Shinta terkejut melihat Mitha ada dibawah menunggunya, sementara Mitha tersenyum dan mendekatinya dan mencium tangannya sebagai tanda sopan.
"Kok kamu ada disini Mit ?" Tanya Shinta tersenyum.
"Iya Tan, maaf mengganggu ! Hanya ingin menjemput tante aja kok engga keberatan kan ?" Ujar Mitha. Shinta menggeleng kepala dan mengangguk dia berpamitan pada teman-temannya. Dan mereka menuju mobil yang sudah menunggu.
"Ada apa Mit ? Kamu pasti ada sesuatu sehingga ingin bertemu seperti ini !" Tanya Shinta. "Apa Irwan lagi ?" Mitha terdiam. Shinta menghela nafasnya.
"Mit, tante pengen tanya padamu kamu harus jawab dengan jujur bila benar tante akan akan melakukan apapun agar kamu dan Irwan bersatu !" Shinta melirik Mitha. Mitha tertegun hatinya berdegup kencang.
"Iya tante silahkan !" Mitha tertunduk.
"Bayi siapa yang dikandunganmu itu ?" Ujar Shinta tanpa berbasa basi lagi. Mitha, menelan ludah.
"Bukan Irwan kan ? Tapi Gerry !" Mata Mitha tak berkedip terkejut dan menatap tante Shinta pikiran melayang tak menentu dari mana dia tahu. Shinta tersenyum. Mitha terdiam dan tertunduk.
"Sudah kuduga ! Sebegitu cintanya kamu padanya sehingga kamu melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya ?" Tanya Shinta.
"Iya tan, aku memang mencintai Irwan !" Akhirnya Mitha mengakuinya.
"Begitu, bukankah kamu benci papamu ?" Tanya Shinta, Mitha terkejut ternyata tante Shinta mengetahui segalanya.
"Tante akan selektif memilih calon pendamping buat anak-anak tante dia harus memenuhi kriteria yang tante inginkan ! Tapi khusus Irwan tante harus setuju ... dengannya !" Bagai petir disiang bolong pernyataan tante Shinta bagai menusuk hatinya.
"Jadi tante setuju kalau mas Irwan gay ?" Mitha sudah tidak malu lagi dan sikapnya berubah. Shinta sudah menduga hal itu.
"Kamu tidak bisa menaklukan Irwan Mitha, kamu terlalu lemah sedikit-sedikit kamu datang kepada tante untuk mengadukan hal-hal yang sepele sebenarnya, bagaimana kalian menikah nanti ?" Shinta menatap Mitha.
"Kamu jangan berkecil hati Mitha, kamu masih bisa menggaet ikan yang lebih besar ! Kuncinya ada di kandunganmu itu ! Tante yakin Gerry pasti menerimamu, bukan itu saja dia mudah takluk padamu, apa yang kamu inginkan akan terpenuhi !" Shinta tersenyum, sementara Mitha tanganya mengepal.
"Baik tante, aku menerima penolakan ini ! Maaf telah merepotkah Tante ! Aku turun disini saja tan !" Pinta Mitha, Shinta mengangguk dan mobil pun berhenti. Mitha turun dan mobil pun melaju kembali.
"Kurang ajar, Irwan lihat saja nanti !" Ujar Mitha bergumam dengan hatinya hancur lebur.
----------
Begitulah, hati Mitha bagai teriris ! Dia merasa sakit hati dengan apa yang terjadi, Mitha masih ingat pertemuan di club di Bali, dia tahu kalau Irwan playboy kelas berat dia dengan mudahnya bisa mendapatkan perempuan manapun yang diinginkannya tapi bagi Mitha bukan sekedar menaklukannya tapi ada perasaan lain yang didapatnya ketika berpacaran dengan Irwan dia sangat mirip dengan papanya dulu dengannya Mitha seperti menemukan kasih sayang yang hilang, makanya dia bertekad dengan apapun untuk mempertahankannya !
Salah satunya menyingkirkan pengganggu utama yang mengalihkan Irwan darinya, seperti dia berhasil membalas dendam pada wanita yang merebut papanya dulu ! Dan sekarang Dasep adalah orangnya, karena dia semuanya menjadi berantakan !
Mitha sudah merencanakan tabrakan itu, dan berhasil melakukannya setelah mengikuti aktifitas Dasep sehari-hari. Dia mengetahui Dasep koma, dia memutuskan untuk kabur ke luar negeri tanpa disadari dia menghubungi Gerry dan ternyata mendapat tanggapan baik. Mitha menjadi senang, Gerry memang menyukai Mitha entah kenapa dia mau melakukan apapun untuk gadis itu.
