Sudah 3 bulan lama nya kim menjaga pie. Bukan hal yg aneh lagi bila selama itu banyak teror yg di hadapi mereka. Walau tak jarang wajah dan tubuh kim luka2 karena nya. Tapi bukan kim nama nya bila tidak mampu melindungi pie. Kemampuan kim memang sangat luar biasa. Sehingga pie selalu merasa aman bila berada di dekat kim.
Bahkan cara kim menjaga nya pun tidak lagi menjadi masalah bagi pie. Mulai dari sebelum tidur kim selalu memeriksa kamar pie, mengikuti kemana pun pie pergi bahkan makanan pun harus di cicipi terlebih dahulu.
Pie benar2 sudah terbiasa oleh hal itu, malah bisa di bilang sekarang mereka mulai dekat layak nya seorang teman. Perubahan ini tak terjadi pada pie saja, tapi juga di alami oleh kim.
Sikap kim perlahan melunak dan tidak sedingin dulu, bahkan sekarang dia sudah mulai bisa tersenyum.
Tapi terkadang entah kenapa pie selalu cemburu bila ada wanita lain menatap kim. Ada rasa tidak suka seolah kim hanya milik nya. Sebenarnya apa yg di rasakan pie kepada kim? Apa pie mulai menyukai kim? Entahlah.. pie pun tidak mengerti.
"Sudah puas tebar pesona nya? Sok cool banget" Sungut pie pada kim saat mereka sedang berjalan di mal
Weekend ini pie sedang suntuk dan ingin nonton bioskop, kebetulan teman2 nya pada tidak bisa. Jadi lah mereka nonton berdua saja.
"Maksud nona saya?"ucap kim balik bertanya dengan tampang polos nya
"Bukan... Tapi dinding itu, dasar pura2 bodoh.." umpat pie kesal
"Saya tidak tebar pesona nona, saya malah tidak tau mereka menatap saya" jelas kim
"Alasan..." Umpat pie seraya meninggalkan kim di belakang
Kim menggelengkan kepala nya melihat sikap nona nya yg sangat cepat moody. Sebentar sangat manis pada nya tapi sebentar kemudian bisa sangat marah pada nya. Tapi bagi kim, nona muda nya itu sangat lucu.
Kim segera mengejar nona nya yg sudah berada jauh di depan. Dan mengikutinya masuk ke dalam gedung bioskop.
Film yg mau di tonton akan segera di mulai, tanpa membuang waktu lagi mereka segera masuk ke dalam studio theater.
Kim yg selama ini tidak pernah mau nonton ke bioskop, menatap layar dengan penuh kebimbangan. Seolah ada hal yg menggangu pikiran nya
Terlebih lagi ketika lampu mulai di matikan. Seketika itu juga kim langsung menggenggam tangan pie dengan erat, membuat pie terkejut sekaligus salah tingkah dibuatnya.
"Kim.. kamu kenapa?" Tanya pie antara bingung dan senang
"Maaf nona" jawab kim dengan mata tertutup seraya melepaskan genggaman nya cepat dari tangan pie
"Kamu kenapa?" Tanya pie bingung
"Saya tidak apa2 nona" jawab kim bohong dengan tubuh gemetar
"Jangan bohong padaku kim, kita teman kan" pinta pie lembut
"Sejujurnya.. saya punya fobia takut akan gelap" ucap kim pelan
Pie pun tidak percaya, seorang yg hampir sempurna seperti kim ternyata punya ketakutan juga. Kenapa bisa dirinya takut akan kegelapan?ada apa?pie terus bertanya dalam hati karena jujur dia sangat penasaran dengan sisi lain kim, sosok yg sangat misterius selama ini. Walau sekarang mereka dekat tapi kim tidak pernah membahas tentang diri nya.
Sekarang dia paham kenapa waktu menolong nya dulu di tempat dugem, tubuh kim bergetar hebat. Itu karena dia berusaha melawan rasa takut nya hanya demi menolong pie.
"Kalo kamu takut kenapa mau menemaniku nonton? Jelas2 kamu tau bioskop itu gelap!" Tanya pie yg geram karena sikap perhatian kim malah jadi menyusahkan dirinya sendiri, pie jadi tidak enak karena nya
"Saya tidak ingin mengecewakan nona. Lagipula ini adalah tugas saya, saya tidak akan menolak nya" jawab kim tegas
"Tapi kamu jadi takut begini, ya sudah kita pulang saja ya" ucap pie kasihan melihat kim ketakutan
"Jangan nona, saya tidak apa2. Nona sangat ingin menonton bukan, saya akan temani" balas kim dengan mata tertutup
Pie benar2 tidak tega melihat kim, terlihat bahwa kim terlalu memaksakan diri nya. Kemudian pie pun menggenggam tangan kim tanpa izin secara tiba2
"Nona" ucap kim terkejut sembari menarik tangan nya tapi pie menahan genggaman itu
"Diam atau aku marah" ancam pie
Karena pie tau betapa keras kepala bodyguard nya ini, prinsip hidupnya.. tugas adalah tanggung jawab yg harus di laksanakan apapun yg terjadi.
Tapi pie sudah punya cara sendiri untuk menghadapi sifat kim itu. Dan senjata andalan pie adalah pura2 ngambek, dengan begitu kim pasti selalu menuruti nya.
"Baiklah nona" ucap kim pelan pasrah karena merasa serba salah
"Kim.. aku tau kamu pasti bisa melawan ketakutan mu. Aku tidak tau penyebab dari ketakutan mu. Tapi satu hal yg harus kamu tau.. kamu hebat dan aku selalu merasa aman berada di dekatmu" jawab pie berusaha menenangkan kim
DEG
(( Kamu hebat dan aku merasa aman berada didekatmu kim))
Kata2 pie barusan mengingatkan nya pada seseorang, seseorang yg saat ini sudah sangat jauh dari nya. Seseorang yg teramat sangat dia rindukan.
"Terima kasih nona" ucap kim pelan menahan kesedihan nya yg datang secara tiba2
Perlahan genggaman tangan kim semakin erat pada pie, perasaan nya bercampur aduk setelah mendengar kata2 itu. Pikiran nya teralihkan pada seseorang yg sangat penting dalam hati nya.
Tanpa kim sadari dirinya telah menemukan ketenangan dalam sentuhan itu. Sentuhan yg sama seperti seseorang dari masa lalu nya. Sentuhan itu membuat kim lupa bahwa tangan itu milik pie, nona dari majikan nya bukan belahan jiwa yg dia rindukan.
"Aku merindukanmu nara" ucap kim dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 1-End)
FanfictionFinish 22 January 2020 Story (++) Bagi yang belum cukup umur, dimohon tidak membaca nya. Dilindungi oleh seorang bodyguard? rasa nya terlalu berlebihan bagi seorang Queen of Party seperti pie. Tidak ada kebebasan, terlalu banyak aturan dan parahnya...