawa kecil, kembali memelukku aku dan menyembunyikan wajahku di lehernya. Kami berpelukan erat.
"Maafkan om Sep ! Ada sesuatu kenapa om harus menghilang !" Ujarnya kembali merenggangkan pelukan tapi hanya wajah kami, tanganku melingkar dilehernya, sementara tangannya di pinggangku.

KAMU SEDANG MEMBACA
DASEP SI TUKANG PIJAT
AventuraDasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yang melayani om-om kaya ... dan bagaimana kehidupan Dasep selanjutnya ?... ini cerita baruku yang akan...