------------
Pov Author
Kita kembali ke Dasep yang masih koma, menurut dokter kondisinya baik dan stabil gegar otaknya tidak berat karena helm yang di pakai Dasep berhasil menyelamatkan dari kematian. Dokter masih menunggu Dasep sadar dahulu.
Kedua orang tua Dasep sudah datang dan menjenguk Dasep, mereka merasa sedih dan sedikit bersalah telah memgusirnya. Mereka berdua bertemu Gunawan teman dekat Dasep saat ini yang terus mendampinginya.
Hubungan kedua orang tua Dasep dan Gunawan menjadi dekat dan akrab, mereka secara bergantian menginap dirumah sakit. Bahkan Gunawan mengajak kedua orang tua Dasep untuk menginap di rumahnya, bila dibandingkan ke rumah paman bibinya Dasep jauh lebih dekat.
Suatu hari, hari ini giliran Gunawan yang menjaga di rumah sakit, Dasep masih diruang ICU . Bila sudah sadar nanti maka akan dipindahkan. Gunawan baru saja selesai melaksanakan ibadah isya dan menuju kamar Dasep. Dia duduk di sebelahnya, banyak peralatan medis disana, Gunawan menyentuh lengan Dasep dan satu tanganya lagi mengusap rambut Dasep yang sudah mulai panjang, sekarang sudah 2 minggu Dasep tak sadarkan diri, luka lengan dan kakinya sudah hampir sembuh.
Tak terasa Gunawan tertidur disamping Dasep, tanpa disadari suatu gerakan kecil terlihat di tangan Dasep, awalnya satu jari, kemudian dua jari bergerak. Sampai tangan Dasep membalas pengangan tangan Gunawan. Perlahan Gunawan bangun dan melirik ke arah tangannya dia terkejut dan melihat ke arah Dasep matanya terbuka ! Perasaannya tak bisa diungkap kata-kata hanya air mata saja yang menetes di pipi Gunawan dia menarik tangan Dasep diciumnya dan menangis.
"M ... ma .. s ..s !" Itulah yang diucapkan Dasep pertama kali.
"Iiiyyaa sayang, kamu sudah bangun !" Gunawan mengangguk.
"Aku dimana ?"
"Dirumah sakit sayang !" Bisik Gunawan.
"Di rumah sakit ?"
"Sssttt ... mas mau panggil dokter dulu ya !" Gunawan mengecup tangan Dasep dan bergegas memberitahu perawat. Dan dokter pun datang dan memeriksa Dasep.
"Syukurlah dia sudah sadar !" Ujar dokter.
"Apa dia baik-baik saja dok ?" Tanya Gunawan masih khawatir.
"Tentu saja, untuk sementara disini dulu bila sudah pulih baru dipindah ya !" Ujar dokter lagi Gunawan mengangguk.
Gunawan pun memberitahu semua termasuk kedua orang tua Dasep yang sangat senang dan bahagia.
Keesokan harinya, kedua orang tua Dasep datang bersama paman dan bibinya, langsung memeluk putra tercinta mereka begitu pun Dasep, semua menangis.
"Pak, bu maafkan Dasep !"
"Sep, maafkan bapa dan ibu ya !" Mereka kembali menangis.
Tak lama Dodi, Tommy, Clara dan disusul Irwan datang menjenguk Dasep yang sudah sadar. Mereka menangis bahagia melihat sahabat mereka telah sadar. Sementara Gunawan menghela nafas lega setelah kekasihnya telah sadar kembali.
Beberapa hari kemudian Dasep dipindah ke ruang VIP atas permintaan Irwan, ruangan standar hotel ada tempat tidur tambahan di samping tempat tidur utama, ada televisi, ac dan kamar mandi serta kulkas kecil.
Kondisi Dasep berangsur pulih, dia kini bisa duduk cuman kalau berjalan agak susah, karena masih digips karena tulangnya patah butuh waktu untuk sembuh sementara tangannya juga masih belum pulih sepenuhnya.
Dasep pun terkejut ketika diberitahu kenapa menjadi seperti ini, ia tidak ingat tentang kecelakaan itu, ketika diberitahu siapa dalangnya, Dasep terkejut dia tak menyangka mba Mitha tega melakukan itu padanya, tapi Dasep tidak mau menuntutnya.
Bersambung ...
-------
Maaf, kalau ada kesalahan atau typonya ... 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DASEP SI TUKANG PIJAT
AventureDasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yang melayani om-om kaya ... dan bagaimana kehidupan Dasep selanjutnya ?... ini cerita baruku yang akan...